Sopir angkot di Bekasi yang tewas ditembak polisi ternyata perampok
Sopir angkot di Bekasi yang tewas ditembak polisi ternyata perampok. Teka-teki penyebab tewasnya Mugiyono (38), sopir angkot K-02 jurusan Pondok Gede-Pondok Kopi, akhirnya terungkap. Luka di kepala ialah bekas tembakan kepolisian, lantaran Mugiyono pernah melakukan perampokan di sebuah minimarket.
Teka-teki penyebab tewasnya Mugiyono (38), sopir angkot K-02 jurusan Pondok Gede-Pondok Kopi, akhirnya terungkap. Luka di kepala ialah bekas tembakan kepolisian, lantaran Mugiyono pernah melakukan perampokan di sebuah minimarket.
Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing mengatakan, Mugiyono bersama dengan tiga temannya melakukan pencurian di Alfamidi Jalan Mustika Sari, Kelurahan Mustika Sari, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi pada Selasa (24/1) sekira pukul 04.30 WIB.
"Kejadian itu dipergoki oleh anggota polisi yang sedang patroli," kata Erna, Rabu (25/1).
Menurut dia, ketika anggota polisi bernama Aiptu Sudarna Brata melintas lokasi melihat dan mencurigai mobil Avanza warna hitam yang parkir di depan Alfamidi dengan posisi mobil menghadap ke arah jalan.
"Ada empat orang tidak dikenal, satu standby di dalam mobil dan tiga orang lainnya sedang memindahkan barang berupa genset dan rokok dari dalam Alfamidi," katanya.
Anggota polisi tersebut kemudian menegur namun dibentak, karena itu polisi mendekati ke arah depan mobil sambil mengeluarkan tembakan peringatan satu kali, sehingga semuanya masuk ke dalam mobil.
"Anggota kami kembali menembak ke arah depan kaca mobil kemudian pelaku langsung menancap gas mobil, dan mobil kembali ditembak mengenai kaca sebelah kanan," ujarnya.
Tak lama berselang, pelaku Mugiyono diantar pulang ke rumahnya di Jatibening dalam keadaan kritis, karena mengalami luka di kepala hingga akhirnya tewas. Sementara itu, Polsek setempat menerima laporan orang tewas tertembak. Ketika ditelusuri rupanya peristiwa pencurian di Alfamidi berkaitan.
"Kondisi mobil Toyota Avanza yang mengantar pelaku ke rumah, saat dilihat mengalami pecah kaca bagian pintu depan kanan sopir serta kaca depan dan belakang mengalami pecah retak retak," ujarnya.
Menurut dia, Mugiyono merupakan residivis baru sekitar enam bulan bebas dari LP Tegal kasus kriminal umum, setelah menjalani hukuman selama tujuh tahun.
"Setelah dilihat dari kronologis dan cctv dapat dipastikan bahwa alm. Mugiyono adalah pelaku pencurian di Alfamidi Mustikasari Kecamatan Mustika Jaya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, dua hari tidak ada kabar, seorang sopir angkot jurusan Jatibening-Pondokgede, Mugiyono (38) pulang dalam kondisi kritis, karena kepalanya bocor. Tak lama setelah itu, korban pun menghembuskan napas terakhirnya di RSUD, Kota Bekasi, pada Selasa (24/1) pagi.
Istri korban, Darlisma mengatakan, suaminya diantarkan dua orang yang mengaku sebagai teman Mugiyono yang merupakan sesama sopir angkot, diantaranya Hendra dan Botak.
"Katanya kecelakaan, habis nabrak trotoar sampai kepalanya bocor," kata Darlisma kepada wartawan di rumah kontrakannya, Jalan Mangga RT 5 RW 3, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Rabu (25/1).
Karena terdapat kejanggalan di lukanya tersebut, keluarga lalu melapor ke Kepolisian Sektor Pondokgede untuk dilakukan penyelidikan. Sebab, luka yang diderita korban bukan layaknya luka sebuah kecelakaan lalu lintas.
"Saya meminta polisi memastikan penyebab kematiannya," ujarnya.
Menurut dia, suaminya tak pulang sejak Senin lalu. Padahal, biasanya setiap pukul 12.00 Wib pulang. Namun, pada hari itu suaminya tak kunjung pulang, sehingga membuat keluarga di rumah panik.
"Saya semakin panik begitu melihat suami pulang dalam kondisi kritis dengan kepala bocor," katanya.
Kanit Reskrim Polsek Pondokgede, AKP Dimas Satya Wicaksono mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Menurut dia, polisi telah melakukan penyisiran di lokasi yang dilaporkan terjadi kecelakaan, hanya saja dari keterangan sementara tak ada peristiwa kecelakaan.
"Kami masih koordinasi dengan Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Metro Bekasi, karena saksi juga sangat minim," kata Dimas.
Untuk memastikan penyebab kematian korban, kata dia, polisi sudah melakukan autopsi terhadap jenazah korban di RS Polri, Kramajati, Jakarta Timur. Namun, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan hasil autopsi tersebut.
Baca juga:
5 Kali bongkar rumah warga & curi barang berharga, 2 pria diamankan
Usai ambil uang Rp 250 Juta dari Bank, biro jasa di Bogor dirampok
Rekayasa perampokan, karyawan minimarket gondol duit Rp 95 juta
Cemburu buta, Reynaldi ajak dua temannya rampas mobil pacar
Polisi ringkus dua perampok yang menikam polwan di Pinrang
Polisi bekuk satu dari empat komplotan rampok sopir taksi online
3 Perampok Rp 300 juta uang setoran SPBU di Bekasi diringkus polisi
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Di mana Pasar Pakelan berada? Di Desa Sidorejo, terdapat sebuah pasar tradisional yang letaknya terpencil bernama Pasar Pakelan. Lokasinya berada di pinggiran desa.
-
Dimana lokasi Pasar Pakelan? Di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, ada sebuah pasar yang lokasinya terpencil. Namanya Pasar Pakelan. Lokasinya berada di kawasan perbukitan kapur.
-
Apa yang dijual di Pasar Pakelan? Selain Haniq, ada pula Tawinem. Di pasar itu ia membeli gorengan. "Di sini apa-apa Rp500-an. Ini puli pecel, bahannya dari beras," kata Tawinem.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.