Sekuriti Asal Bulgaria Bobol ATM dan Lakukan Skimming di Bali serta NTB
Kepolisian Daerah (Polda) Bali menangkap warga negara asing (WNA) asal Bulgaria, Ilias Danimil Saif (20) alias Rehman yang melakukan pembobolan mesin ATM di Jalan Uluwatu, Jimbaran, Kabupaten Badung pada saat bertepatan Hari Raya Suci Nyepi.
Kepolisian Daerah (Polda) Bali menangkap warga negara asing (WNA) asal Bulgaria, Ilias Danimil Saif (20) alias Rehman yang melakukan pembobolan mesin ATM di Jalan Uluwatu, Jimbaran, Kabupaten Badung pada saat bertepatan Hari Raya Suci Nyepi.
Selain melakukan pembobolan mesin ATM, bule yang di negaranya bekerja sebagai sekuriti ini juga melakukan kejahatan skimming di tiga wilayah di Bali dan satu di Nusa Tenggara Barat (NTB).
-
Apa saja ketakutan yang dirasakan masyarakat Indonesia saat ATM pertama kali hadir di Indonesia? Banyak pihak belum melirik keandalan mesin ini bahkan ada pula yang mencemooh.
-
Siapa yang menjadi pelopor pengadaan mesin ATM pertama di Indonesia? Di tengah kehidupan serba digitalisasi, transaksi perbankan semakin mudah untuk diakses. Bermodal ponsel yang terkoneksi internet, masyarakat dapat secara singkat melakukan transfer, pembayaran, atau bahkan tarik tunai di beberapa gerai anjungan tunai mandiri (ATM). Namun, sebelum masyarakat dimudahkan dengan transaksi digital, perbankan di Indonesia sempat berpandangan bahwa ATM merupakan investasi yang boros.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Bagaimana nasabah Bank Dagang Bali (BDB) dapat melakukan transaksi dengan mesin ATM pada tahun 1984? Saat itu, BDB menjalin kerja sama dengan Chase Manhattan Bank untuk bisa mendapatkan layanan ATM. Nantinya, nasabah BDB harus memiliki kartu khusus yang disebut cash Point card.
-
Apa saja keuntungan setor tunai Mandiri lewat ATM? Selain dapat menghemat waktu, setor tunai melalui mesin setor tunai (Cash-In-Transit/CIT) memiliki berbagai manfaat lain, yaitu sebagai berikut:• Kemudahan dan Aksesibilitas: Nasabah bank dapat melakukan setoran tunai kapan saja, bahkan di luar jam operasional kantor cabang bank. Hal ini memungkinkan fleksibilitas dalam mengelola uang tunai.• Waktu Efisien: Setor tunai melalui CIT lebih cepat daripada antrian di kantor cabang bank. Nasabah tidak perlu menunggu lama untuk melakukan setoran.• Verifikasi Otomatis: Mesin CIT mampu menghitung dan memverifikasi jumlah uang tunai secara otomatis, mengurangi risiko kesalahan manusia dalam perhitungan uang. • Keamanan: CIT memiliki prosedur keamanan yang ketat dalam pengangkutan uang tunai. Nasabah dapat merasa lebih aman karena risiko pencurian atau perampokan selama setoran di ATM tradisional atau kantor cabang lebih rendah.• Pengecekan Uang Palsu: CIT juga dilengkapi dengan teknologi deteksi uang palsu, sehingga nasabah tidak perlu khawatir mengenai penerimaan uang palsu dalam setoran mereka.• Kecepatan Transaksi: Proses setoran melalui CIT seringkali lebih cepat daripada setoran di kantor cabang bank, yang dapat menghemat waktu nasabah.• Konfirmasi Instan: Nasabah akan menerima konfirmasi instan melalui bukti transaksi atau e-mail tentang setoran mereka, memastikan bahwa uang telah berhasil disetor.
-
Bagaimana cara nasabah mengambil uang dari ATM dulu? Nasabah lalu dapat menuliskan cek untuk pengambilan uang dan sang teller dapat menyiapkan uangnya. Cek yang telah selesai ditulis kemudian akan dimasukkan ke dalam sebuah tabung pneumatik dan di bawa ke lantai tempat teller berada.
"Ini pengungkapan kasus skimming dan pembobolan ATM di wilayah Polda Bali, dan sementara diakui juga oleh pelaku terjadi juga di Polda NTB yang dilakukannya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Bali Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro di Mapolda Bali, Senin (29/3).
Rehman berhasil ditangkap pada Jumat (26/3) lalu sekitar pukul 05.00 WITA di wilayah guest de house Rose, Jalan Raya Batu Bolong, Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Buleleng.
Dari hasil interogasi dan pengembangan, pelaku mengakui telah melakukan empat aksi kejahatan skimming. Pertama di mesin ATM di Jalan Pratama, Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, lalu di ATM berdekatan dengan minimarket Pepito di Umalas Canggu Kecamatan Kuta Utara, dan di ATM di Jalan Seririt, Singaraja Kabupaten Bueleleng, Bali dan terakhir di ATM Mataram, Lombok, NTB.
"Dari hasil penyelidikan bahwa yang bersangkutan adalah seorang resedivis terkait kasus yang sama di negaranya di Bulgaria. Pelaku tinggal di Bali baru satu bulan dan berpindah-pindah," imbuhnya.
Dari kasus pembobolan mesin ATM dengan menggunakan linggis, pelaku berhasil menguras uang sebesar Rp 2.550.000 dan kerusakan ATM ditaksir Rp 87.550.000. Sementara, kerugian immateriil perusakan dan skimming yang dialami pihak korban sebesar Rp 100 juta.
"Pelaku hanya bekerja sendiri melaksanakan eksekusi dalam perbuatannya. Kemudian, kita mengembangkan ternyata ada TKP lainnya," jelasnya.
Polisi mengamankan barang bukti di antaranya tiga alat pemasang deep skimming, satu deep skimmer, satu hidden camera, satu pin cover yang tersering spy cam.
"Pasal yang disangkakan, adalah Pasal Curat 363 KUHP dan Pasal 406 KUHP pengurusakan. Dan Pasal 30 ayat (1) JO Pasal 46 Ayat (1) Undang-undang RI Tahun 2016, tentang perubahan atas undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik skimming Pasal 53 KUHP," ujar Rahardjo.
Baca juga:
7 Pelaku Skimming di Bali Ditangkap Polisi, Kerugian Korban Capai Rp 3 Miliar
7 Bulan Ditahan di Lapas Kerobokan, 4 Pelaku Skimming Dideportasi ke Rumania
Sepanjang 2020, Polda Bali Tangkap 21 Pelaku Kejahatan Skimming, Didominasi WNA
Kejahatan Skimming, WN Turki di Bali Diciduk
Usai Kuras Uang di ATM, Warga Estonia Pelaku Skimming Ditangkap Polisi
Uang Milik 19 Penghuni Rusunawa Bumi Cengkareng Raib, Diduga ATM Kena Skimming