Separuh Tubuh Gunung Anak Krakatau Hilang, Aktivitas Vulkanik Berkurang
PVMBG Badan Geologi kementerian ESDM menyatakan bahwa tubuh Gunung Anak Krakatau telah berubah akibat erupsi yang menerus.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, pasca terjadinya Tsunami Banten, Sabtu (22/12) malam, fisik Gunung Anak Krakatau mengalami perubahan. Hampir separuh badan Gunung Anak Krakatau hilang.
"PVMBG Badan Geologi kementerian ESDM menyatakan bahwa tubuh Gunung Anak Krakatau telah berubah akibat erupsi yang menerus. Tinggi Gunung Anak Krakatau yang semula 338 meter, saat ini hanya 110 meter," katanya kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (31/12).
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
-
Mengapa Indonesia sering mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, dan gunung meletus? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Hal itu mengakibatkan Indonesia kerap mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, maupun gunung meletus.
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
Tidak hanya tinggi, volume Gunung Anak Krakatau menurun. Diperkirakan 150 hingga 180 juta meter kubik volume yang tersisa saat ini berkisar 40 hingga 70 juta meter kubik
"Berkurangnya volume tubuh Gunung Anak Krakatau ini diperkirakan karena ada proses rayapan tubuh gunung api yang disertai oleh laju erupsi yang tinggi pada 24 hingga 27 Desember 2018," ujarnya.
Dia melanjutkan, aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau juga terus mengalami penurunan sejak Jumat (28/12) hingga sekarang. Hal ini berdasarkan rekaman yang diterima BNPB di lapangan.
"Rekaman seismograf tanggal 31 Desember 2018 pukul 06.00 hingga 06.00 WIB, tercatat 4 kali gempa (letusan) dengan amplitudo 10 hingga 14 mm dan durasi 36 hingga 105 detik," ucapnya.
Baca juga:
Usai Erupsi, Tinggi Gunung Anak Krakatau Menyusut
Pagi Ini, Gunung Anak Krakatau Alami Empat Kali Letusan
PVMBG: Erupsi Gunung Anak Krakatau Sudah Berhenti
Menhub Pastikan Aktivitas Gunung Anak Krakatau Tak Ganggu Penerbangan dan Pelayaran
Debu Vulkanik Krakatau Tak Pengaruhi Penerbangan
Kemenko PMK Koordinasikan Kesiapsiagaan Risiko Bencana Krakatau