Sejumlah Santri di Bengkulu Dilarikan ke Rumah Sakit, Diduga Keracunan
Mereka mendadak mengalami pusing dan muntah setelah menyantap nasi dan sambal telur di pesantren tersebut.
Sebanyak 122 santri Pondok Pesantren Hidayatul Qomaryah, Kota Bengkulu, dilarikan ke rumah sakit. Mereka mendadak mengalami pusing dan muntah setelah menyantap nasi dan sambal telur di pesantren tersebut.
"Totalnya ada 122 orang santri, jadi mereka mengalami pusing dan muntah setelah memakan nasi campur sambal telur di pesantren itu pagi tadi," kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (14/8).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kapan terjadi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
Sudarno mengatakan, ratusan santri tersebut sedang menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
Sebanyak 47 orang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Harapan dan Doa Kota Bengkulu, 18 orang dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu, 26 orang dibawa ke Rumah Sakit Gading Medika dan 36 orang sempat dibawa ke Puskesmas Padang Serai namun saat ini sedang menunggu rujukan.
Sudarno menambahkan, pihak kepolisian telah mengamankan lokasi kejadian dengan memasang garis polisi di pondok Pesantren Hidayatul Qomaryah, Jalan Suka Maju, Kelurahan Padang Serai, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu.
Selain itu, polisi juga telah mengambil keterangan dua orang saksi yang merupakan pengurus pondok pesantren tersebut untuk mendalami kronologis kejadian.
Polisi, kata Sudarno, juga mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan untuk diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Bengkulu.
"Kalau orang yang dimintai keterangan ya jelas sudah ada karena ini juga masih Pulbaket awal saja, nanti dari hasil pemeriksaan laboratoriumnya baru kelihatan penyebabnya apa, apakah ada kandungan yang menyebabkan keracunan atau tidak," papar Sudarno.
Sementara itu, Kepala Pondok Pesantren Hidayatul Qomariyah, KH Aly Sodik, mengatakan pihaknya belum mengetahui pasti penyebab 50 santrinya ini keracunan.
Namun ia mengakui jika tadi pagi sebanyak 350 santri yang diasuh di pondok pesantren tersebut sempat menyantap sarapan nasi dengan sambal telur.
"Kami belum dapat menyimpulkan penyebab pasti keracunan ini, tapi untuk santri kami yang keracunan sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis," kata dia.
Terpisah, Direktur Umum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hidayah dan Doa, Lista Cerliviera, membenarkan jika saat ini pihaknya sedang menangani sebanyak 47 orang santri yang diduga keracunan.
Saat dibawa ke rumah sakit, kata Lista, para santri tersebut mengeluhkan pusing, sakit perut dan muntah-muntah.
"Ya ada 47 santri dirujuk ke RSHD dan saat dirujuk mereka mengaku pusing dan muntah-muntah," demikian Lista.
(mdk/lia)