Sinkronisasi PeduliLindungi-Tawakkalna Hampir Selesai untuk Jemaah Haji 2022
Dia menjelaskan, jika PeduliLindungi dan Tawakkalna sudah sinkron, pemerintah Arab Saudi bisa membaca data calon jemaah haji Indonesia. Mulai dari data hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) hingga sertifikat vaksinasi Covid-19 yang ada di PeduliLindungi.
Kementerian Kesehatan melakukan sinkronisasi antara aplikasi PeduliLindungi Indonesia dengan Tawakkalna milik Arab Saudi. Sinkronisasi ini untuk memudahkan calon jemaah haji Indonesia memasuki Arab Saudi.
"Saat ini sedang proses finalisasi, harapan kami segera selesai," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Senin (17/1).
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Siapa jemaah haji yang tertunda keberangkatannya? Seorang jemaah haji kelompok terbang (kloter) 10 asal Provinsi Gorontalo harus menunda keberangkatannya ke Madinah, Arab Saudi akibat paspor tercecer saat perjalanan dari Gorontalo ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Dia menjelaskan, jika PeduliLindungi dan Tawakkalna sudah sinkron, pemerintah Arab Saudi bisa membaca data calon jemaah haji Indonesia. Mulai dari data hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) hingga sertifikat vaksinasi Covid-19 yang ada di PeduliLindungi.
Selain melakukan sinkronisasi PeduliLindungi dengan Tawakkalna, Kementerian Kesehatan juga menyiapkan Kartu Kesehatan Jemaah Haji (KKJH) untuk 221.000 calon jemaah haji melalui dana dekonsentrasi. Jumlah calon jemaah haji ini mengikuti kuota haji 2020.
Di saat bersamaan, Kemenkes juga menyiapkan data jemaah haji dan sistem komputerisasi haji terpadu bidang kesehatan (Sikohatkes). Kemudian menyiapkan aplikasi Telejamaah untuk dipergunakan dalam pemantauan kesehatan jemaah oleh tenaga kesehatan.
"Jadi kami sudah melakukan koordinasi juga dengan Telejamaah. Kalau ada sakit langsung berhubungan dengan kami," jelas Kunta.
Tak hanya menyiapkan kebutuhan di Tanah Air, Kementerian Kesehatan juga sudah menyediakan berbagai hal untuk kepentingan jemaah haji Indonesia setelah tiba Arab Saudi. Di antaranya, menyiapkan tiga gedung Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah, Madinah, dan Jeddah.
Kemudian menyiapkan ambulans dan kendaraan operasional sebanyak 38 unit untuk menunjang pelayanan kesehatan di Makkah, Madinah, dan Jeddah.
"Selain itu, kita menyiapkan obat dan alat kesehatan. Nanti akan kami bawa dari Indonesia ke Arab Saudi untuk jemaah haji dan petugas kloter dan pelayanan kesehatan di KKHI," terangnya.
Kunta menambahkan, Kementerian Kesehatan telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 221.000 calon jemaah haji Indonesia. Mereka juga sudah mendapatkan pembinaan kesehatan, mulai dari sosialisasi, pengukuran kebugaran, sampai konseling.
Kementerian Kesehatan juga telah melakukan peningkatan pengetahuan sikap dan perilaku jemaah mengenai kesehatan melalui penyuluhan dan konseling. Sosialisasi protokol kesehatan, skrining, dan karantina kepada calon jemaah haji dan petugas terus dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.
"Kita juga melakukan vaksinasi yang dipersyaratkan oleh Arab Saudi yaitu Meningitis dan Covid-19 dosis lengkap. Alhamdulillah hingga saat ini seluruh jenis vaksin yang ada di kita, digunakan di Indonesia, diterima di Arab Saudi," tandasnya.
Sementara Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan Indonesia telah dan terus berkoordinasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi. Namun, Arab Saudi menyampaikan bahwa belum dapat melakukan pembicaraan terkait dengan penyelanggaraan ibadah haji 2022.
"Belum adanya pembicaraan ini bukan hanya kepada Indonesia, tetapi juga kepada negara-negara lain yang menyelenggarakan misi haji," ucapnya.
Menurut Yaqut, berdasarkan asumsi normal, perkiraan jadwal pemberangkatan jemaah haji tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi, dihitung dari kloter pertama akan dimulai pada 4 Dzulqa'dah atau 5 Juni 2022.
(mdk/fik)