Sekjen PDIP Bedah Pemikiran Geopolitik Soekarno terhadap Pertahanan Negara
Hasto menemukan secara kritis posisi teori geopolitik Soekarno terhadap teori geopolitik klasik dan kontemporer.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memaparkan disertasi pemikiran geopolitik Proklamator Soekarno dalam ujian prapromosi tertutup di Universitas Pertahanan, Kamis (18/5). Disertasi Hasto berjudul "Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara".
"Temuan penelitian terkait tradisi intelektual Soekarno, teori pemikiran geopolitik Soekarno yang saya sebut sebagai geopolitical co-existance, relevansi geopolitik terhadap pertahanan melalui model structural equation model (SEM), yang menampilkan korelasi pertahanan dengan tujuh variabel geopolitik Soekarno. Yaitu demografi, teritorial, sumber daya alam, militer, politik, koeksistensi damai, sains dan teknologi, dan kepentingan nasional sebagai variabel intervening," kata Hasto dalam keterangannya, Rabu (18/5).
-
Apa yang dilakukan Presiden Soekarno di Pesanggrahan Kotanopan? Presiden Soekarno kala itu sempat melakukan pidato singkat untuk mempersatukan masyarakat Sumatra yang ingin merdeka.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Kapan Try Sutrisno menjadi ajudan Presiden Soeharto? Berkat rekam jejaknya di bidang militer, pada tahun 1974 Try terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto.
-
Kapan Soekarno dan Hatta diculik oleh para pemuda? Pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok.
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
Hasto menemukan secara kritis posisi teori geopolitik Soekarno terhadap teori geopolitik klasik dan kontemporer.
Dia melihat, pemikiran geopolitik Soekarno bisa menjadi alternatif solusi persoalan geopolitik. Misalkan saja untuk memecahkan isu di Laut Cina Selatan, Timur Tengah, hingga perang Rusia-Ukraina.
"Pemikiran Geopolitik Soekarno terhadap pertahanan bertujuan bagi tata dunia baru yang bebas dari penjajahan. Teori geopolitik Soekarno bisa menjadi pandangan khas Indonesia dan alternatif solusi terhadap berbagai persoalan geopolitik saat ini, baik ketegangan di Laut Cina Selatan, Timur Tengah, maupun sebagai pisau analisis terhadap perang Rusia-Ukraina," jelasnya.
Hasto mengatakan, pengaruh pemikiran Soekarno terhadap dunia juga sangat besar. Terutama atas pelaksanaan Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Nonblok yang telah ikut merubah sistem internasional.
"Pemikiran geopolitik Soekarno sangat relevan di dalam membangun kekuatan pertahanan negara dan kepemimpinan Indonesia bagi dunia," jelas Hasto.
Hasto Kristiyanto akan mengikuti ujian promosi terbuka pada 6 Juni 2022 mendatang. Dalam disertasi ini, penguji eksternal antara lain Guru Besar Universitas Indonesia Prof. Evi Fitriani, MA, Ph.D, Rektor Universitas Negeri Jakarta Prof Komarudin, MSi, Guru Besar dari Trisakti Prof Pantja, dan dari internal antara lain Mayjen TNI Dr. Joni Widjayanto, Prof Drs. Anak Agung Banyu Perwita, Prof Irdam Ahmad, dan Dr. Herlina Juni Risma Saragih.
Disertasi itu dipromotori dipromotori Prof Purnomo Yusgiantoro, Co-Promotor I Laksdya TNI Prof Dr. Ir. Amarulla Octavian sekaligus Rektor Unhan, dan Co-Promotor II Letjen TNI (Purn) Dr. I Wayan Midhio.
(mdk/ray)