Serunya aksi ribuan penari Gandrung di Pantai Banyuwangi
2.106 Penari dengan kostum dominasi warna merah akan membawakan tarian Gandrung sore ini.
Banyuwangi Festival terus menggebrak kabupaten berjuluk the Sunrise of Java. Setelah beberapa event wisata memukau seperti Banyuwangi Ethno Carnival, Batik Festival, Tour de Ijen, dan Banyuwangi Beach Jazz Festival, sore ini para penari Paju Gandrung Sewu akan beraksi di Pantai Boom Banyuwangi.
Semua acara tersebut masuk dalam rangkaian Banyuwangi Festival yang dihelat September-Desember 2013. Kali ini, Pantai Boom, pantai yang berada di pesisir Selat Bali, dijadikan venue aksi kolosal dari 1.053 pasang penari atau total 2.106 penari dengan kostum dominasi warna merah yang akan membawakan tarian Gandrung.
Pertunjukan kolosal ini diikuti penari Gandrung dari usia 9 tahun hingga 71 tahun, dan akan dimulai pukul 14.30 WIB.
"Paju Gandrung Sewu ini merupakan sebuah pertunjukan yang menceritakan cuplikan cerita Gandrung yang berkembang di masyarakat. Parade penari ini akan memperkuat event atraksi wisata budaya di Banyuwangi setelah sebelumnya ada Banyuwangi Ethno Carnival bulan September lalu dan Festival Kuwung bulan Desember mendatang," terang Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Sabtu (23/11).
Paju Gandrung Sewu adalah pertunjukan kolosal yang menampilkan ribuan penari gandrung dan pengiringnya di atas lautan pasir saat matahari mulai terbenam. "Ini akan menyajikan pemandangan yang menyegarkan mata, perpaduan ribuan penari berbusana merah menyala dengan balutan suasana sunset yang romantis," kata Anas.
Tahun lalu, aksi Gandrung Sewu juga dihelat dengan penampilan sekitar seribu penari. Sewu sendiri dalam bahasa lokal berarti seribu. Nah, tahun ini, aksi bakal dibikin makin seru dengan tambahan seribu penari pengiring atau biasa disebut paju, sehingga total ada sekitar 2.000 penari. Karenanya, event tahun ini disebut 'Paju Gandrung Sewu.'
Koordinator Panitia Paju Gandrung Sewu, Budianto, mengatakan, pertunjukan Tari Gandrung yang ada di masyarakat terdiri atas tiga segmen. Diawali dari Podo Nonton yang menampilkan tarian Jejer Gandrung, lalu Paju Gandrung, dan ditutup dengan Seblang Subuh.
"Jejer Gandrung telah kita hadirkan seribu penari tahun lalu. Giliran tahun ini Paju-nya atau penari pengiringnya," jelas Budianto.
Paju Gandrung sewu diawali pemasangan sebuah kiling. Kiling adalah kincir angin yang dipasang di sawah untuk mengusir burung yang terbuat dari bambu yang tingginya bisa mencapai 10 meter. Setelahnya akan ditampilkan sebuah fragmen yang menceritakan perjalanan seorang penari Gandrung.
Fragmen ini dibawakan oleh puluhan gandrung dan paju profesional. Para penari Gandrung senior ini memulai fragmennya dengan memunculkan Seblang, lalu Gandrung Marsam (gandrung laki-laki). Pada awalnya, Gandrung adalah seorang laki-laki, lambat laun Gandrung berkembang dan lebih banyak dibawakan perempuan. Gandrung perempuan pertama adalah penari Gandrung Semi.