Sepak Terjang Ali Kalora Bersama MIT
Saat ini sisa anggota MIT yang juga masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) tinggal empat orang. Mereka adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
Kontak tembak antara Satuan tugas Madago Raya dan kelompok DPO teroris Poso terjadi, Sabtu 18 September 2021. Kontak tembak tersebut menewaskan dua orang teroris Poso, salah satunya adalah pimpinan teroris Poso, Ali Ahmad alias Ali Kalora, bersama seorang anggotanya, Jaka Ramadhan.
Saat ini sisa anggota MIT yang juga masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) tinggal empat orang. Mereka adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Alesha lahir? Yusuf, kakak Alesha, sangat bahagia dengan kehadiran adiknya yang lahir pada Juni 2024 lalu.
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Di mana Alas Purwo berada? Alas Purwo adalah salah satu hutan tertua di Pulau Jawa yang terletak di ujung timur, tepatnya di Kabupaten Banyuwangi.
-
Bagaimana ciri khas Pura Giri Salaka Alas Purwo? Ciri Khas Pura Giri Salaka Alas Purwo memiliki ciri khas yang membedakannya dengan pura lain di Banyuwangi. Pelinggih padmasana di Pura Giri Salaka Alas Purwo menghadap ke utara, sedangkan kebanyakan pura di Banyuwangi padmasananya menghadap ke timur. Selain itu, ada bangunan rajahkolocokro pada Pura Giri Salaka Alas Purwo yang tidak ditemukan di pura lain.
-
Kapan Kamari lahir? Ini dia foto bayi cantik putri Jennifer Coppen yang lahir bulan Agustus kemarin.
Menko Polhukam, Mahfud MD sudah mendapatkan laporan bahwa pimpinan Mujahid Indonesia Timur, Ali Kalora tewas ditembak petugas, Sabtu (18/9). Dia pun meminta agar masyarakat tetap tenang.
“Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora yang pernah menggegerkan karena menyembelih banyak warga dengan sadis di Sulteng, setelah buron hampir setahun, hari ini ditembak mati oleh Densus AT/88,” kata Mahfud dalam akun Twitternya, dikutip merdeka.com.
Seperti laporan polisi, Mahfud mengatakan, bukan cuma Ali Kalora yang ditembak mati. Satu lagi anak buahnya juga tewas dalam baku tembak dengan tim di lapangan.
“Ia ditembak bersama seorang anak buahnya yang bernama Ikrimah. Masyarakat harap tenang,” jelas Mahfud.
Sejarah Berdirinya MIT
Mujahidin Indonesia Timur atau umumnya dikenal dengan MIT dikenal sebagai kelompok teroris yang beroperasi di wilayah pegunungan Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Sigi, Sulawesi Tengah.
Kelompok ini mulanya dipimpin oleh Santoso atau Abu Wardah Asy Ayarqi. Lahirnya MIT tidak terlepas dari munculnya beberapa kelompok serupa di Indonesia pada perjalanan dekade 2000-an dan dibentuk Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) pada tahun 2008.
Pada tahun 2004, Santoso sempat ditangkap polisi karena melakukan perampokan mobil truk boks yang digunakan untuk fa'i alias dana untuk teror.
Pada 2009, momen yang menjadikan ekstrimisme Santoso mengkristal adalah pertemuannya dengan Yasin dan Abu Tholut. Santoso mengusungkan pentingnya pelatihan militer di Poso.
Berbekal pelatihan dan pemahaman agama yang keras inilah yang membuat Santoso ditunjuk Abu Tholut menjadi penanggung jawab pelatihan militer di Jantho, Aceh pada 2010. Dia sekaligus menjadi Ketua Departemen Pendidikan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), serta Ketua Asykari (Laskar Militer) JAT Cabang Poso pada 2009 dan definitif terbentuk Januari 2011.
Kemudian, Santoso berhasil membuat organisasi dan merekrut pengikut. Dia beberapa kali memimpin aksi penyerangan terhadap aparat di Indonesia. Pada 2010, Santoso dan para pengikutnya menggelar pelatihan militer di dua tempat di wilayah Poso. Di sinilah awal mula MIT berdiri.
7 tahun tak terdengar kabarnya, pada 2011, Santoso terlibat dalam kasus penembakan polisi di depan Bank BCA Palu. Semenjak itu, lelaki kelahiran 1967 itu selalu hampir terkait dengan aksi teror di Indonesia mulai di Bima, Solo hingga Jakarta.
