Sekolah dan Rumah Warga Rusak Akibat Pergerakan Tanah di Tasikmalaya
Meski barang sudah diselamatkan dan tidak ada korban jiwa juga luka dalam peristiwa itu, kerugiannya mencapai Rp1 miliar.
Sebuah bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Babakan Jeruk, Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya diketahui roboh akibat bencana pergerakan tanah. Ada tiga ruang kelas dan satu ruang perpustakaan yang roboh akibat kejadian tersebut.
Kepala SDN Babakan Jeruk, Yani Maryani menyebut bahwa roboh bangunan sekolahnya itu terjadi pada Selasa (9/2) pagi kemarin.
-
Kapan tikus tanah berkumpul? Tikus tanah adalah hewan soliter yang cenderung tinggal sendirian di terowongan terpisah, berkumpul hanya selama musim kawin.
-
Kapan Taman Pisang diresmikan? Menurut laman Youtube Tangerang TV yang dikelola pemkot setempat, taman diresmikan pada 2014 silam dan memiliki luas area hingga 3 hektare.
-
Kapan surat hibah tanah ditandatangani? Surabaya, 10 Oktober 2022
-
Kapan pergerakan tanah di Desa Sukamulya, Garut terjadi? Maska mengatakan bahwa pergerakan tanah sudah terjadi sejak Maret 2024 lalu.
-
Di mana letak Gunung Tangkuban Perahu? Gunung Tangkuban Perahu adalah gunung berapi yang terletak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Bandung.
-
Kapan tanah laterit terbentuk? Ini karena tanah laterit memiliki banyak kandungan zat besi dan alumunium. Unsur hara dalam tanah ini sudah hilang karena larut oleh curah hujan yang tinggi.
"Diduga robohnya sekolah karena pergerakan tanah. Memang Kamis (pekan lalu) sudah retak-retak. Pagar juga ambruk," sebutnya, Kamis (11/2).
Saat sejumlah bangunan mengalami keretakan, para guru sempat mengevakuasi barang-barang yang ada di dalamnya sehingga bisa diselamatkan sebelum roboh beberapa hari setelahnya.
Meski barang sudah diselamatkan dan tidak ada korban jiwa juga luka dalam peristiwa itu, kerugiannya mencapai Rp1 miliar.
“Saat ini, robohnya bangunan tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar karena prosesnya masih daring dan luring. Tapi kalau nanti kegiatan tatap muka diberlakukan, kami bingung karena sisa ruangan yang ada tidak mungkin bisa digunakan. Mungkin nanti akan gunakan madrasah dulu. Kita belum tahu, tapi kita maunya bagunan sekolah dipindahkan," jelasnya.
©2021 Merdeka.com/Mochammad Iqbal
Selain merobohkan bangunan sekolah, bencana pergerakan tanah di Desa Singajaya itu juga merusak sejumlah rumah warga. Kepala Desa Singajaya, Daden Alek Solihin mengatakan bahwa ada tujuh rumah warga yang terdampak, empat diantaranya rusak berat.
Warga yang tinggal di empat rumah tersebut sudah dievakuasi ke rumah yang aman. "Kalau masih terus, kita tempatkan ke madrasah. Kalau tidak cukup, kita siapkan tenda," kata Daden.
Selain merusak bangunan sekolah dan rumah, Daden mengungkapkan bahwa pergerakan tanah di wilayahnya merusak jalan dan sawah warga. Ia pun cukup khawatir bencana it uterus meluas. Untuk mengantisipasi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin menyebut bahwa setidaknya ada 30 jiwa dari tujuh rumah yang terdampak akibat bencana pergerakan tanah.
“Warga yang terdampak sudah dievakuasi ke tempat aman untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan. Saya sudah bicara dengan muspida, kita sarankan hari ini disiapkan tanah untuk relokasi," sebutnya.
Bencana pergerakan tanah di Kabupaten Tasikmalaya, rupanya tidak hanya terjadi di Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong saja. Kejadian serupa juga terjadi di Desa Bojongsari, Kecamatan Gunung Tanjung. Disana puluhan rumah rusak.
Kepala Desa Bojongsari, Ubad Badruzaman mengatakan bahwa saat ini pergerakan tanah masih terjadi. Kondisi tersebut menyebabkan masyarakat khawatir bencana tersebut bisa menjadikan rumah ambruk.
“Malam hari, warga yang rumahnya sudah rusak berat akibat pergerakan tanah yang terjadi, memilih mengungsi. Kemarin juga sudah ada tenda dari dinas sosial. Setidaknya ada 30 rumah yang rusak akibat pergerakan tanah. Kalau rumah yang terdampak lebih banyak lagi,” katanya.
Baca juga:
Petani di Sukaresmi Rugi Ratusan Juta Akibat Pergerakan Tanah, Begini Kata Kades
Belasan Rumah di Tasikmalaya Rusak Berat Akibat Pergerakan Tanah
Direlokasi ke Tempat Aman, Warga Dusun Mati di Majalengka Malah Risaukan Masalah Ini
7 Penyebab Banjir Bandang yang Perlu Diwaspadai, Jangan Buang Sampah Sembarangan
Viral 'Kampung Mati' di Majalengka, Ini Sederet Fakta di Baliknya