Sempat diwarnai kesalahan undangan, Sutiyoso resmi jadi KaBIN
Pelantikan Sutiyoso dilakukan setelah pelantikan panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi telah melantik Letjen (Purn) Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Acara dilakukan setelah beberapa saat presiden melantik Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI.
"Apakah saudara beragama Islam, apakah saudara bersedia diambil sumpah menurut agama Islam," tanya Presiden Jokowi kepada Sutiyoso saat pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/7).
"Islam, bersedia," jawab Sutiyoso.
Sutiyoso yang juga mantan Ketua Umum PKPI itu selanjutnya mengikuti kata-kata Presiden Jokowi. Sutiyoso berjanji akan setia kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sutiyoso juga berjanji hak asasi manusia, demokrasi dan supremasi hukum.
Tak hanya itu, dia juga bersumpah akan menjalankan tugas sebagai kepala BIN dengan seksama, objektif, berani dan profesional dan pantang menyerah dalam menjalankan tugas.
"Bahwa saya akan menjunjung tinggi kode etik intelijen di setiap waktu dan dalam keadaan bagaimanapun juga. Akan memegang teguh segala rahasia intelijen negara dalam keadaan bagaimanapun juga," kata Sutiyoso menirukan ucapan Presiden Jokowi.
Berdasarkan surat Keputusan Presiden, Sutiyoso mendapatkan hak keuangan, administrasi dan sejumlah fasilitas lainnya setingkat dengan menteri. Mulai hari ini, Sutiyoso resmi menjabat sebagai Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) menggantikan Marciano Norman.
Dalam pelantikan ini, ada insiden yang mencuri perhatian banyak publik. Surat undangan acara yang sudah disebar kepada para tamu undangan salah menyebut kepanjangan dari BIN.
Dalam undangan yang berkop surat Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia itu dituliskan agenda acara adalah pelantikan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) oleh Presiden Republik Indonesia.
Persoalannya ada di kepanjangan BIN yang sebenarnya Badan Intelijen Negara tapi ditulis Badan Intelijen Nasional. Pihak Istana pun akhirnya mengakui kesalahan teknis tersebut dan meminta maaf.
Baca juga:
Anggota DPR RI prihatin Setneg salah tulis kepanjangan BIN
Wakil ketua MPR kritik kesalahan Setneg yang berulang kali
Jaga kesehatan fisik, Sutiyoso sudah siap dilantik jadi Kepala BIN
Jokowi pimpin pelantikan Sutiyoso sebagai Kepala BIN
Usai dilantik, Sutiyoso bakal jadikan BIN lebih terbuka
-
Siapa sosok di balik berdirinya Badan Intelijen Negara (BIN)? Zulkifli Lubis ialah sosok di balik terbentuknya Badan Intelijen Negara (BIN). Zulkifli Lubis memiliki peran penting dan menjadi dalang dibalik berdirinya Badan Intelijen Negara (BIN) di Indonesia.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI saat Jenderal Surono berjuang bersama Barisan Keamanan Raktay (BKR)? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Kapan Jenderal Wismoyo menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD? Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar menjabat Kepala Staf TNI AD dari tahun 1993 sampai 1995.