Selain ISPA, ratusan warga Sumsel terjangkit penyakit kaki gajah
173 warga Sumsel yang mengidap penyakit menular kronis yang disebabkan oleh cacing (mikrofilaria) itu.
Selain penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat asap yang dialami puluhan ribu warga, kini warga Sumsel terancam mengalami penyakit kaki gajah (filariasis). Setidaknya, saat ini ada 173 warga Sumsel yang mengidap penyakit menular kronis yang disebabkan oleh cacing (mikrofilaria) itu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel Lesty Nurainy mengungkapkan, penderita kaki gajah di provinsi itu didominasi dari daerah Kabupaten Banyuasin. Di kabupaten ini ada sekitar 89 penderita kaki gajah. Kemudian di Musi Rawas sebanyak 25 penderita dan Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur) dengan dengan 14 penderita, serta beberapa daerah lain.
"Selain ISPA, ada juga yang mengidap penyakit kaki gajah. Totalnya tahun ini ada 173 orang, terbanyak di Banyuasin," ungkap Lesty, Senin (12/10).
Menurut dia, daerah yang banyak penduduknya terjangkit penyakit itu karena terdapat banyak perairan sungai. Tempat tinggal penduduk yang berlokasi sekitar sungai itu sangat berpotensi akan penyebaran cacing mikrofilaria dan berkembang biaknya nyamuk.
"Ada juga ditularkan oleh seseorang yang dalam darahnya terdapat cacing kepada orang lain melalui gigitan nyamuk," kata dia.
Dalam mencegah penyebaran wabah kaki gajah, pemerintah setempat melakukan upaya mencanangkan gerakan Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah (Belkaga) dan pemberian obat pencegahan massal (POPM) secara serentak kepada masyarakat yang menderita.
"Kami juga anjurkan warga tidur menggunakan kelambu supaya terhindar gigitan nyamuk yang mengandung cacing filaria," pungkasnya.