Selidiki kematian nenek Yenni dalam karung, polisi buru anak
Selidiki kematian nenek Yenni dalam karung, polisi buru anak. Kapolsek Jatiuwung, Kota Tangerang Kompol Agung Budi Laksono mengatakan, pihaknya masih terus mengumpulkan sejumlah bukti yang berkaitan dengan tewasnya Yenni (65).
Kematian Yenni Mulia, nenek yang jasadnya ditemukan terbungkus di dalam karung di perumahan Taman Cibodas, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, masih dalam penyelidikan. Polisi hingga kini telah memeriksa lima orang saksi.
Kapolsek Jatiuwung, Kota Tangerang Kompol Agung Budi Laksono mengatakan, pihaknya masih terus mengumpulkan sejumlah bukti yang berkaitan dengan tewasnya Yenni (65).
"Sampai saat ini sudah ada lima orang saksi yang diperiksa," kata Agung, Jumat (2/12).
Pihaknya pun masih melakukan pencarian terhadap putra korban, Hendry Wijaya, yang menghilang pasca tewasnya nenek Yenni. Tetangga korban menilai, putera korban mengalami gangguan kejiwaan.
"Kita masih cari," jelasnya.
Sampai saat ini pun, jenazah korban belum diautopsi karena tidak adanya keluarga yang datang ke rumah sakit. "Untuk autopsi harus izin keluarga," kata dia.
Untuk diketahui, Warga Jalan Kenanga 2, Perumahan Taman Cibodas, Blok C/4, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang digegerkan dengan penemuan mayat wanita paruh baya di dalam karung, Rabu (30/11). Korban yang bernama Yenni Mulya (65) ini, ditemukan membusuk di rumahnya. Diduga dia menjadi korban pembunuhan.
Baca juga:
Sadis, mahasiswi Akper di Garut dirampok lalu diperkosa
Diduga dirampok, pasutri lansia di Palembang tewas mengenaskan
Sekawan rampok & bunuh penumpang wanita, jasadnya dibuang ke parit
Panen sawit di lahan tani, warga Kampar tewas dianiaya satpam PT SAM
Pelarian 3 buron kasus pembunuhan di Banjarmasin berakhir di Malang
Penjahat di Palembang akan disegani jika banyak bunuh korbannya
Rampok dan bunuh korbannya, Eko diringkus usai kabur ke Paser Utara
-
Kapan bencana banjir lumpur terjadi di Tangerang Selatan? Bencana banjir lumpur dikarenakan jebolnya tanggul Situ Gintung yang berlokasi di Tangerang Selatan menimbulkan berbagai macam penyakit bagi penduduk sekitar.
-
Kenapa penonton konser di Tangerang marah dan membakar panggung? Kesal sudah membeli tiket namun tidak bisa menonton band idola, sejumlah penonton konser mengamuk. Mereka hilang kendali, menumpahkan kekesalan dengan membakar sound system dan panggung. Harga tiket yang dibanderol Rp115.000 makin menambah kekesalan mereka.
-
Bagaimana proses pengolahan tinja menjadi pupuk di Tangerang? Untuk dijadikan pupuk, tinja yang masih bercampur dengan air dan lumpur akan ditampung untuk dikeringkan. Setelahnya air akan diolah menjadi kondisi baik dan lumpur serta tinja akan menjadi pupuk.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Di mana letak Taman Pisang di Tangerang? Berlokasi persis di perempatan kantor DKP setempat, Perumnas 1, taman ini menawarkan tempat santai di tengah kota yang nyaman.
-
Siapa yang mengelola pengolahan tinja menjadi pupuk di Tangerang? Rupanya di Kota Tangerang, limbah buang ini diolah menjadi pupuk oleh Dinas Perumahan dan Pertanahan (Disperkimtan).