Setara Institute: Terjadi 155 kasus intoleransi sepanjang 2017
Kasus intoleransi beragama meningkat di Indonesia. Hal itu terlihat dari data yang didapat Setara Institute. Sepanjang tahun 2017, terdapat 155 pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan di 29 provinsi di Indonesia.
Kasus intoleransi beragama meningkat di Indonesia. Hal itu terlihat dari data yang didapat Setara Institute. Sepanjang tahun 2017, terdapat 155 pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan di 29 provinsi di Indonesia.
Lalu, pada awal Februari 2018 lalu, terdapat tiga pelanggaran yang cukup serius. Di antaranya, pembubaran kegiatan bakti sosial Gereja Katolik St Paulus Pringgplayan, Bantul, Yogyakarta, pengusiran seorang biksu di Tangerang, Banten dan penyerangan di Gereja Katolik St Lidwina, Trihanggo, Sleman.
-
Siapa yang melakukan penipuan berkedok sumbangan agama? Aksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial. Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang berperan dalam menjalankan Lembaga Agama? Lembaga agama dibentuk oleh umat beragama dengan maksud untuk memajukan kepentingan hidup beragama yang ada dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
-
Bagaimana Lembaga Agama berperan dalam menjaga kerukunan antar umat beragama? Lembaga agama juga bertujuan untuk menjaga kerukunan antar umat beragama.
-
Kapan Pondok Pesantren Darul Amanah memfokuskan pembelajaran santri untuk memperdalam ilmu agama? Bulan Ramadan merupakan bulan yang tepat untuk memperdalam ilmu agama.
-
Apa fungsi utama dari Lembaga Agama? Fungsi lembaga agama seperti yang dilansir dari laman seputar pengetahuan.co.id adalah sebagai berikut; 1. Sebagai sebuah pedoman hidup umat beragama.2. Sebuah sumber kebenaran.3. Sebagai yang mengatur tata cara hubungan antara manusia sama manusia dan manusia dengan Tuhan.4. Sebagai tuntunan prinsip benar dan salah.5. Pedoman pengungkapan perasaan persaudaraan didalam suatu agama yang mewajibkan berbuat baik terhadap sesama manusia.6. Menjadi pedoman keberadaan yang pada hakikatnya makhluk hidup didunia adalah ciptaan tuhan. 7. Sebagai pedoman buat rekreasi dan hiburan. Dalam mencari kepuasan batin melalui rekreasi dan hiburan, tidak melanggar kaidah-kaidah agama.8. Sebagai pedoman keyakinan manusia melakukan perbuatan baik harus selalu disertai dengan suatu keyakinan bahwa perbuatannya adalah kewajiban dari Tuhan dan yakin perbuatannya akan mendapatkan pahala, walaupun perbuatannya sekecil apapun.9. Sebagai pengungkapan perasaan nilai keindahan manusia yang cenderung menyukai keindahan.10. Sebagai pedoman kebenaran yang pada hakikatnya makhluk hidup di dunia merupakan ciptaan tuhan.
-
Apa yang dilakukan pengasuh pondok pesantren terhadap para santriwati? Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya. Pencabulan itu diketahui sudah dilakukan oleh terduga pelaku sejak dua tahun terakhir. Terakhir kali, terduga pelaku mencabuli salah satu santrinya pada 17 Agustus 2023.
Pelanggaran atas kebebasan beragama tersebut dilakukan kelompok yang berpaham radikal, yang hampir kebanyakan melakukan tindakan itu adalah para pemuda.
Pengamat Terorisme, Sofyan Tsauri mengatakan, masalah radikalisme sangat berkaitan dengan situasi global saat ini. Dan menurutnya beberapa kasus terorisme atau berpaham radikalisme di Indonesia tidak secara tiba-tiba muncul tetapi merupakan efek dari situasi global.
"Contoh kasus terbaru adalah konflik Ambon dan Poso dimana pelaku terorisme di Indonesia merupakan alumni dari konflik-konflik komunal dan sosial. Maka di situlah saya hadir terpapar dengan pemikiran radikal, kemudian benci dengan situasi dan kondisi global, kondisi di Indonesia. Tahun 2005, saya mulai ikut kegiatan sar’i dan syariat Islam. Tahun 2009 saya disersi dari Kepolisian dan di PTDH," kata Sofyan di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Selasa (27/3).
Dirinya pun mengajak kepada pemuda yang sedang mencari jati diri berhati-hati dalam bergaul, agar tidak tidak terjerumus ke aliran agama yang dianggap radikal.
Sementara itu, Chairman PIEC, Pipip A Rifai Hasan menambahkan, kondisi internasional sangat berpengaruh terhadap perkembangan terorisme atau paham radikalisme. Terlebih lagi dengan adanya kebijakan Donald Trump yang merupakan sangat ekstremisme seperti rencana pemindahan Tel Aviv ke Yerusalem.
"Upaya untuk mengalahkan terorisme dilakukan secara berlebihan sebagai contoh invasi ke Irak. Secara ideologi, Sadam Husen adalah sekuler sangat berbeda dengan terorisme. George Bush menggunakan memanfatkan isu terorisme untuk kepentingan masyarakat Amerika terkait eksplorasi minyak. Akhirnya terbentuk kelompok bersenjata ISIS," tambahnya.
Lalu, Pakar Antropologi Tobat Phil Suratno menuturkan, terjadinya aksi terorisme dikarenakan adanya faktor Prasituasi dan kondisi, Ideologi pemberontak seperti HTI, Khalifah dan kekerasan politik contohnya yaitu nyawa dibalas nyawa.
"Beberapa pra kondisi yang harus dilaksanakan untuk mencegah aksi radikalisme yakni rekonsiliasi tokoh, pemerintah dan ulama karena ada hak-hak muslim yang belum terakomodir atau terabaikan. LSM dan Pemerintah perlu memberi pencerahan lewat media, kepolisian melalui revolusi mental atau pendidikan karakter," tandas Suratno.
Baca juga:
NU dan Muhammadiyah sepakat Indonesia akan tetap utuh
'Jihad tertinggi adalah melawan kebodohan, kemiskinan, dan perpecahan'
MUI: Waspadai isme-isme yang bertentangan dengan Pancasila
Peran ulama dinilai penting jaga keutuhan NKRI
Jelang Hari Raya Nyepi, pecalang dan GP Anshor tunjukan keharmonisan di Bali
Sosok Sumartono, tokoh Tionghoa asal Solo penerima penghargaan perdamaian PBB