Sipil berlatih militer, gaya-gayaan atau gila ABRI
Tidak bisa sembarangan orang berlatih militer jika tidak ada referensi atau tujuan.
Markas organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Kampung Cihaelangtonggoh digrebek Minggu (28/2) oleh Anggota Komando Distrik Militer 0607/Sukabumi, Jawa Barat. Menurut warga sekitar ormas tersebut melakukan latihan militer dan juga menggunakan atribut militer layaknya TNI Angkatan Darat.
Tidak hanya itu menurut warga kegiatan ormas tersebut sudah cukup lama dilakukan di lapang volley milik warga, aktivitas keseharian mereka seperti anggota militer yang tengah melakukan latihan, seperti baris berbaris dan seperti latihan perang. Bahkan, gaya anggota ormas itu pun membuat geram masyarakat dan kegiatan mereka juga sering membuat bising lingkungan sekitar.
Sosiolog Universitas Gadjah Mada, Suyoto Usman menilai bahwa sikap sipil tersebut berlatih militer harus jelas maksud dan tujuan yang akan dilakukan. Menurutnya, tidak bisa sembarangan orang berlatih militer jika tidak ada referensi atau tujuan.
"Tujuannya apa? kalau mau meresahkan warga ya jelas dilarang. Kalau dibilang gaya-gayaan pun enggak mungkin itu pasti ada tujuannya," ucapnya ketika dihubungi merdeka.com, Minggu (28/2) malam.
Kemudian, jika ormas tersebut gila ABRI, Suyoto menyarankan untuk masuk ABRI dan memenuhi persyaratan. "Ya kalau ormas itu gila ABRI mending masuk seleksi militer aja, kan di situ ada persyaratan. Kalau mau jadi militer ya daftar militer aja," bebernya.
Menurutnya ormas boleh berperilaku layaknya TNI jika bersikap yang sewajarnya, Usman mencontohkan sikap baris berbaris dan tidak menggunakan senjata api adalah hal wajar.
"Kalau mereka bagian dari organisasi pemuda harus sepengetahuan. Kalau itu spontan harus ada motivasinya enggak bisa langsung bilang dia cinta itu pasti ada faktor tertentu. Kalau dari segi organisasi juga harus bisa dipertanggungjawabkan," tutupnya.
Lalu, menurut pengamat terorisme Universitas Indonesia, Ridwan Habib pun menjelaskan bahwa motif sipil tersebut diduga untuk kejahatan. "Motif dari ekonomi bisa berpura-pura sebagai TNI kejahatan bisa aja," ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, Anggota Komando Distrik Militer 0607/Sukabumi, Jawa Barat, menggerebek markas organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Kampung Ciheulangtonggoh yang dijadikan tempat latihan ala militer.
Penggerebekan yang dipimpin Pasi Intel Kodim 0607/Sukabumi Kapten Gessing pada Minggu, (28/2) berawal dari laporan warga RT02/RW03 Kampung Ciheulangtonggoh, Kecamatan Cibadak yang resah dengan keberadaan ormas tersebut. Mereka dilaporkan warga selain melakukan latihan ala militer juga menggunakan atribut militer sebagai seragam almamaternya.
"Puluhan anggota ormas ini kami amankan karena mereka layaknya anggota militer mulai dari atribut yang digunakan hingga ada pelatihan militer, kami amankan mereka karena khawatir seragam ala TNI Angkatan Darat yang digunakan ormas itu disalahgunakan," kata Gessing seperti dikutip dari Antara, Minggu (28/2).
Dia menjelaskan sesuai Pasal 59 Ayat 1b Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Penggunaan Atribut militer, warga sipil maupun ormas dilarang menggunakan pakaian atau seragam menyerupai pakaian dinas militer. Maka dari itu, pihaknya langsung melucuti pakaian yang digunakan oleh ormas itu.
Atribut ala militer yang digunakan oleh ormas yang menamakan diri Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI) mulai dari pakaian dinas harian (PDH) hingga pakaian dinas lapangan (PDL) 90 persen hampir menyerupai pakaian dinas anggota TNI. Namun demikian, pihaknya juga tidak melarang aktivitas ormas itu asalkan sesuai aturan.
"Untuk sementara kami mendata mereka dahulu dan dibawa ke Koramil Cibadak untuk dilakukan pembinaan dan dimintai keterangan," kata Gessing.
Informasi dari warga, kegiatan ormas tersebut sudah cukup lama dilakukan di lapang voly milik warga, aktivitas keseharian mereka seperti anggota militer yang tengah melakukan latihan, seperti baris berbaris dan seperti latihan perang. Bahkan, gaya anggota ormas itu pun membuat geram masyarakat dan kegiatan mereka juga sering membuat bising lingkungan sekitar.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Kapan ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
Baca juga:
Tak tahu NRP, Letkol gadungan pelatih ormas PKRI diamankan Kodim
Lantaran tabrakan naik motor, kedok tentara gadungan terbongkar
Benarkah pesona anggota BIN dan TNI bisa luluhkan hati wanita?
Pria-pria ini mengaku anggota TNI demi pikat wanita
Biar mudah dapat wanita, Edison mengaku anggota TNI merangkap BIN