Sido Muncul Gelontorkan Bantuan Rp350 Juta untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Sido Muncul gerak cepat memberikan bantuan sebesar Rp350 juta untuk korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi, Minggu (3/11/2024) hingga Senin (4/11/2024) dini hari. Letusan gunung api itu menyebabkan korban jiwa meninggal dunia dan memaksa ribuan orang mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Selain itu, letusan vulkanik yang disertai semburan abu dan lava panas ini menyebabkan kerusakan parah, termasuk rusaknya rumah-rumah warga serta rusaknya infrastruktur penting seperti sekolah dan fasilitas umum dalam radius 7 km dari gunung api tersebut.
- Gerak Cepat BRI Peduli Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki
- 10.295 Jiwa Terdampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Lagi, Semburan Abu Capai 1.000 Meter, Waspada Radius Berbahaya
- Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BRI Peduli Turun Tangan Bantu Sembako Hingga Obat-obatan
Melihat kejadian bencana alam tersebut, Sido Muncul pun gerak cepat memberikan bantuan sebesar Rp350 juta untuk korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Bantuan tersebut disalurkan melalui Caritas Keuskupan Larantuka, Kamis (7/11/2024).
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan bahwa bantuan yang diberikan tersebut merupakan bentuk solidaritas pihaknya yang tidak mengalami musibah seperti yang dialami oleh masyarakat Flores Timur.
"Saya tahu kesulitan warga di Larantuka dari istri dan kami dari Sido Muncul ikut berpartisipasi serta menyumbang bantuan, kami berharap sumbangan ini bisa disalurkan untuk yang membutuhkan ke tempat-tempat yang terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki,” katanya.
“Semoga bantuan yang terkumpul bisa membuat warga terdampak erupsi menatap masa depan yang lebih baik dan saya ikut mendoakan yang terbaik untuk mereka,” jelas Irwan.
Sementara itu, pihak Caritas Keuskupan Larantuka, Romo Pey Hurint memberikan apresiasi atas bantuan yang diberikan oleh Sido Muncul.
“Terima kasih Pak Irwan untuk kepedulian, cinta, perhatian kepada warga, masyarakat, dan ummat di Kabupaten Flores Timur Keuskupan Larantuka,” ujarnya.
“Semoga Tuhan memberkati Pak Irwan yang peduli dengan kami di sini dan hidup serta karya keluarga bapak serta saudara sekalian yang berkehendak baik senantiasa diberkati Tuhan,” jelas Romo Pey.
Kondisi di Flores Timur
Romo Pey menuturkan, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki memporak-porandakan beberapa daerah, termasuk Lembah Hoking, Desa Duli Pali, Desa Kelantan Lo, dan Desa Hoking Jaya.
“Dampak dari letusan ini sangat besar, dengan banyak rumah warga yang terbakar dan hancur akibat semburan lava dan material vulkanik,” tuturnya.
Romo Pey juga mengungkapkan, bencana itu menyebabkan setidaknya sembilan orang kehilangan nyawa, sementara banyak warga lainnya terluka akibat serpihan batuan panas yang jatuh saat erupsi berlangsung.
“Selain itu, sejumlah bangunan vital seperti sekolah-sekolah, juga rusak parah, empat sekolah mengalami kerusakan, termasuk dua sekolah dasar (SD), satu SMP milik Susteran, dan satu SMA, SMA Seminari San Domingo Hoking,” ungkapnya.
Di sisi lain, Romo Pey pun menjelaskan, berbagai lembaga kemanusiaan, baik yang berskala lokal maupun nasional, telah terjun ke lokasi bencana. Ia menyebut, salah satu organisasi yang aktif memberikan bantuan adalah Karitas Indonesia.
“Mereka membuka posko bantuan di Desa Konga, yang terletak di Jalan Trans Larantuka-Maumere, untuk memberikan dukungan kepada warga yang terkena dampak,” jelasnya.
“Bantuan yang disalurkan meliputi kebutuhan pokok, seperti makanan, obat-obatan, pakaian, serta tenda pengungsian untuk para korban yang kehilangan tempat tinggal,” imbuh Romo Pey.
Dirinya menyebut, lebih dari 4.000 orang telah mengungsi dan jumlah itu diperkirakan akan terus meningkat seiring berlanjutnya semburan gas dan abu yang menandakan potensi erupsi lanjutan.
Untuk itu, Romo Pey berharap agar solidaritas antara sesama masyarakat dan bantuan dari berbagai lembaga dapat meringankan penderitaan warga terdampak.
“Gerakan-gerakan pengungsi yang dikoordinasikan oleh para imam setempat dan pihak berwenang menunjukkan upaya untuk memastikan tidak ada yang tertinggal atau terlambat dievakuasi,” ujarnya.
“Di tengah bencana yang mengerikan ini, masyarakat Flores Timur berharap agar bantuan tetap terus mengalir, dan perhatian serta dukungan dari pihak luar, baik pemerintah pusat maupun masyarakat luas, dapat membantu pemulihan dan rekonstruksi wilayah yang terdampak,” jelas Romo Pey.
(*)