Selundupkan sabu, ibu 2 anak dikendalikan bapak dari Lapas dibongkar
"Ini tergolong modus baru karena sebelumnya kami belum pernah mendapati narkoba dikirim dengan menggunakan jasa travel," kata dia.
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah membongkar penyelundupan sabu seberat 25 gram yang dikirim melalui jasa travel dari Jakarta tujuan Blora, Jawa Tengah. Penyelundupan barang haram ini dikendalikan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Petugas BNNP Jateng mengamankan seorang ibu rumah tangga bernama Ari Irawati (41) yang hendak mengambil paket berisi barang terlarang tersebut di agen travel di Jalan Sumodarsono No 2 Blora, pada Jumat (28/7) sekitar pukul 13.00 WIB.
Puluhan gram sabu yang diambil atas perintah Bambang Budianto alias Londo (67), ayah dari wanita asal Blora tersebut dan rencananya akan diedarkan di daerah Blora dan sekitarnya.
"Ini tergolong modus baru karena sebelumnya kami belum pernah mendapati narkoba dikirim dengan menggunakan jasa travel," kata Kepala BNNP Jateng Brigjen Tri Agus Heru Prasetyo di kantornya, Jalan Madukoro Barat Raya, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1/8).
Tri Agus menceritakan, pengiriman barang haram itu terbongkar setelah pihaknya mendapat informasi adanya pengiriman sabu-sabu menggunakan jasa travel melakukan penelusuran.
"Penangkapan berawal saat kami mendapat informasi ada pengiriman sabu-sabu dari Jakarta tujuan Blro dengan menggunakan jasa travel. Informasi itu langsung kami tindaklanjuti dengan mendatanginya langsung ke Blora," ceritanya.
Tri Agus mengungkapkan, begitu tiba di Blora, petugas BNNP Jateng langsung memantau agen travel yang dicurigai membawa paket berisi sabu-sabu. Kemudian petugas BNNP Jateng bergerak melakukan penyergapan Yan Ari Irawati yang baru saja keluar dari dari agen travel tersebut dengan membawa paket.
"Tepat di depan agen travel itu wanita tersebut kami tangkap," tandasnya.
Petugas kemudian langsung mengecek paket yang dibungkus dengan plastik warna hitam. Hingga akhirnya, petugas menemukan satu bungkus sabu seberat 25 gram di dalam paket itu.
"Saat kami geledah paket tersebut berisi serbuk sabu-sabu. Kemudian kami cek dengan timbangan beratnya 25 gram," jelasnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pendalaman di Kantor BNNP Jateng, ibu dua anak ini mengaku kalau apa yang dilakukannya atas perintah Bambang Budianto, ayahnya yang sedang menjalani hukuman dengan kasus narkoba di Lapas Kelas II B Pati, Jawa Tengah.
"Kami langsung berkoordinasi dengan Kepala Lapas hingga Bambang kami jemput untuk diperiksa lebih lanjut di Semarang," terangnya.
Kabid Pemberantasan BNNP Jateng AKBP Suprinarto menambahkan, dari hasil pengembangan ternyata pelaku Yan Ari sudah dua kali mengambil paket berisi sabu-sabu yang dikirim menggunakan jasa travel.
"Sudah dua kali dia ambil di agen travel. Ya sebelum ini kira-kira dua bulan yang lalu dia mengambilnya (sabu-sabu), kalau beratnya hampir sama sekitar 25 gram," ungkapnya.
Kasi Binadik dan Kegiatan Kerja Lapas II Pati Dwi Ediyanto mengatakan, dari penindakan tersebut pihaknya kemudian ikut menindaklanjuti dengan melakukan penggeledahan di kamar tahanan yang dihuni oleh Bambang.
"Saat digeledah kami menemukan handphone di bawah bantal yang diduga digunakan untuk transaksi dan mengendalikan putrinya dari dalam Lapas itu," akunya.
Bambang merupakan warga binaan Lapas Kelas II B Pati yang masuk pada tahun 2013 karena kasus narkoba dengan masa tahanan depalan tahun.
"Dia masuk 2013, kalau vonisnya delapan tahun penjara. Dia pindahan dari Lapas Rembang," ujarnya.
Dwi membeberkan, jika Bambang sudah masuk penjara akibat kasus narkoba sudah sebanyak tiga kali. "Dia residivis, sudah tiga kali masuk penjara, ini yang keeempat kalinya, kasusnya sama narkoba," katanya.
Disinggung terkait adanya handphone yang bisa masuk ke dalam Lapas, Dwi mengatakan jika pihaknya akan melakukan evaluasi terkait itu. "Yang jelas kami sudah berusaha melakukan pencegahan dan pemeriksaan rutin. Ini akan kami evaluasi," pungkas Dwi.
Baca juga:
Polri dan Bea Cukai gagalkan penyelundupan 1,2 juta pil ekstasi
Sri Mulyani: Ekonomi RI 20 terbesar dunia, menggiurkan bagi pengedar
Gerebek pesta narkoba di rumah kontrakan, polisi tangkap 6 orang
Presiden Jokowi: Urusan narkoba, tegas di lapangan!
1 Pengedar 1,2 juta butir ekstasi ditembak mati polisi
Polisi amankan dua PNS Ogan Komering Ulu terlibat narkoba
Polisi tahan mahasiswa penjual ganja lewat instagram di Kediri
-
Kapan wabah kelaparan terjadi di Semarang? Pada tahun 1901, muncul wabah kelaparan di Semarang dan Demak.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.