Selain digugat Rp 1 M, Fatimah pernah coba dipidanakan anaknya
Nurhana dan suaminya melaporkan Fatimah ke polisi dengan tuduhan penyerobotan lahan.
Nurhana dan suaminya, Nurhakim ternyata tidak hanya menggugat Ibunya, Fatimah (90) secara perdata dengan gugatan Rp 1 miliar. Suami istri ini juga pernah mencoba menggugat Fatimah secara pidana. Nurhana dan suaminya melaporkan Fatimah ke polisi dengan tuduhan penyerobotan lahan.
"Sempat juga kami dibawa ke Polres Metro Tangerang buat dipidanakan, tapi ditolak sama polisi. Karena belum puas akhirnya dia ngaduin enyak (Fatimah) secara perdata," ungkap Rohimah, anak keenam Fatimah kepada merdeka.com, Rabu (24/9).
Menurut Rohimah, kakaknya Nurhana hanya ibu rumah tangga, sedangkan suaminya, Nurhakim adalah pensiunan sipir di Palangkaraya. "Pas pensiun 1997 dia ke sini sampai 2011 dia mulai gugat. Sampai akhirnya dia bawa pengacara dan kasusnya masuk ke pengadilan," ujar Rohimah.
Saat persidangan, saksi yang dihadirkan oleh Nurhakim dan Nurhana sama sekali tidak dikenalnya. Saksi tersebut, kata Rohimah juga bukan orang yang menyaksikan proses transaksi pembayaran jual beli tanah yang dilakukan ayahnya H. Abdurrahman dengan Nurhakim.
"Mereka yang jadi saksi di sidang kemarin semua tidak ada yang terlibat dalam proses penjualan tanah. Saat transaksi itu yang ada ya engkong (H. Abdurrahman), orang itu (Nurhakim) almarhum suami saya (A. Muso), sama kakak pertama saya Amin. Pas di Kejati, saksi yang dibawa enggak ada yang terlibat sumpah kita saja enggak kenal itu siapa," ujar Rohimah sambil menceritakan proses transaksi yang terjadi.
Dalam pengakuan Nurhakim saat sidang, Fatimah saat itu dipinjamkan tanah dan rumah yang dia tinggali saat ini. Sedangkan dia pergi ke Palangkaraya untuk bekerja sebagai seorang sipir di Lapas.
Sepeninggalan suami Rohimah yang berprofesi sebagai TNI berpangkat Sertu A. Muso, dia pun menggugat dan menuduh Fatimah telah mencuri sertifikat tanah yang dia simpan dan kunci di lemari kamarnya. "Kalau emang dia meminjamkan masa iya dia ngasih sertifikat. Bahkan dia nuduh kita nyolong sertifikat. Jahatnya lagi pas sidang dikatain 'dulu engkong kaya sekarang malah miskin' begitu. Dia ngaku kalau kita sudah nyuri sertifikat yang ada di lemari, orang jelas kita terima sertifikat saat transaksi sama engkong. Engkong bahkan dulu bayarnya 400 m2 padahal ukurannya cuma 397m2," ungkap Rohimah dengan emosi.
Baca juga:
Gugat ibu Rp 1 miliar, sang anak dinilai miliki akhlak buruk
Ini rumah Nurhana, anak yang gugat ibu kandung Rp 1 miliar
Pengakuan miris Ibu 90 tahun digugat Rp 1 M oleh anak kandungnya
Ini rumah yang bikin ibu dituntut Rp 1 M oleh anak kandung
Ini kondisi miris ibu yang dituntut anak kandungnya Rp 1 Miliar
-
Apa yang dijual oleh Ibu Rumah Tangga ini? Dhita, ibu rumah tangga di Tulungagung, Jawa Timur sempat kebingungan karena usaha toko jilbab yang ia jalankan bersama suami sepi akibat pandemi. Sementara itu, ia tak ingin melakukan PHK kepada para karyawannya. Selama pandemi, Dhita sendiri punya banyak waktu luang di rumah. Saat memikirkan usaha baru demi menyelamatkan nasib karyawan toko jilbabnya, tercetuslah ide berjualan olahan ikan tongkol.
-
Kapan Bebek Songkem dijual dengan harga Rp60.000? Sementara itu, penjual Bebek Songkem asal Sampang, Aan, mengaku dia menjual Bebek Songkem dengan harga Rp60.000 per ekor di momen lebaran.
-
Apa yang dijual oleh pria paruh baya tersebut? Dalam video itu tampak seorang pria paruh baya yang sedang menjajakan barang dagangannya yakni sebuah pulpen.
-
Siapa yang disebut sebagai ibu satu anak? Bal Idol K-Pop Ibu satu anak ini keren banget dengan gaya ala idol K-Pop yang banyak jadi idola.
-
Kapan mumi anak singa ini ditemukan? Untuk pertama kalinya mumi dua ekor singa berasal dari 2.600 tahun lalu ditemukan di Mesir.
-
Kapan anak buah Jokowi minta tambahan anggaran? Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).