Sindikat pembobol 15 ATM di Bali diciduk polisi
Sindikat pembobol 15 ATM di Bali diciduk polisi. Dua tersangka yang menguras uang nasabah tersebut, bernama Reky Renda (22) dan Sulaiman (32). Para tersangka ini berasal dari Palembang Sumatera Selatan.
Kepolisian membongkar modus kejahatan konvesional dengan menguras uang nasabah di dalam mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Dua pelaku diamankan terkait kasus ini.
Dua tersangka yang menguras uang nasabah tersebut, bernama Reky Renda (22) dan Sulaiman (32). Para tersangka ini berasal dari Palembang Sumatera Selatan.
-
Apa saja ketakutan yang dirasakan masyarakat Indonesia saat ATM pertama kali hadir di Indonesia? Banyak pihak belum melirik keandalan mesin ini bahkan ada pula yang mencemooh.
-
Bagaimana nasabah Bank Dagang Bali (BDB) dapat melakukan transaksi dengan mesin ATM pada tahun 1984? Saat itu, BDB menjalin kerja sama dengan Chase Manhattan Bank untuk bisa mendapatkan layanan ATM. Nantinya, nasabah BDB harus memiliki kartu khusus yang disebut cash Point card.
-
Siapa yang menjadi pelopor pengadaan mesin ATM pertama di Indonesia? Di tengah kehidupan serba digitalisasi, transaksi perbankan semakin mudah untuk diakses. Bermodal ponsel yang terkoneksi internet, masyarakat dapat secara singkat melakukan transfer, pembayaran, atau bahkan tarik tunai di beberapa gerai anjungan tunai mandiri (ATM). Namun, sebelum masyarakat dimudahkan dengan transaksi digital, perbankan di Indonesia sempat berpandangan bahwa ATM merupakan investasi yang boros.
-
Kenapa Bank Dagang Bali (BDB) akhirnya memutuskan untuk menghadirkan mesin ATM di Indonesia pada tahun 1984? Dalam laporan Majalah Tempo, I Gusti Made Oka pendiri sekaligus Direktur Utama BDB menyampaikan pengadaan mesin ATM demi kepentingan nasabah agar tidak menghabiskan waktu di bank.
-
Bagaimana cara setor tunai Mandiri di ATM? Berikut cara setor tunai Mandiri di ATM yang bisa Anda praktikkan:1. Siapkan uang yang akan disetor melalui Mandiri ATM Setor Tarik dengan rapi, akan lebih baik jika dikelompokkan masing-masing berdasarkan jenis pecahannya.2. Masukkan kartu ATM.3. Pilih bahasa pengantar yang akan digunakan (English atau Indonesia).4. Masukkan PIN kartu ATM dengan benar.5. Layar akan menampilkan beberapa menu, pilih menu “SETORAN TUNAI” 6. Pilih menu “SETOR KE REKENING PRIBADI” atau “SETOR KE REKENING MANDIRI LAIN”. Apabila pilih “SETOR KE REKENING MANDIRI LAIN”, masukkan nomor rekening tujuan, lalu pilih “BENAR”.7. Pastikan uang yang akan disetor tersusun rapi, tidak terlipat, tidak robek, dan tidak terdapat klip, staples, karet ataupun benda logam lainnya.8. Sesudah memastikan kondisi uang telah memenuhi syarat, lanjutkan proses untuk memasukkan uang.9. Saat shutter (pintu tempat uang) ATM Setor Tarik terbuka, masukkan uang yang akan disetorkan.10. Tunggu sampai muncul perintah pada layar berikutnya.11. Jika ada konfirmasi untuk mengambil uang Anda, segera ambil uang Anda saat shutter terbuka. Uang yang dikembalikan dimungkinkan uang rusak, palsu atau lusuh sehingga tidak lolos dari verifikasi uang tunai yang dilakukan oleh Mandiri ATM Setor Tarik. 12. Setelah itu layar akan menunjukkan verifikasi nominal uang yang Anda masukkan, pastikan jumlah yang tertera di layar sesuai dengan jumlah uang yang Anda masukkan.• Jika setuju pilih “SETOR”• Layar akan menunjukkan konfirmasi nama, nomor rekening dan jumlah setoran, jika sudah sesuai maka pilih “YA” maka uang akan langsung masuk ke rekening Anda atau rekening tujuan setor, dan akan keluar setruk ATM sebagai bukti setoran ke tabungan.• Jika Anda ingin membatalkan transaksi, pilih tombol “TIDAK”, layar akan menampilkan instruksi untuk mengambil uang Anda dan kartu ATM akan langsung dikeluarkan.13. Setelah transaksi Anda selesai, pada layar akan muncul konfirmasi seperti berikut:• Tekan “CANCEL” untuk ke menu utama atau tekan "KELUAR" untuk mengeluarkan kartu.
