Soroti Kasus Lili Pintauli, PKS Sebut KPK Kini Semakin Menyedihkan
"Jangan sampai timbul anggapan miring seperti KPK bukan benar-benar ingin memberantas korupsi, tapi justru memberantas citra lembaga pemberantasan korupsi," kata Mardani.
Ketua DPP PKS Mardani, Ali Sera, menilai, KPK saat ini semakin menyedihkan. Hal itu menanggapi sanksi Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar atas pelanggaran kode etik pimpinan KPK.
Menurutnya, kasus etik bisa dihindari oleh pimpinan KPK bila memiliki integritas yang tinggi.
-
Apa itu Pil KB? Pil KB menjadi satu di antara beberapa jenis alat kontrasepsi yang umumnya digunakan oleh banyak orang untuk mencegah kehamilan. Pil KB sendiri bekerja dengan cara mencegah tubuh untuk memproduksi sel telur. Sehingga nantinya sperma tidak bisa membuahi sel telur. Alhasil, kehamilan pun tidak akan terjadi.
-
Apa yang disita KPK dari Syahrul Yasin Limpo? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyitaan terhadap aset milik terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL) selaku mantan Menteri Pertanian (Mentan) yang terjerat kasus dugaan korupsi dan tengah menjalani persidangan. Adapun barang yang diamankan adalah sebuah mobil jenis minibus, yang ditemukan di daerah Sulawesi Selatan.
-
Apa yang dibuat oleh ibu-ibu PKK Kecamatan Taliabu Timur dari sayur lilin? Jadi karena tanaman sayur lilin tumbuh subur di kecamatan kami, ibu-ibu PKK mencoba berinovasi membuat abon dari sayur lilin,
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Apa yang disita KPK dari Bupati Labuhanbatu? Dalam OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, KPK menyita uang tunai senilai Rp551,5 juta dari nilai dugaan suap Rp1,7 miliar.
"KPK semakin menyedihkan, komisioner mestinya mereka yang menerapkan standar lebih tinggi. Urusan etik seperti kasus ini merupakan hal yang mestinya bisa dihindari karena tingginya nilai integritas internal komisi antirasuah. Harga integritas yang mahal," ujar Mardani kepada wartawan, Selasa (31/8).
Anggota DPR RI ini mengatakan, kasus Lili harus menjadi pelajaran yang mahal bagi pimpinan KPK yang lain. Kasus etik ini jadi beban moral KPK.
"Penilaian yang menjadi beban institusi serta beban moral yang bersangkutan. Dan tentu saja menjadi pelajaran mahal bagi pimpinan KPK yang lain," ujar Mardani.
Kasus ini juga menurunkan optimisme dan kepercayaan masyarakat kepada KPK. "Kejadian ini sekaligus kian menggembosi optimisme maupun kepercayaan masyarakat yang mungkin diam-diam masih menaruh harap terhadap KPK," ujar Mardani.
Mardani mengapresiasi Dewan Pengawas KPK. Namun, ada yang perlu diperhatikan oleh Dewan Pengawas, yaitu hubungan pimpinan KPK dan koruptor. KPK yang ditakuti koruptor seharusnya tidak membuka peluang untuk kompromi.
"Apresiasi Dewas KPK, tapi Dewas KPK juga perlu lebih serius melihat hubungan antara pimpinan KPK dan koruptor. Mengapa? Karena kepatuhan kepada hal inilah yang membuat KPK ditakuti koruptor karena minimnya peluang berkompromi," ujarnya.
Lebih lanjut, Mardani mengajak banyak pihak untuk sama-sama menjaga KPK. Jangan sampai timbul anggapan miring KPK ingin memberantas korupsi malah memberantas citranya sendiri.
"Ayo semua jaga KPK kita. Awasi, puji yang baik dan kritisi yang salah. Jangan sampai timbul anggapan miring seperti KPK bukan benar-benar ingin memberantas korupsi, tapi justru memberantas citra lembaga pemberantasan korupsi," pungkasnya.
Baca juga:
ICW: Dewas KPK Harusnya Laporkan Lili Pintauli ke Polisi
Gaji Dipotong Rp1,8 Juta, Lili Pintauli Masih Terima Rp110 Juta Lebih Tiap Bulan
Lili Telepon M Syahrial: Ada Namamu di Mejaku, Bikin Malu Rp200 Juta Kau Ambil
Dewas KPK Jelaskan Perbuatan Lili Pintauli Siregar Melanggar Kode Etik Berat
Pukat UGM: Dewas KPK Seharusnya Lebih Tegas Menghukum Lili Pintauli Siregar
MAKI Minta Pimpinan KPK Lili Pintauli Mengundurkan Diri Karena Terbukti Langgar Etik
Pakar Hukum Nilai Sanksi Dewas KPK Terhadap Lili Pintauli Terlalu Ringan