Setahun Hilang Kontak, Suami di Bali Tak Sangka dapat Kabar Istrinya Tewas Bersimbah Darah di Hotel Malaysia
Nurhayati meninggalkan kampung mereka sejak tahun 2023 untuk menjadi pekerja rumah tangga di Malaysia.
Ni Ketut Nurhayati (39) tewas bersimbah darah di sebuah hotel di Malaysia. Nurhayati memang seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang mencari nafkah di Malaysia.
Jasadnya sudah tiba di Bali sekitar pukul 14.30 WITA. Suaminya datang menjemput ke bandara dan membawa ke kampung halaman mereka di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali.
- TKW Asal Bali Tewas Dalam Kamar Hotel di Malaysia Saat Malam Tahun Baru
- Balita Hanyut di Selokan Surabaya Saat Mandi Hujan belum Ditemukan, Keluarga: Semoga Masih Hidup
- Hanya Mandi Sebulan Sekali, Suami Digugat Cerai Istri Meski Baru Nikah 40 Hari
- Suami Ajak Balita Saat Jajakan Istri ke Pria Hidung Belang
Komang Suinten (38) tak mengira istrinya akan bernasib tragis. Setahun hilang kontak, kabar yang diterima malah kematian sang istri dari rekan korban.
"Informasi awalnya anak saya memberi kabar kalau ibunya sudah tidak ada, didapat dari teman ibunya. Peristiwanya saya tidak tahu pasti tapi diceritakan sama temannya ngasih tahu ke anak saya bahwa ibu sudah tidak ada karena dibunuh begitu saja," kata Suinten.
Nasi sudah menjadi bubur. Suinten hanya bisa mengikhlaskan kematian istrinya.
"Saya tidak mau mengungkit kenangan karena anak-anak saya sudah besar semua. Sudah mengerti, sudah tahu. Pokoknya saya mau tidak ada halangan dan saya bisa ke bumikan secara agama keyakinan saya," lanjutnya.
Nurhayati meninggalkan kampung mereka sejak tahun 2023 untuk menjadi pekerja rumah tangga di Malaysia. Nurhayati berangkat dari Tulungagung, Jawa Timur baru menuju Malaysia untuk pertama kalinya.
"Komunikasi terakhir tahun lalu awal 2024. Saat komunikasi terputus dia ganti kontak, katanya dia sudah pergi dari tuannya. Jadi saya tidak bisa komunikasi. Makannya saya kaget dibilang pembunuhan tanggal 31 Desember (2024) informasi sampai ke saya baru tanggal 4 Januari," jelasnya.
Terpisah, Made Widyianingsih sebagai Kepala Dusun Gitgit mengatakan keluarga tidak menuntu apa-apa. Tetapi sebagai warga negara tetap melaporkan peristiwa tersebut.
"Harapannya agar pelaku dihukum setimpal," ujar Widyianingsih.
Polisi Malaysia Selidiki Tewasnya TKW Bali
Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Bali akan berkoordinasi dengan perwakilan di Malaysia soal tewasnya Nurhayati (39).
"Sejauh ini kami satu pintu dengan teman-teman perwakilan (di Malaysia). Apapun perkembangan-perkembangan kami koordinasikan dengan teman-teman perwakilan di Kuala Lumpur," kata Kepala BP3MI Bali, A.A. Gde Indra Hardiawan Indra.
Soal kabar korban dibunuh WNA asal Bangladesh berusia 23 tahun dan diduga karena motif cemburu, dia belum berani menyimpulkan.
"Koordinasi kami dengan teman-teman perwakilan, bahwasanya merujuk keterangan media, hal tersebut telah ada indikasi. Tetapi hal itu masih dilakukan penyelidikan oleh kepolisian setempat. Mungkin nanti seperti apa hasilnya kita terus berkordinasi dengan teman-teman perwakilan," imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga menulusuri apakah korban bekerja secara resmi atau ilegal ke Malaysia. Tetapi suami korban bercerita bahwa korban bekerja ke Malaysia melalui perusahaan yang ada di Jawa Timur.
"Kami masih mencari dan berkoordinasi dengan teman-teman perwakilan. Pastinya harapan kami semua warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri tercatat dan dokumen kerjanya lengkap," ujarnya.