Sindikat narkoba libatkan petugas kargo Bandara Ngurah Rai
Sindikat narkoba libatkan petugas kargo di Bandara Ngurah Rai. Petugas kargo Bandara Ngurah Rai dengan inisial K. Dia diketahui mengeluarkan koper dari kargo tanpa melalui pemindaian X-Ray.
Polisi membutuhkan waktu sebulan untuk membongkar salah satu sel sindikat narkoba dan menyita sekitar 48 Kg sabu dan ekstasi di Jakarta, Medan dan Aceh. Jaringan Malaysia-Indonesia ini terungkap setelah penangkapan seorang petugas kargo di Bandara Ngurah Rai, Bali.
"Kita sebulan mengikuti, ternyata dalam sel ini ada 2 jalur yang mereka gunakan," jelas Brigjen Pol Eko Daniyanto, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri, di RS Bhayangkara Medan, Senin (6/3).
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Apa yang terjadi jika seseorang kecanduan narkoba? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Dua jalur yang digunakan sel sindikat narkoba ini yaitu laut dan udara. Kegiatan mereka terbongkar setelah seorang petugas kargo di Bandara Ngurah Rai, Bali, tertangkap.
"Di pertengahan bulan Februari, jalur ini (udara) kita pantau, kemudian kita ikuti, ada keterlibatan petugas kargo Bandara Ngurah Rai atas nama K," jelas Eko.
K diketahui mengeluarkan koper dari kargo tanpa melalui pemindaian X-Ray. "Koper itu dibungkus handuk basah kemudian dimasukkan kembali ke dalam kargo pesawat Lion yang dibawa ke Jakarta," sambung Eko.
Petugas mengamankan K. Ketika koper di Jakarta, petugas melakukan pengawasan. Mereka menangkap lagi seseorang berinisial N. Koper dibuka. Isinya ternyata ada 14 kg sabu-sabu.
Pengembangan dari penangkapan itu, satu tim dikirim ke Medan. Mereka sepuluh hari berada di Sumut dan Aceh. "Ada beberapa TKP, yaitu Medan, Tebing Tinggi, Aceh Tamiang, Binjai," jelas Eko.
Tim menangkap 4 tersangka pelaku. Seorang di antaranya ditembak mati. Keempat orang yang ditangkap di Sumut dan Aceh yaitu Amsari alias Sari (32), warga Dusun Cahaya Butsi, Cinta Raja, Bendahara, Aceh Tamiang, Aceh; Edi Saputra alias Alfarissi alias Datok alias Iyong (38), warga Dusun Permai, Cinta Raja, Bendahara, Aceh Tamiang, Aceh; Zainuddin (45) warga Dusun Margo Utomo, Cinta Raja, Bendahara, Aceh Tamiang, Aceh; dan Abdul Rahman alias Naga (49), warga Dusun Cahaya Butsi, Cinta Raja, Bendahara, Aceh Tamiang, Aceh.
Abdul Rahman alias Naga tewas dalam penangkapan itu. Dia disebutkan melawan petugas dan bersaha melarikan diri. Dari tangan para tersangka disita 34 Kg sabu-sabu dan 7 bungkus atau sekitar 70. 000 butir pil ekstasi.
"Narkoba itu dibalut jaring ditimbun di dalam tanah pembuatan arang ditumpuk pakai karung," jelas Eko.
Tim masih memburu pelaku lain yang terlibat dalam sindikat ini. Sel ini diduga melibatkan narapidana di Lapas Lhokseumawe. "Masih ada tersangka lain. Masih kita dalami," jelas Eko.
(mdk/noe)