Sinergi dengan TNI, Perkuat Penjaminan Layanan Kesehatan Bagi Seluruh Prajurit
Hingga 1 September 2024, jumlah kepesertaan Program JKN telah mencapai 277 juta jiwa atau 98,67% dari total penduduk Indonesia.
Perjalanan satu dekade Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) memiliki tantangan sendiri khususnya dalam menghadirkan kualitas pelayanan yang prima. Dengan pertumbuhan jumlah kepesertaan JKN, tuntutan kebutuhan peserta dalam mendapatkan jaminan hingga pelayanan kesehatan juga kian meningkat.
Hingga 1 September 2024, jumlah kepesertaan Program JKN telah mencapai 277 juta jiwa atau 98,67% dari total penduduk Indonesia. Bukan hanya dari sisi kepesertaan, jumlah mitra fasilitas kesehatan dan juga beragam inovasi kian bertambah untuk memenuhi kebutuhan peserta dalam mempermudah akses bagi peserta dalam mendapatkan layanan kesehatan.
- Wapres Apresiasi Pencapaian Target 98 Persen UHC di 2024, Ungkap Sinergi BPJS Kesehatan hingga Pemda
- Satu Dekade JKN Melayani Negeri, Solusi Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Badui
- Kendali Mutu dan Biaya Jadi Tumpuan Keberlanjutan Program JKN
- Ada Program JKN, Bertugas di Manapun Tetap Lancar Akses Layanan Kesehatan
"Meski capaian cakupan kepesertaan JKN telah tercapai sesuai dengan yang diamanatkan RPJMN, kami sadar tentu banyak hal yang menjadi perhatian kami, peningkatan dari berbagai sisi selalu kami upayakan untuk meningkatkan kepercayaan dan keyakinan masyarakat terhadap Program JKN," jelas Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan, David Bangun pada kegiatan Sarasehan dengan Anggota TNI di Sulawesi Selatan, Kamis (12/09).
David mengungkapkan, dengan manfaat yang diberikan, seluruh peserta JKN, berhak mendapatkan hak yang sama dalam penjaminan terhadap pelayanan kesehatan, baik tindakan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif. Begitu juga dengan seluruh prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI), mereka dan seluruh anggota keluarganya pun berhak mendapatkan penjaminan dan akses pelayanan kesehatan yang sama.
Untuk mendukung akses pelayanan kesehatan, saat ini BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 685 fasilitas kesehatan milik TNI, yang terdiri dari 570 klinik pratama dan 115 rumah sakit. Harapannya, dengan adanya perluasan akses fasilitas kesehatan dan manfaat penjaminan pelayanan kesehatan bagi prajurit TNI, hal ini bisa mendukung tugas pokok dan fungsi TNI.
"Dari hasil supervisi yang dilakukan kemarin, kami melihat bahwa seluruh fasilitas kesehatan milik TNI telah memberikan pelayanan yang baik terhadap peserta JKN. Tentu, dari hasil kunjungan tersebut juga masih terdapat hal-hal yang perlu ditingkatkan. Harapannya, ke depan kita akan terus bersinergi demi meningkatkan kualitas pelayanan yang ada di fasilitas kesehatan milik TNI, sehingga peserta bisa merasakan pelayanan yang optimal," tambah David.
David menambahkan, dinamika pergerakan tugas di lingkungan prajurit TNI sangat berdampak terhadap akses layanan kesehatan. Akses layanan kesehatan di tempat tugas yang baru sangat dibutuhkan para prajurit TNI untuk tetap bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Untuk itu, David menyebut, bagi para prajurit TNI yang berpindah lokasi penugasan dapat memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN untuk melakukan perpindahan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di tempat penugasan yang baru.
Kepala Staf Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin, Brigjen TNI Rusmili mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendukung dan mengawal implementasi Program JKN, salah satunya dengan berkontribusi mendaftarkan seluruh prajurit TNI menjadi peserta JKN. Dukungan tersebut diberikan agar bisa menjaga Program JKN terus berkelanjutan dan terus memberi manfaat kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Rusmili menyebut, kesehatan merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendorong produktivitas kerja. Transformasi digital di bidang kesehatan juga menjadi aspek yang penting dalam perkembangan pelayanan kesehatan. Dengan begitu, hadirnya jaminan kesehatan yang baik, bisa berpengaruh terhadap pencapaian kehidupan yang berkualitas.
"Saya berharap, dengan dilaksanakan kegiatan ini bisa melihat kondisi dan fakta di lapangan, dapat menggali permasalahan yang terjadi sehingga bisa mendapatkan solusi terbaik untuk memberikan peningkatan terhadap pelayanan," kata Rusmili.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Brand Ambassador BPJS Kesehatan, Ade Rai juga mengajak kepada seluruh masyarakat, khususnya prajurit TNI untuk menerapkan pola hidup sehat. Menurutnya, kesehatan bisa didapat dengan merubah perilaku melalui rutin berolahraga dan menjaga pola makan.
Menurutnya, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mendapatkan hidup yang sehat adalah dengan melakukan gerak dan menjaga waktu istirahat.
"Salah satu kunci untuk mendapatkan sehat bisa dilakukan dengan olahraga yang menggunakan tubuh sendiri seperti push up, sit up, pull up hingga plank. Selain itu, yang paling efektif adalah berpuasa. Banyak manfaat yang didapat dengan berpuasa. Harapannya, dengan pola hidup sehat yang diterapkan bisa mendapatkan kesempatan untuk hidup yang lebih lama," kata Ade Rai.