Sespri Dewie Limpo bantah dapat 7 persen dari proyek listrik Papua
Rinelda disebut minta keuntungan 7 persen jika proyek listrik Papua lolos di DPR.
Setelah diperiksa lebih dari lima jam, sekretaris pribadi dari anggota DPR RI Dewie Yasin Limpo, Rinelda Bandoso akhirnya keluar dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap terkait proyek pembangunan infrastruktur energi baru dan terbarukan Tahun Anggaran 2016, untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua.
"Masih sebagai saksi, saksi," ucap Rinelda di Gedung KPK, Jakarta,Jumat,(30/10).
Ketika ditanya awak media keterkaitannya dalam menentukan nilai komitmen 7 persen dari total proyek, ia membantah.
"Oh enggak, enggak," singkat dia sambil memasuki mobil tahanan.
Hari ini KPK telah memeriksa Anggota Komisi VII, Mulyadi,sebagai saksi dan Dewi Yasin Limpo ,sebagai tersangka.
Sebelumnya diketahui, Staff Ahli Dewi Yasin Limpo, Bambang meminta jatah tujuh persen itu kepada Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Deiyai, Papua Ireniis Adii.
"Bambang berperan aktif seolah-olah mewakili Dewie Yasin Limpo dengan Rinelda Bandoso untuk menentukan nilai komitmen 7 persen dari total proyek," kata Plt Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati, di Gedung KPK, Kamis (22/10).
Seperti diketahui, KPK menetapkan setidaknya lima orang tersangka dalam kasus dugaan suap terkait proyek pembangunan infrastruktur energi baru dan terbarukan Tahun Anggaran 2016, untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua. Mereka yakni anggota Komisi VII DPR dari Partai Hanura, Dewie Yasin Limpo, Staf Ahli Dewie, Bambang Wahyu Hadi, Sekretaris Pribadi Dewie, Rinelda Bandaso, Kepala Dinas ESDM Kabupaten Deiyai Provinsi Papua lranius serta satu orang pengusaha bernama Setiadi.
Kelimanya diamankan dari hasil Operasi Tangkap Tangan yang dilakukan Tim Petugas KPK di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara dan Bandara Soekarno-Hatta. Pada tangkap tangan itu, KPK menyita sejumlah dokumen dan telepon genggam serta uang sebesar SGD 177.700.
Baca juga:
Pimpinan Komisi VII DPR akui Dewie Limpo ajukan proyek listrik Papua
Diperiksa KPK soal Dewie Yasin, Mulyadi ngaku ditanya tupoksi DPR
DPR: Proyek yang menjerat Dewie Yasin Limpo tak pernah dibahas
Wakil ketua komisi VII diperiksa KPK saksi kasus suap Dewie Yasin
Kasus suap Dewie Limpo, KPK bakal periksa pegawai Kementerian ESDM
-
Apa yang disita KPK dari Syahrul Yasin Limpo? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyitaan terhadap aset milik terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL) selaku mantan Menteri Pertanian (Mentan) yang terjerat kasus dugaan korupsi dan tengah menjalani persidangan. Adapun barang yang diamankan adalah sebuah mobil jenis minibus, yang ditemukan di daerah Sulawesi Selatan.
-
Siapa yang ditangkap KPK dalam kasus suap proyek di Labuhanbatu? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Kenapa Syahrul Yasin Limpo disangkakan TPPU? Dalam perkara ini, SYL juga telah ditetapkan menjadi tersangka TPPU lantaran diduga menikmati hasil uang haram yang didapat SYL dari 'malak' ke bawahannya di Kementerian Pertanian (Kementan)."Ya sangat sangat dimungkinkan ketika terpenuhi unsur kesengajaan. Turut menikmati dari hasil kejahatan yang itu nanti terbukti terlebih dahulu kejahatan korupsinya," ungkap Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (2/5).
-
Bagaimana KPK mengembangkan kasus suap dana hibah Pemprov Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. "Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti," ujar Alex.
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.