Setelah Santoso tewas ditembak oleh Satuan Tugas Operasi Tinombala pada 18 Juli 2016, kepemimpinan beralih pada Basri. Namun tak lama setelah itu, pemimpin MIT setelah Santoso tersebut tertangkap bersama istrinya pada 14 September 2016.
Kepemimpinan pun dilanjutkan oleh Ali Kalora. Ali bukanlah nama baru dalam organisasi terorisme ini. Ia sudah bergabung dengan MIT pada 2012.
Merdeka.com mencoba merangkum aksi Ali Kalora sejak bergabung dengan MIT:
25 Mei 2011
Ali bersama beberapa anggota MIT melakukan penyerangan dan penembakan ke anggota polisi di Jalan Eni Saenal. Akibatnya dua aparat kepolisian meninggal.
26 Agustus 2012
Ali terlibat aksi penembakan terhadap warga atas nama Noldy Ambulando di Desa Sepe, Poso, Noldy tewas setelah diberondong peluru Ali Kalora.
29 September 2012
Ali dipercaya ikut dalam aksi peledakan bom di Desa Korowou, Kabupaten Morowali.
10 Oktober 2012
Ali kembali terlibat dalam aksi peledakan bom di Kelurahan Kawua, Kabupaten Poso.
16 Oktober 2012
Ali melakukan pembunuhan terhadap dua anggota Polres Poso yaitu Briptu Andi Sappa dan Brigadir Sudirman di dusun Tamanjeka, Kabupaten Poso.
29 September 2012
Ali berlanjut melakukan aksi teror. Dia dipercaya ikut dalam aksi peledakan bom di Desa Korowou, Kabupaten Morowali.
10 Oktober 2012
Ali kembali terlibat dalam aksi peledakan bom di Kelurahan Kawua, Kabupaten Poso.
16 Oktober 2012
Ali melakukan serangkaian pembunuhan terhadap dua anggota Polres Poso yaitu Briptu Andi Sappa dan Brigadir Sudirman di dusun Tamanjeka, Kabupaten Poso.
9 Desember 2014
Bersama dengan kelompoknya, Ali juga sempat melakukan penculikan. Dia menculik warga atas nama Obet Sabola dan pamannya Yunus Penini di Desa Sedoa, Kabupaten Poso.
27 Desember 2014
Ali juga sempat melakukan penyanderaan sekaligus pembunuhan. Dua warga Desa Tamandue, Kabupaten Poso meninggal dalam kejadian ini.
September 2015
Ali mulai melancarkan aksi membunuh dan memutilasi tubuh korban. Kejadian mutilasi pertama Ali yang diketahui aparat. Mutilasi dilakukan terhadap 3 warga di Kabupaten Parigi Moutong.
Dia juga melakukan aksi serupa terhadap warga Desa Salubanga, Parigi Moutong bernama Ronal Batua alias Anang. Serta menembak polisi yang sedang mengevakuasi jasad warga di Desa Salubanga
30 Desember 2018
Ali membunuh seorang laki-laki penambang emas di Parigi Moutong tewas dengan kepala terpisah dari badan.
27 November 2020
Ali melancarkan aksinya dan mengakibatkan empat warga Sigi tewas. Ali bersama kelompoknya menganiaya keluarga beranggotakan 4 orang itu dan membakar rumah mereka bersama 5 bangunan lainnya.
11 Mei 2021
Ali Kalora dan bersama kelompoknya berlanjut saat membunuh dan memutilasi empat petani di Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, Poso. Empat petani yang sedang berada di kebun tiba-tiba didatangi sekelompok orang yang diduga Ali Kalora dkk. Mereka kemudian membunuh keempat petani dengan cara dipenggal kepalanya.
18 September 2021
Ali Kalora bersama seorang anggotanya, Jaka Ramadhan tewas dalam kontak tembak antara Satuan tugas Madago Raya.
Reporter Magang: Leony Darmawan
Baca juga:
Polisi Rilis Barang Bukti Teroris Sadis Ali Kalora
VIDEO: Jejak Ali Kalora, Pimpinan Teroris MIT Poso Tewas Ditembak
Bom Sempat Meledak saat Petugas Baku Tembak dengan Ali Kalora
Ali Kalora Tewas, Polisi Tak Beri Kesempatan Kelompok MIT Ganti Pimpinan
Polisi Sebut Ali Kalora Dikepung Sebelum Tewas dalam Baku Tembak