Sistem Ganjil Genap akan Berlaku di Ruas Jalan Obyek Wisata Kuta dan Sanur
Dia juga mengatakan, penerapan sistem genap ganjil merupakan kebijakan dari Pemerintah Pusat. Namun, disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing.
Sistem ganjil genap akan diberlakukan di ruas jalan di wilayah Obyek Wisata Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, dan juga di wilayah Sanur, Denpasar, Bali.
Kapolda Bali Irjen Pol. Drs Putu Jayan Danu Putra menerangkan, bahwa sistem ganjil genap akan direncanakan pada tanggal 25 September 2021 mendatang.
-
Bagaimana cara Gahawisri Bali untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan pariwisata Bali? Upaya yang bisa dilakukan diantaranya, pengaturan dan pengawasan, pelatihan dan sertifikasi, pengembangan infrastruktur, promosi yang tepat, konservasi dan keberlanjutan, kolaborasi antara pemerintah, industri dan masyarakat.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa di Gianyar? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Kapan gempa di Gianyar terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Apa tujuan utama dari program Pungutan Wisatawan Asing di Bali? “Pungutan ini adalah untuk perlindungan kebudayaan dan lingkungan alam Bali ini,” katanya mengenai program yang akan mulai diberlakukan pada 14 Februari 2024 itu.
-
Bagaimana tradisi Ngejot dilakukan di Bali? Tradisi Ngejot merupakan bentuk jalinan silaturahmi antara umat Islam dan Hindu di Bali. Tradisi ini berwujud dalam bentuk mengantarkan makanan kepada sanak saudara maupun tetangga yang berbeda agama, terutama saat hari besar keagamaan seperti Galungan dan Iduladha. "Tradisi ini sudah tumbuh dan berkembang dalam keberagamaan masyarakat Bali. Saling memberi makanan, kue-kue, buah-buahan antar tetangga terdekat di setiap desa atau lingkungan. Selain bentuk persaudaraan, ini juga bentuk kerukunan, yang sudah terbangun sejak lama sampai sekarang,"
"Kemungkinan tanggal 25, karena itu harus ada sosialisasi. Kemudian, juga harus ada aturan dari (Pemerintah) Provinsi yang menetapkan sebagai peraturan untuk dilaksanakan. Jadi, bukan hanya kehendak dari petugas polisi, tapi itu aturannya nanti ada surat edaran Gubernur keluar, kita akan terapkan kalau sekarang baru sosialisasi," kata Irjen Putu, di Pantai Kuta, Bali, Senin (20/9).
Ia juga mengatakan, penerapan sistem genap ganjil merupakan kebijakan dari Pemerintah Pusat. Namun, disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing.
"Kita melihat untuk uji coba dulu di wilayah Provinsi Bali. Kemungkinan, kita akan terapkan di wilayah Kuta dan Sanur. Itupun juga tidak semuanya, hanya jalan tertentu," imbuhnya.
Sementara, untuk waktu dan hari sistem ganjil genap juga ditentukan, hanya hari Sabtu dan Minggu. Kemudian, untuk waktu dari pukul 6:30 Wita hingga 9:30 Wita. Selanjutnya, dari pukul 15:00 Wita sampai pukul 18:00 Wita.
"Ini, sebagai sosialisasi penerapan dulu. Kita, harapkan dengan penerapan itu terkendali orang yang keluar masuk wilayah-wilayah pariwisata yang akan padat," jelasnya.
Ia menyebutkan, bahwa pada prinsipnya sistem ganjil genap ini bagi masyarakat yang melintas di obyek wisata Kuta dan Sanur dan juga ada waktu dan hari tertentu yang diterapkan sehingga tidak menyusahkan masyarakat umum.
"Prinsipnya orang yang melintas tempat tersebut. Misalnya di Kuta berarti kan tidak hanya wisata tapi juga orang yang berkegiatan. Tapi, karena memang aturannya penggal jalan ini diberlakukan untuk ganjil genap dia harus mematuhi, untuk jamnya tertentu jadi kita tidak menyusahkan masyarakat. Prinsipnya mengatur kegiatan masyarakat supaya lebih tertib," ujarnya.
Ia juga mengemukakan, bahwa untuk aktivitas di obyek pariwisata di Bali, sudah mulai ramai terutama di Pantai Kuta Bali. Maka, pihaknya juga tentu meminta wisatawan maupun pengelolaan obyek wisata agar tetap disiplin protokol kesehatan.
"(Wisatawan) sudah mulai ada. Tapi ini sekarang wisatawan lokal dan di Kuta sudah ada keramaian. Mudah-mudahan nanti penerapan protokol kesehatan ketat dan tetap patuh protkes yang datang ke tempat pariwisata. Kita, juga himbauan kepada para pengelolanya memasang barcode untuk PeduliLindungi jadi sama-sama kita mengetahui orang yang keluar masuk itu aman. Tidak Covid-19," ujarnya.
Baca juga:
Polisi Terapkan Ganjil Genap dari Sanur Hingga Kuta Mulai 25 September 2021
Ada Ganjil Genap, Pengaruhi Jumlah Pengunjung TMII
Tamu Undangan Pernikahan di TMII Tak Kena Aturan Ganjil Genap
Bupati Bogor dan Cianjur Berjumpa Bahas Ganjil Genap Jalur Puncak
Antisipasi Kepadatan, Sistem Ganjil Genap Diberlakukan di TMII
Urai Antrean ke Puncak, Polres Bogor Akan Berlakukan Rekayasa Lalin di Tiga Titik