Sidang kasus pembantaian 65 di Belanda dipertanyakan tujuannya
"Kita kan punya pengadilan HAM sendiri juga. Kenapa tidak di sini saja," kata Junimart di DPR.
Anggota Komisi III dari Fraksi PDIP, Junimart Girsang menyatakan Pengadilan Rakyat Internasional (IPT) bagi korban pembantaian massal 1965 yang digelar pada 10 November di Kota Den Haag, Belanda tak penting. Menurutnya lebih baik pengadilan HAM itu diselenggarakan di dalam negeri.
"Ngaco lah itu, kita kan punya pengadilan HAM sendiri juga. Kenapa tidak di sini saja," kata Junimart di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (11/11).
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) ini mencurigai ada kepentingan politis di balik pengadilan internasional itu. Maka dari itu dia sinis pengadilan itu diadakan di negara yang pernah menjajah Indonesia.
"Lalu kepentingannya apa Den Haag melakukan persidangan rakyat internasional itu. Kita yang menjadi korban kok, tidak tetap itu. Banyak yang meninggal di sini," ungkapnya.
Junimart juga menjelaskan, saat era penjajahan, justru pemerintah kolonial Belanda menjatuhkan banyak korban dari warga negeri ini. Dia justru inginkan warga Indonesia meminta pertanggungjawaban Belanda.
"Begini, yang jadi korban kita, para jenderal yang mati kita yang rugi kok kita yang maaf. Para jenderal berapa yang mati dibunuh. Kita yang rugi kok kita minta maaf. Mestinya bangsa ini yang meminta pengadilan internasional," ujarnya.
Baca juga:
Belanda gelar sidang pembantaian PKI tahun '65, ini tanggapan PDIP
Saksi Sidang Rakyat 65 mengaku dibuang ke Pulau Buru tanpa alasan
Sidang rakyat pembantaian PKI digelar di Belanda, pemerintah gerah
Jaksa Sidang Rakyat 1965 dakwa pemerintah RI atas 9 pelanggaran HAM
Gelar sidang rakyat pembantaian PKI, pemerintah ancam adili Belanda
-
Kapan Roestam Effendi mengucapkan "Indonesia Merdeka!" di parlemen Belanda? Selama 19 tahun tinggal di Belanda, Roestam dinobatkan menjadi satu-satunya orang Indonesia yang duduk menjadi anggota Majelis Rendah atau Tweede Kamer mewakili partainya itu. Meski bergabung dengan partai di Belanda, namun jiwa perjuangan untuk tanah airnya masih terus mengalir di dalam tubuhnya. Ia nekat mengucapkan "Indonesia Merdeka!" saat upacara pembukaan parlemen yang dihadiri oleh Ratu Belanda.
-
Dimana Soekarno dipenjara oleh Belanda? Di tahun 1929, orator ulung itu sempat ditawan Belanda karena gerakan pemberontakannya terhadap kolonialisme di Partai Nasional Indonesia (PNI). Ia diculik pasukan kolonial dan dijebloskan ke sebuah penjara kuno di Jalan Banceuy, bersama tiga tokoh lain, yakni R. Gatot Mangkoepradja (Sekretaris II PNI), Maskoen Soemadiredja (Sekretaris II PNI Bandung), dan Soepriadinata (Anggota PNI Bandung).
-
Kenapa Jaka Sembung melawan Belanda? Ia juga akan meyakinkan masyarakat bahwa kolonialisme merupakan bentuk perbudakan dan akan merugikan kampung ketika sudah berhasil dikuasai.
-
Dimana pasukan Belanda mendarat di Jawa Timur? Kabupaten Tuban, Jawa Timur menjadi lokasi pendaratan pasukan agresi militer Belanda ke-II.
-
Apa yang dilakukan pasukan Belanda seusai mendarat? Dalam buku berjudul Brigade Ronggolawe, keesokan paginya yakni pada 19 Desember 2023, pasukan Belanda yang datang melalui pantai Glondong menyebar ke beberapa tempat.
-
Kapan Sosrodilogo menyerah kepada Belanda? Saat situasi perlawanan sudah tidak memungkinkan lagi, Sosrodilogo kalah dan menyerah kepada Belanda pada 3 Oktober 1828.