Soal Cagub DKI Jakarta, PDIP Butuh Waktu untuk Komunikasi dengan Parpol Lain
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, meminta publik agar memberikan waktu kepada parpol-parpol untuk melakukan penjajakan dan komunikasi politik.
Publik terus mempertanyakan siapa figur yang akan diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk Pilkada Jakarta. Diketahui PDIP pada Pileg 2024 kemarin untuk DPRD Jakarta, berada di posisi kedua dengan perolehan 850.174 suara atau 14,01 persen. Yang artinya PDIP harus berkoalisi agar dapat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, meminta publik agar memberikan waktu kepada parpol-parpol untuk melakukan penjajakan dan komunikasi politik.
- Parpol Bisa Usung Cagub Meski Tak Dapat Kursi DPRD, PDIP Gembira: Kemenangan Melawan Pembajak Demokrasi
- PDIP Tolak Kotak Kosong di Pilkada Jakarta 2024: Kami Siapkan Kader, Masih Komunikasi dengan PKB
- Said Abdullah Sebut PDIP Tidak Asal Beda dengan Jokowi di Pilkada
- PDIP Pastikan Pilkada Jakarta, Sumut dan Jatim Tak Ada Kotak Kosong
"Beri kami parpol kesempatan melakukan komunikasi lintas partai," kata Said.
Dalam menentukan pasangan calon termasuk untuk Jakarta, DPP PDIP menurut dia terus menjalin komunikasi dengan partai lain. Termasuk dengan partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Karena komunikasi politik masih terus berjalan, ada banyak peluang yang akan ditempuh PDIP.
Untuk di Jakarta, sampai saat ini dilihat Said belum ada satupun nama yang dipastikan diusung. Bahkan oleh parpol KIM Plus. Bahkan Anies Baswedan yang sudah mendapatkan dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Nasdem pun belum dapat dipastikan maju karena masih kurang syarat kursi untuk pencalonan.