Sering Mati Lampu, Siswa SMA di Demak Buat Pembangkit Listrik Sendiri
Kepala SMA Negeri 1 Mijen NA Sobri mengaku bangga atas pencapaian anak didiknya. Dalam waktu dekat, pihak sekolah berniat mendaftarkan hak cipta atau paten PLTB/S tersebut.
Siswa SMA Negeri 1 Mijen Kabupaten Demak, Jawa Tengah merancang sebuah pembangkit listrik bertenaga angin yang dipadu dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTB/S). Ini dilakukan karena suplai listrik dari PLN sering mengalami gangguan.
Tak hanya itu, pembangkit listrik itu juga dibuat saling mendukung dengan pembangkit listrik tenaga surya. Menara penyatuan dua pembangkit listrik itu didirikan di tengah halaman sekolah.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang diuji oleh ketiga ilmuwan tersebut? Mereka adalah trio ilmuwan yang berhasil memenangkan penghargaan Nobel Prize 2022 dengan jumlah hadiah sebesar 10 juta krona Swedia (USD915.000) atau Rp 14 miliar. Penghargaan tersebut diraih atas keberhasilannya dalam melakukan eksperimen mekanika kuantum dan menjelaskan titik lemah dari Teori Kuantum temuan Einstein.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
Menurut Sairul Alam, salah satu dari empat siswa pembuatnya, pembangkit listrik tenaga angin dan surya itu mampu memproduksi daya hingga 1200 watt. Dari total produksi itu, baru 800 watt yang dimanfaatkan sekolah.
"Kami dibimbing bapak Al Wahyudi Santosa, guru Fisika. Bersama teman-teman masing-masing Muhammad Irfanul Abidin (keduanya siswa kelas XII IPA 2), Savira Galuh Kumala Sari dan Tyas Semi Sari (keduanya siswi XII IPA 1)," katanya, Jumat (29/3).
Ide membuat sendiri pembangkit listrik tenaga angin dan surya itu karena ketika aliran listrik PLN padam, semua terganggu. Mulai suplai air di toilet yang minim karena tak berfungsinya pompa air, hingga laboratorium komputer yang otomatis tak berfungsi.
"Bahkan pelaporan sistem kehadiran guru dengan finger print online ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng juga terganggu," jelasnya.
Kepala SMA Negeri 1 Mijen NA Sobri didaulat untuk meresmikan pembangkit tersebut. Disampaikan bahwa sekolah mendukung total kreatifitas siswa, sehingga pembangkit listrik itu bisa berdiri dengan anggaran Rp 30 juta.
Sempat berkunjung ke salah satu SMK di Blora sebagai referensi, Tim Adiwiyata Bidang Pemanfaatan Energi Ramah Lingkungan SMA Negeri 1 Mijen itu pun segera melakukan eksperimen. Bongkar pasang rakitan PLTB/S tak hanya sekali dua kali, namun sampai puluhan kali.
Sampai akhirnya rakitan PLTB/S tersusun mendekati sempurna, berupa tiang penyangga setinggi 7,5 meter dari bahan besi L dilengkapi baling-baling setinggi 165 cm modifikasi dari besi kotak hollow dan seng galvalum. Serta dua lempengan penangkap energi surya.
"Karena ini PLTB/S praktis penggeraknya adalah angin dan sinar matahari. Bahkan pada saat kecepatan angin mendekati nol tetap bisa produksi," kata Sairul Alam.
Kepala SMA Negeri 1 Mijen NA Sobri mengaku bangga atas pencapaian anak didiknya. Dalam waktu dekat, pihak sekolah berniat mendaftarkan hak cipta atau paten PLTB/S tersebut.
"Alhamdulillah meski sederhana, PLTB/S karya inovasi anak-anak didik kami mampu membantu pemerintah dalam mengurangi penggunaan energi bersumber geofosil. Semoga bisa menjadi teladan siswa-siswi di SMA Negeri 1 Mijen khususnya dan SMA-SMA lain di Kabupaten Demak dan Jateng pada umumnya," kata Sobri.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Startup Ini Ingin 'Menginstall' Google di Otak, Caranya?
7 Binatang Imut yang Ternyata Mematikan
Dua Astronot Wanita Pertama Dunia Gagal Spacewalk, Mengapa?
4 Teknologi yang Kehadirannya Disesali Penemunya Sendiri
Ilmuwan Temukan Cara 'Hapus' Ingatan Buruk Seseorang
Peneliti Jogja Kembangkan Mesin Nitridasi Plasma, Bikin Irit Kendaraan dan Awet