-
Apa saja keuntungan setor tunai Mandiri lewat ATM? Selain dapat menghemat waktu, setor tunai melalui mesin setor tunai (Cash-In-Transit/CIT) memiliki berbagai manfaat lain, yaitu sebagai berikut:• Kemudahan dan Aksesibilitas: Nasabah bank dapat melakukan setoran tunai kapan saja, bahkan di luar jam operasional kantor cabang bank. Hal ini memungkinkan fleksibilitas dalam mengelola uang tunai.• Waktu Efisien: Setor tunai melalui CIT lebih cepat daripada antrian di kantor cabang bank. Nasabah tidak perlu menunggu lama untuk melakukan setoran.• Verifikasi Otomatis: Mesin CIT mampu menghitung dan memverifikasi jumlah uang tunai secara otomatis, mengurangi risiko kesalahan manusia dalam perhitungan uang. • Keamanan: CIT memiliki prosedur keamanan yang ketat dalam pengangkutan uang tunai. Nasabah dapat merasa lebih aman karena risiko pencurian atau perampokan selama setoran di ATM tradisional atau kantor cabang lebih rendah.• Pengecekan Uang Palsu: CIT juga dilengkapi dengan teknologi deteksi uang palsu, sehingga nasabah tidak perlu khawatir mengenai penerimaan uang palsu dalam setoran mereka.• Kecepatan Transaksi: Proses setoran melalui CIT seringkali lebih cepat daripada setoran di kantor cabang bank, yang dapat menghemat waktu nasabah.• Konfirmasi Instan: Nasabah akan menerima konfirmasi instan melalui bukti transaksi atau e-mail tentang setoran mereka, memastikan bahwa uang telah berhasil disetor.
Pengungkapan kasus ini bermula, pada Senin (19/3) malam. Pihak kepolisian mendapat laporan, bahwa di ATM Bank Danamon depan Lokal Bali Hostel Jalan Kediri Tuban, Kecamatan Kuta, Badung Bali, telah terjadi pengganjalan lobang kartu (Card Reder). Selanjutnya, pihak kepolisian mengecek rekaman CCTV.
Dalam rekaman tersebut terlihat dua tersangka memasukkan sesuatu ke card reder. Sehingga kartu ATM yang dimasukan oleh nasabah tidak bisa dikeluarkan dan mengalami kerugian sebesar Rp 5 juta.
Kemudian, setelah melakukan olah TKP dan penyelidikan, kepolisian membekuk kedua tersangka pada Selasa (20/3) pagi. Keduanya dibekuk di Hotel Melati View Jalan Kartika Plaza Gang Melati, Kuta Badung Bali.
Kapolsek Kuta, Kompol I Nyoman Wirajaya menjelaskan, kedua tersangka adalah komplotan Palembang dengan modus menguras uang nasabah. Kemudian, untuk modus mereka menganjal kertas jenis mika di dalam card reder sehingga membuat kartu ATM nasabah tidak bisa keluar.
Ketika nasabah panik, kedua tersangka mendatangi nasabah dengan menunjukkan stiker tempel bank yang sudah tesangka tempel sebelumnya. Selanjutnya, menyarankan nasabah untuk menghubungi Call Center aba-abal yang juga merupakan komplotan kedua tersangka tersebut.
"Ditanyalah nasabah yang panik itu, mulai dari nomor ATM, Pin-nya dan sebagainya. Setelah, data tersebut lengkap dan korbannya pergi para tersangka melanjutkan transaksi dan menguras uang nasabah," kata I Nyoman Wirajaya di Discovery Shoping Mall Kuta, Badung Bali, Senin (26/3).
Dari penyelidikan, kedua tersangka ini telah melakukan aksi menguras uang nasabah di 15 TKP wilayah Denpasar dan Badung Bali. Namun, untuk kerugian masih belum bisa secara keseluruhan karena menunggu laporan data dari bank berapa nasabah yang menjadi korban.
"Untuk saat ini, sementara dua tersangkah yang tertangkap. Untuk yang menjadi Call Center kita masih melakukan pengejaran. Saya sudah koordinasi ke seluruh pihak bank, karena hampir seluruh ATM bank yang dijadikan sasaran. Kita masih mengumpulkan data-data nasabah yang menjadi korban," ujarnya.
Menurut dia, mereka melakukan aksinya dengam belajar otodidak. Dari pengakuan kedua tersangka, baru menguras uang nasabah sekitar Rp 75 juta.
"Dari pengakuan tersangka, baru dua bulan melakukan aksinya di Bali. Namun kita masih melakukan pengembangan, dan mesin ATM yang menjadi sasaran yang di sekilingnya tidak begitu ramai," ujarnya.
Dari aksi kejahatan konvesional dengan menguras uang nasabah. Kedua tersangka ini dikenakan Penipuan dan Pencurian, Pasal 378 atau 366 KUHP dengan ancaman hukuman 5 sampai 7 tahun penjara.
Baca juga:
Bank Mandiri Lubuk Sikaping dibobol maling, coba rusak brankas tapi gagal
BI ajak perbankan lakukan 4 hal ini agar terhindar dari skimming
Polisi di Makassar bakal datangi setiap gerai ATM usai marak kasus skimming
Otak pelaku penipuan pegawai Bawaslu DKI tak tamat SD
Warga diimbau waspadai modus penipuan atas nama pegawai bank
Usai jalani pidana 9 bulan, dua WN Turki pelaku skimming dideportasi
Kapolri: Masyarakat tidak perlu takut skimming