Siswi SMP Diperkosa dan Dibunuh di Kebun Sawit, Korban Sempat Tolong Pelaku Beli Obat
Korban merupakan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP). Korban dibunuh pelaku di sebuah pondok kebun sawit. Saat itu korban baru saja mengantar orangtuanya pergi ke ladang. Orangtua korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Aksi sadis dilakukan pria bernama Apandi (44), warga Desa Kampung Tujuh, Kecamatan Cerminan Gedang, Kabupaten Sarolangun, Jambi. Apandi memerkosa gadis remaja berinisial S (15) kemudian menggorok leher korban.
Aksi keji itu dilakukan Apandi pada Sabtu (4/3) lalu. Saat ini pria tersebut diringkus polisi.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Kenapa doa qunut subuh viral? Doa qunut subuh adalah bacaan yang disunnahkan sehingga jika umat Islam membaca akan mendapatkan pahala. Doa qunut dibaca saat posisi umat Islam sedang melaksanakan sholat masih berdiri dalam gerakan i’tidal. Berikut adalah doa qunut subuh selengkapnya:
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Korban merupakan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP). Korban dibunuh pelaku di sebuah pondok kebun sawit. Saat itu korban baru saja mengantar orangtuanya pergi ke ladang. Orangtua korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
"Langsung diselidiki polisi, pada Senin sekitar pukul 17.30 WIB, pelaku berhasil diamankan di tempat persembunyiannya," kata Kasat Reskrim Polres Sarolangun Iptu Cindo Kotama, Rabu (8/3).
Kronologi
Polisi menjelaskan kronologi pemerkosaan dan pembunuhan tersebut. Peristiwa itu berawal ketika korban hendak pulang usai mengantar orangtua ke ladang.
Sesampai di area pondok kebun sawit digarap pelaku, korban dicegat. Pelaku saat itu meminta diantar korban membeli obat.
"Jadi tersangka ini awalnya minta tolong untuk membelikan obat. Saat mengantarkan obat S malah diseret kemudian diperkosa oleh A serta dibunuh," ujar dia.
Korban sempat berontak dan diseret pelaku sejauh 70 meter. Setelah memerkosa, pelaku diduga panik dan akhirnya membunuh korban.
"Korban lukanya di bagian leher itu saja dari visum, dugaannya korban itu diperkosa saat masih hidup," kata dia.
Setelah dibunuh, jasad korban ditinggalkan pelaku di semak-semak pondok tempat pelaku bekerja sebagai penjaga kebun sawit. Korban pertama kali ditemukan orangtua yang mencarinya pada Sabtu (4/3) sore.
"Di tengah perjalanan di jalan setapak pondok A, orangtuanya melihat sepeda motor yang digunakan korban terparkir di semak-semak, kurang lebih 20 meter dari sepeda motor tersebut pelapor menemukan korban ditutup dengan menggunakan daun, dan setelah dibuka leher korban sudah tersayat benda tajam dan korban sudah tidak bernyawa lagi," ujar dia.
Pelaku yang menerima laporan orangtua korban langsung melakukan penyelidikan. Pelaku kemudian ditangkap di pondok kebun sawit digarapnya.
"Sesampainya di pondok persembunyian pelaku tersebut kami melihat sedang berbaring di pondok dan tim langsung mengamankan. Kemudian melakukan interogasi terhadap pelaku dan pelaku mengakui semua perbuatannya telah melakukan pemerkosaan dan pembunuhan," kata dia.
Pelaku kini ditahan di Polres Sarolangun. Dia dijerat pasal berlapis yakni, Pasal 81 ayat (1) UU Nomor 23 tahun 2002 Tentang perlindungan anak Jo Pasal 338 KUHP.
(mdk/gil)