Sosiolog UI: Jangan Sampai Pandemi Menjadi Musibah Kelaparan
Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Imam Prasodjo menyampaikan, selain perekonomian jangan sampai adanya kasus yang baru muncul. Seperti kelaparan di tengah masyarakat.
Pemerintah Indonesia tengah berjuang menangani penyebaran virus Corona atau Covid-19. Pasalnya virus asal Wuhan, China itu telah membuat sektor perekonomian turun. Bahkan, virus ini telah memakan korban jiwa.
Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Imam Prasodjo menyampaikan, selain perekonomian jangan sampai adanya kasus yang baru muncul. Seperti kelaparan di tengah masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Jangan sampai musibah ingin menghindar dari corona terus justru datangkan musibah baru yaitu kelaparan. Kami tak rela negeri ini, saudara kita karena ingin hindari virus tapi kemudian dia terancam oleh kelaparan itu," katanya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Kamis (23/4).
Guna memutus mata rantai penyebaran virus tersebut, pemerintah telah menyetujui beberapa daerah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Menurutnya, kebijakan PSBB juga mengakibatkan berhentinya roda perekonomian warga yang mencari nafkah sehari-hari.
Oleh sebab itu, lanjut Imam, dirinya meminta kepada pemerintah, lembaga dan kelompok masyarakat untuk lebih meningkatkan solidaritas kepada mereka yang benar-benar terkena imbas dari tersendatnya keuangan di tengah pandemi ini.
"Solidaritas kepada orang yang terimbas, solidaritas pada mereka yang terhenti nafkahnya, karena kita lakukan PSBB itulah yang seharusnya kemudian digalang," tutupnya.
Baca juga:
Warga Terdampak Corona di Riau Dapat Bantuan Sembako dan Masker
Penyaluran Bansos di Jakut Salah Sasaran, Warga Bukan Golongan Miskin Dapat Sembako
Gubernur Riau: Penerima Bantuan Terdampak Covid-19 Harus Tepat Sasaran
Distribusi Bantuan Sosial Diwarnai Penolakan dari Warga Bojongloa Kaler Bandung
Distribusi Bansos Warga Kabupaten Tangerang Ditargetkan pada Minggu Pertama Ramadan