Sekaten Solo, Gamelan Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari Mulai Ditabuh
Dua gamelan yang sering disebut sekati atau sekaten tersebut dibunyikan secara bergantian dari halaman Masjid Agung Keraton seusai salat Zuhur.
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, menandai perayaan Sekaten sebagai rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, hari ini Selasa (13/11), dengan menabuh sepasang gamelan pusaka, Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari. Dua gamelan yang sering disebut sekati atau sekaten tersebut dibunyikan secara bergantian dari halaman Masjid Agung Keraton seusai salat Zuhur.
Sebelum ditabuh, puluhan abdi dalem membawa sepasang gamelan tersebut dari tempat penyimpan Langen Katong ke halaman Masjid Agung, yang berjarak sekitar 500 meter. Seperangkat gamelan Kiai Guntur Sari kemudian diletakkan di bangsal selatan bernama Pradonggo, sedangkan Kiai Guntur Madu bangsal utara atau disebut bangsal Pragonggo.
-
Kapan Muhibah Budaya dalam rangkaian Banyuwangi Ethno Carnival digelar? Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
-
Apa yang dirayakan dalam Festival Sriwijaya? Penyelenggaraan festival di Indonesia pastinya tak lepas dari budaya dan mengenang peristiwa tertentu, salah satunya festival di Sumatra Selatan yang bernama Festival Sriwijaya. Festival ini diadakan rutin oleh pemerintah setempat bertujuan untuk mengangkat kembali nilai-nilai tradisional yang bertajuk kejayaan Kerajaan Sriwijaya di masa lampau.
-
Dimana Festival Sriwijaya diadakan? Pada gelaran Festival Sriwijaya tahun ini, akan berlangsung di Plaza Benteng Kuto Besak Palembang yang menjadi salah satu tempat cagar budaya Indonesia.
-
Mengapa Festival Kebudayaan Yogyakarta 2023 mengangkat tema "Kembul Mumbul"? Dalam konteks Jawa, “kembul” merupakan sebuah peristiwa kolektif yang ditandai dengan aktivitas menikmati hasil padi di satu meja saji yang sama. Sementara “mumbul” berarti melanting atau membumbung tinggi. Secara mendasar, kembul mumbul dapat dipahami sebagai sebuah upaya untuk memunculkan, memantik, dan mendorong kita semua agar menjadi gerakan kesadaran bersama terkait persoalan ketahanan pangan.
-
Apa yang dirayakan di Festival Bunga Bandungan? Setiap tahun warga Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang menggelar festival bunga.
-
Untuk apa Festival Bunga Bandungan diadakan? Dilansir dari ANTARA, festival bertajuk Jagad Kembang Kumandang itu dilakukan sebagai ajang pariwisata.
"Ditabuhnya dua gamelan ini sebagai pertanda puncak perayaan Sekaten dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW atau Grebeg Maulud. Sebelum ditabuh dilakukan upacara pembukaan dan doa bersama," ujar Pengageng Parental Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo, (KGPH) Dipokusumo.
Usai salat Zuhur, para penabuh gemalan mengikuti prosesi pembacaan ayat suci Alquran yang dipimpin oleh ulama keraton. Salah satu kerabat yang diutus raja, kemudian membacakan sejarah singkat sekaten atau Maulid Nabi Muhammad SAW.
Setelah prosesi itu selesai, para penabuh gamelan menuju kedua bangsal. Sekitar pukul 14.00 WIB, prosesi tabuh gamelan pun dimulai. Kiai Guntur Madu mendapatkan giliran pertama ditabuh, kemudian dilanjutkan gemelan Kiai Guntur Sari.
Di saat bersamaan, ratusan warga saling berebut janur yang terpasang menghiasi bangsal itu. Saat itu juga puluhan warga secara bersamaan mengunyah sirih (nginang) yang telah mereka bawa. Sebagian warga mempercayai dengan mengunyah sirih, bisa bikin awet muda.
"Ini tadi nginang biar awet muda. Tadi juga dapat janur nanti saya bawa pulang untuk ditanam di sawah biar subur," kata Sundari (47), warga Grobogan, Purwodadi.
Gusti Dipo, sapaan akrab KGPH Dipokusumo menjelaskan, prosesi tabuh gamelan sekaten diawali beberapa persiapan. Di antaranya jamasan gamelan Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari. Kedua gamelan akan ditabuh hingga Rabu pekan depan. Selama itu, kedua gamelan bakal selalu ditabuh, dari setelah salat Zuhur hingga Magrib tiba. Puncak perayaan Sekaten akan ditandai dengan diaraknya gunungan atau Grebeg Mulud, Senin pekan depan di halaman masjid.
(mdk/cob)