Siswi SMA di Samarinda Jadi PSK dan Muncikari, Berdalih Buat Biaya Sekolah
Satuan Polair Polresta Samarinda, Kalimantan Timur, membongkar praktik prostitusi dengan korban seorang pelajar SMA usia 17 tahun. Muncikarinya, juga seorang siswi usia 19 tahun, yang tak lain teman nongkrong korban. Sekali kencan di hotel, dipatok tarif Rp1,5 juta hingga Rp2 juta.
Satuan Polair Polresta Samarinda, Kalimantan Timur, membongkar praktik prostitusi dengan korban seorang pelajar SMA usia 17 tahun. Muncikarinya, juga seorang siswi usia 19 tahun, yang tak lain teman nongkrong korban. Sekali kencan di hotel, dipatok tarif Rp1,5 juta hingga Rp2 juta.
Kasus itu terbongkar Jumat (12/3) malam lalu, di salah satu hotel di Samarinda, setelah polisi menyamar sebagai calon pelanggan yang ingin berkencan.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Siapa yang kuliah di Jogja? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.“Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,” ucap perempuan tersebut.
-
Siapa suami Dastia Prajak? Dilansir dari akun Instagram pribadinya, ia diketahui menikah dengan seorang pria bernama Dimas.
-
Kapan sumur di Desa Paja menjadi andalan warga? Dikutip dari kanal SCTV Banten, Jumat (11/8), sehari-hari sumber air yang merupakan sumur tua itu menjadi buruan warga.
-
Siapa cawapres termuda di Indonesia? Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count. Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count. Hal ini membuat Gibran menjadi Wakil Presiden termuda sepanjang sejarah Indonesia.
"Awal informasi dugaan praktik prostitusi di hotel itu, kami dapatkan dari awak kapal," kata Kanit Gakkum Satpolair Polresta Samarinda Iptu Wawan Gunawan, dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (16/3).
Wawan menerangkan, di hotel itu, petugas mengamankan korban, berikut muncikari, yang tak lain adalah teman korban. "Keduanya sama-sama masih pelajar, teman satu nongkrong. Ya, kelas III SMA," ujar Wawan.
"Polanya, muncikari ini punya kenalan yang minta dicarikan teman kencan. Maka, korban lah yang ditawarkan. Jadi, bukan muncikari yang ke sana ke mari menawarkan korban," tambah Wawan.
Kencan bertarif Rp1,5 juta - Rp2 juta itu dilakoni korban dalam tiga bulan ini untuk menambah biaya sekolah. "Seperti biaya ujian, biaya SPP. Muncikarinya juga sama, tapi juga buat sehari-hari seperti beli make-up," terang Wawan.
"Tempat kencannya bukan cuma di satu hotel. Tapi pindah-pindah. Tergantung dari kemauan dan kesepakatan dari pelanggan. Pengakuan korban dan muncikari, sudah tiga kali melayani (pria hidung belang)," ungkap Wawan.
Penyidik menjerat muncikari sebagai tersangka. Selain menggunakan UU Perlindungan Anak, juga pasal 296 KUHP. Dari kasus itu, penyidik mengamankan dua handphone, uang Rp 800 ribu, motor serta nota tagihan sewa kamar hotel.
Baca juga:
Polisi Bongkar Prostitusi ABG di Solo
Terbongkarnya Jaringan Prostitusi Online Libatkan Puluhan Siswi SMP di Samarinda
Polda Metro Jaya Bongkar Eksploitasi 91 Anak di Bawah Umur, 15 Germo Ditangkap
Jual Anak di Bawah Umur Lewat Medsos, 3 Wanita Ditangkap Polisi
Muncikari Dagangkan 36 Anak SMP dan SMA dengan Modus 'Wisata Rumah Nobita'
4 Pelajar Terlibat Prostitusi di Tanjung Priok Dititipkan di LPAI Milik Kak Seto