Sepanjang 2018, terjadi 438 bencana alam, peristiwa longsor terbanyak makan korban
Banyak daerah yang menjadi zona merah rawan longsor di Indonesia yakni tersebar di sepanjang Bukit Barisan di Sumatera, Jawa bagian Tengah - Selatan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo mengatakan tanah longsor merupakan bencana alam yang mematikan. Sejak awal 2018 hingga masuk bulan Februari, BNPB mencatat terjadi 438 bencana alam. Tanah longsor menjadi bencana paling banyak menelan korban jiwa di antara bencana alam puting beliung, banjir, kebakaran hutan dan lahan, gelombang pasang, serta gempa bumi.
"Tanah longsor merupakan bencana yang mematikan yang menyebabkan korban meninggal dan hilang terbanyak yaitu 46 orang," papar Sutopo di ruang Pusdalops BNPB, Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (23/2).
-
Di mana saja bencana tanah longsor terjadi di Jawa Tengah? Cuaca ekstrem dalam beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah dilanda bencana longsor dan tanah bergerak. Salah satu bencana longsor itu terjadi di Desa Tundagan, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, pada Minggu (3/3) petang. Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Kenapa tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Kapan tanah longsor terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Mengapa tanah longsor terjadi? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Di mana tebing tol di Bintaro itu longsor? Personel Penanganan Prasarana dan Saranan Umum (PPSU) DKI Jakarta dan petugas Jasa Marga melakukan penanganan longsor tebing tol di Jalan Mulia Bhakti, RT 06/01, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Jaksel).
Banyak daerah yang menjadi zona merah rawan longsor di Indonesia yakni tersebar di sepanjang Bukit Barisan di Sumatera, Jawa bagian Tengah - Selatan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Jumlah kejadian bencana tanah Longsor sendiri sepanjang 2010 - 2018 paling banyak terjadi di provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sementara di Kabupaten atau Kota, peristiwa alam ini kerap terjadi di wilayah Bogor, Cilacap dan Wonogiri.
"3.753 Longsor terjadi sejak tahun 2010 hingga 22 Februari 2018, 1.661 orang meninggal. Dan 40,9 juta jiwa masyarakat terpapar bahaya tanah longsor di Kabupaten Kota yang berada di bahaya sedang tinggi tanah longsor," jelasnya.
Selain itu, selama tahun 2014 - 2016, BNPB dan Universitas Gajah Mada (UGM) sudah memasang 70 sistem peringatan dini (EWS) semacam sirine atau pendeteksi longsor. Saat ini baru ada sekitar 200 unit sistem peringatan dini EWS di Indonesia. EWS sendiri baru dipasang di 17 titik longsor di Indonesia.
Sutopo mengungkapkan, BNPB masih membutuhkan ribuan unit alat tersebut untuk memudahkan masyarakat mengevakuasi diri dan mengetahui tanda-tanda longsor. Namun, pihaknya dalam hal ini pemerintah kekurangan anggaran. Dia berharap dari sektor swasta dapat menyumbangkan hal ini demi keselamatan masyarakat.
"Hendaknya mereka (swasta) memasang (EWS) untuk melindungi masyarakat sekitarnya. Sehingga kita tidak mengandalkan pemerintah yang minim dana," bebernya.
Dirinya juga mengimbau masyarakat mengenali ciri-ciri akan terjadinya longsor. Yakni turun hujan terus menerus dengan intensitas sedang dan tinggi. Kemudian terdapat retakan dan suara bergerak, serta terlihat pohon yang tidak tegak atau berposisi miring.
Lanjutnya, longsor sendiri merupakan fenomena yang tak pasti atau sulit ditebak. "Longsor penuh ketidakpastian, jadi meskipun tanah sudah retak walaupun masyarakat sudah di ungsikan tapi fenomena ini kita tunggu kok gak longsor longsor," kata Sutopo.
Sutopo berpendapat, apa yang terjadi saat ini adalah hasil dari kerusakan lingkungan yang sudah terjadi sebelumnya. Hal itu juga dampak dari sumber daya alam yang tak dilestarikan. Melainkan dimanfaatkan untuk mengejar ekonomi semata misalnya pembangunan.
"Aspek sumber daya alam harus tetap dilestarikan. Jangan karena aspek ekonomi hal itu tidak diperhatikan," jelas dia.
Sementara untuk insiden longsor di Gunung Lio pada Kamis (22/2) pukul 08.45 WIB kemarin, BNPB dan BNPB provinsi Jawa Tengah tengah berupaya melakukan penanganan. Sebanyak 550 personel Tim SAR (Search and Rescue) telah diterjunkan untuk melakukan pencarian, pertolongan dan evakuasi korban longsor.
BNPB juga menetapkan Struktur Komando Penanganan darurat bencana dengan pendirian posko, bersama IC Kodim 0713 Brebes. Juga ada pendirian dapur umum dan pos relawan untuk penanganan di posko SDN 02 Pasir Panjang.
"PLN juga memadamkan sementara saluran yang terhubung dengan area yang terdampak untuk menjaga keselamatan tim pencari dan warga lainnya," jelas dia.
Baca juga:
Dua warga selamat bencana longsor Brebes karena lari ke atas bukit
BNPB sebut kawasan Gunung Lio masuk zona merah rawan longsor
Data terbaru longsor Brebes: 7 Tewas dan 13 orang masih hilang
Longsor Brebes dan Purbalingga, Bamsoet minta Kemensos segera beri bantuan
Korban meninggal akibat longsor di Brebes menjadi 6 orang
Penghuni gelar tahlilan, rumah di Purbalingga tertimpa longsor, 4 tewas
Potongan tubuh diduga perempuan ditemukan di lokasi longsor Brebes