Siswi SD Diperkosa Tetangga hingga Hamil, Bayinya Dibuang di Teras Rumah Warga
Siswi SD itu malu hingga membuang bayinya di teras rumah warga. Bayi itu ditempatkan dalam kardus dengan tulisan yang akhirnya mengungkap kediaman pelaku.
Kasus pembuangan bayi laki-laki dalam kondisi hidup di teras rumah warga Lempuing, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, 10 Mei 2024, terungkap. Pelakunya ternyata siswi SD, A (13) yang malu karena hamil akibat diperkosa tetangganya.
- Siswi SD di Sumsel Buang Bayi Akibat Pemerkosaan yang Dialaminya juga Dijerat Hukum? Ini Kata Polisi
- Kasus Siswi SD Tewas karena Pankreas Pecah Akibat Jatuh Diduga Dibully Teman, Begini Penuturan Para Saksi
- Siswi SD Tewas Usai Pankreas Pecah Diduga Akibat Dibully Temannya
- Siswi SMP Disekap dan Diperkosa di Lampung, 4 Buronan Dibantu Keluarga Kabur dari Kejaran Polisi
Siswi SD Diperkosa Tetangga hingga Hamil, Bayinya Dibuang di Teras Rumah Warga
Terungkapnya identitas pembuang dari hasil pemeriksaan polisi terhadap kotak kardus tempat menyimpan bayi. Di kardus itu terdapat lima kata yang tak asing lagi bagi masyarakat setempat.
Polisi pun melakukan penyelidikan dan hasilnya menemukan fakta lima kata yang dimaksud adalah sebuah nama desa di Kecamatan Lempuing. Penyidik mencari informasi dari warga setempat yang mengetahui adanya wanita yang baru melahirkan.
Dugaan mengarah pada A hingga dilakukan interogasi. Remaja itu dicurigai karena kondisinya kurang baik diduga baru melahirkan.
Benar saja, A mengakui adalah ibu sekaligus pembuang bayi malang itu.
"Dari pemeriksaan mendalam, kami temukan pelaku pembuangan. Dia adalah bocah yang masih duduk di bangku SD," ungkap Kasi Humas Polres OKI Iptu Hendi Yusrian, Rabu (5/6).
Penyidik pun melakukan pendalaman untuk mengetahui penyebab bocah itu hamil.
A mengaku menjadi korban perkosaan oleh tetangganya sendiri, T (46).
Ironisnya, perkosaan yang berulang hingga delapan kali dalam kurun waktu Mei-September 2023 itu menyebabkan A hamil.
Alhasil, A dan orang tuanya bingung karena takut diketahui warga setempat. Begitu bayi lahir secara prematur awal Mei lalu, A membuangnya ke teras rumah warga. "Niatnya dititipkan ke warga, tapi diam-diam, karena dia malu melahirkan anak hasil perkosaan," kata Hendi.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Sukamulya, Kecamatan Lempuing, OKI, geger dengan penemuan bayi laki-laki di teras rumah milik Neli (17), Jumat (10/5). Saksi ttengah menyapu di teras rumahnya pagi hari dan ia dikagetkan tangisan bayi di sekitar.
Neli pun mendapati kardus yang ternyata berisi bayi laki-laki. Ia kaget bukan main lalu melapor ke kepala desa setempat dan diteruskan laporan ke polisi.
Petugas membawa bayi itu ke bidan setempat untuk diperiksa kesehatannya. Kondisinya cukup stabil dengan beran berat badan 1,7 kg dan panjang 42 cm.
ReplyReply allForward