Soal Calon Kapolri, Kompolnas Sebut Kalau Sudah Waktunya Diserahkan ke Presiden
Proses penunjukan calon Kapolri sendiri melibatkan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri yang dipimpin Wakapolri dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Sejumlah jenderal digadang-gadang masuk dalam bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Aziz yang memasuki masa purna bakti 6 bulan mendatang versi Indonesia Police Watch (IPW). Dari catatan IPW, ada delapan jenderal bakal memperebutkan tongkat komando Korps Bhayangkara.
Mereka adalah Komjen Rycko Amelza Dahniel (Kabaintelkam), Komjen Agus Andrianto (Kabaharkam), Komjen Boy Rafly (Kepala BNPT), Komjen Listyo Sigit Prabowo (Kabareskrim), dan Komjen Gatot Eddy Pramono (Wakapolri). Kemudian untuk bintang dua ada Irjen Nana Sudjana (Kapolda Metro Jaya), Irjen Ahmad Lufti (Kapolda Jateng), dan Irjen Fadhil Imran (Kapolda Jatim).
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan M. Hasan menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Mohamad Hasan adalah seorang Kepala Kepolisian Republik Indonesia di era Orde Baru (1971-1974) dan pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia dari tahun 1974 hingga 1978.
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
-
Kapan seleksi tingkat Mabes Polri untuk calon taruna Akpol yang lulus di Polda NTT? Mereka yang lulus masih akan mengikuti seleksi di tingkat Mabes Polri pada 7 Juli hingga 1 Agustus 2024.
-
Di mana Kapolri meninjau kesiapan mudik Lebaran? Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meninjau kesiapan mudik Lebaran di Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (4/4).
Proses penunjukan calon Kapolri sendiri melibatkan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri yang dipimpin Wakapolri dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Dalam prosesnya, Wanjakti Polri dan Kompolnas mengajukan beberapa nama kepada Presiden. Setelah itu, nama-nama itu dipilih dan diserahkan ke DPR agar dilakukan uji kepatutan oleh komisi III. Namun sejauh ini, Kompolnas menyatakan belum menerima satu pun nama calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Aziz.
"Kalau sudah waktunya kan Kompolnas pasti serahkan pada Presiden. Ini kan tugas Kompolnas berdasarkan UU," kata Anggota Kompolnas Poengki Indarti saat dihubungi merdeka.com, Jumat (12/6).
Poengki menjelaskan pertimbangan Kompolnas soal nama calon Kapolri sesuai Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Pasal 11 Ayat (6). Dia pun menegaskan rekomendasi Kompolnas bersifat tertutup.
"Kami memberikan pertimbangan kepada Presiden. Bersifat rahasia," ujar dia.
Poengki menilai masih terlalu dini membahas calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Aziz. Terlebih masa purna bakti Jenderal Idham Aziz selaku pemegang tongkat komando Polri masih kurang lebih enam bulan lagi.
"Kami tidak bekerja untuk menanggapi desas-desus. Haduh, masih lama kok ya sudah sibuk spekulasi," tandasnya.
8 Jenderal Disebut Berpotensi Gantikan Idham Aziz
Indonesia Police Watch (IPW) sebelumnya menghembuskan delapan jenderal polisi aktif berpotensi menggantikan Kapolri Jenderal Idham Aziz kurang lebih 6 bulan lagi purna tugas. Delapan nama yang berpeluang itu mulai lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988 A hingga lulusan tahun 1991.
"Dari pendataan IPW ke-delapan nama itu, terdiri dari lima jenderal bintang tiga (Komjen) dan tiga bintang dua (Irjen)," kata Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangannya, Jumat (12/6).
Delapan jenderal itu adalah Komjen Rycko Amelza Dahniel (Kabaintelkam), Komjen Agus Andrianto (Kabaharkam), Komjen Boy Rafly (Kepala BNPT), Komjen Listyo Sigit Prabowo (Kabareskrim), dan Komjen Gatot Eddy Pramono (Wakapolri). Sedangkan untuk bintang dua ada Irjen Nana Sudjana (Kapolda Metro Jaya), Irjen Ahmad Lufti (Kapolda Jateng), dan Irjen Fadhil Imran (Kapolda Jatim).
"Ketiga jenderal bintang dua ini bisa masuk bursa calon Kapolri karena menjelang Idham Azis pensiun ada dua posisi jenderal bintang tiga yang bakal pensiun, yakni Kepala BNN dan Sestama Lemhanas. Bahkan, jika menjelang 1 Juli ini posisi Kakorbrimob dijadikan bintang tiga, peluang jenderal bintang dua untuk masuk menjadi bintang tiga menjadi tiga posisi. Sebab, keberadaan Kakorbrimob dengan pangkat Komjen sudah disetujui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan tinggal menunggu penetapan dan pelantikan saja," bebernya.
Geng Solo Vs Geng Idham Aziz
Neta menilai dalam bursa calon Kapolri kali ini, IPW melihat ada tiga kelompok yang menonjol, yakni Geng Solo terdiri dari jenderal jenderal yang pernah bertugas di Solo, Geng Idham jenderal jenderal yang dekat dengan Kapolri Idham Azis, dan Geng Netral yang dekat dengan semua pihak.
"Yang menarik dalam dinamika teraktual di Polri, tiga kelompok yang sempat mendominasi putaran elite kekuasaan di Polri, saat ini sudah terkikis dan tersingkir dari putaran elite kekuasaan internal kepolisian tersebut, yakni Geng Syafruddin, Geng Tito, dan Geng BG."
Dalam sejumlah mutasi di era Kapolri Idham Azis, lanjutnya, kelompok Syafruddin dan Tito perlahan tapi pasti tersingkir dari putaran elite kekuasaan di kepolisian.
"Sementara Geng BG tersisih di luar lembaga kepolisian, meski mendapat pangkat menjadi jenderal bintang tiga. Apakah jenderal jenderal bintang tiga Geng BG yang berada di luar Polri ini bisa kembali ke internal kepolisian dan masuk dalam bursa calon Kapolri, kita tunggu saja," tuturnya.
Eks Ajudan SBY Berpeluang Gantikan Idham Aziz
Neta menambahkan, ada dua nama yang dinilai merupakan calon terkuat. Yakni, Komjen Rycko Amelza Dahniel dan Irjen Fadil Imran.
"Pertama, adalah nama mantan ajudan Presiden SBY, Komjen Rycko disebut sebut sebagai calon kuat Kapolri pengganti Idham Azis, mengingat yang bersangkutan adalah Adimakayasa Akpol 88 B. Jika hal itu terjadi tentunya ini menjadi fenomena baru, tidak hanya di dalam dinamika kepolisian tapi juga dalam dinamika politik, dimana mantan ajudan Presiden SBY bisa menjadi Kapolri di era Presiden Jokowi."
"Kedua, disebut sebutnya nama Irjen Fadil sebagai calon pengganti Idham Azis mengingat Kapolda Jatim itu adalah salah satu 'tim sukses' saat Idham mengikuti uji kepatutan di DPR. Terlepas siapa pun yang menjadi Kapolri yang dipilih Presiden Jokowi nanti, dinamika prosesnya menarik untuk dicermati. Selain itu tugas berat tentunya menanti."
(mdk/gil)