Sering cekcok, istri muda siram istri tua pakai air keras
Setelah menjalani pengobatan di rumah sakit dan dinyatakan sembuh, istri tua langsung lapor polisi.
Dua wanita yang sama-sama menjadi istri seorang pria bernama Irawan, terlibat percekcokan mulut melalui handphone berujung penyiraman air keras. Korban berinisial DA (35) harus mengalami luka bakar di sebagian tubuhnya setelah disiram ES (30).
Setelah menjalani pengobatan di rumah sakit dan dinyatakan sembuh, warga Dusun I, Desa Lumpatan, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan itu, melaporkan kasus penganiayaannya ke polisi. Dia berharap, pelaku berinisial ES, sekaligus istri ketiga suaminya, ditangkap atas laporan penganiayaan.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
-
Kapan Mutiara Baswedan menyelesaikan pendidikannya? Tahun 2020 lalu, Mutiara pun akhirnya lulus dan diwisuda. Meskipun saat itu wisuda dilakukan secara daring, hal ini tak membuat kebahagiaan keluarga ini berkurang. Dalam potret ini, Anies pun tampak bangga dan mencium pipi putrinya yang akhirnya menyelesaikan pendidikannya.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
Kepada petugas, korban DA yang merupakan ibu rumah tangga itu menuturkan, penganiayaan tersebut bermula saat dirinya bermaksud menemui suaminya di sebuah keramba ikan di desanya, Senin (28/9) sekitar pukul 13.00 WIB lalu.
Melihat ada yang mencurigakan di dalam gubuk di keramba ikan itu, korban mendatanginya. Begitu didekati dan pintu gubuk terbuka, tiba-tiba pelaku dari dalam langsung menyiramkan air keras ke tubuh korban. Korban pun kesakitan dan dilarikan warga ke rumah sakit.
"Saya tidak tahu di dalamnya ada dia (pelaku), saya kira cuma ada suami saya. Saya disiram air keras (cuka para) olehnya. Kena muka, badan, kaki dan tangan saya," ungkap korban DA saat melapor ke SPKT Polda Sumsel, Rabu (18/11).
Dijelaskannya, mereka memang kerap terlibat cekcok mulut dengan beragam alasan. DA merupakan istri kedua, sementara terlapor adalah istri ketiga atau istri muda suaminya, Irawan.
"Kami ini memang sering berselisih paham dan sering ribut di telepon. Waktu ketemu malah saya dibegitukan," ujarnya.
"Alhamdulillah sekarang sudah sembuh, tapi saya tidak puas sebelum dia (pelaku) ditangkap," sambungnya.
Kepala SPKT Polda Sumsel AKBP S Prayitno mengatakan, laporan pelapor diterima dengan nomor LPB/856/XI/2015/SPKT. Saat ini prosesnya diserahkan Ditreskrimum Polda Sumsel untuk dilakukan penyelidikan. "Sudah kita arahkan ke sana untuk diproses," pungkasnya.
(mdk/ang)