Sosok Bripka Rahmat, Polisi Disiplin Tulang Punggung Keluarga
Tak hanya di pekerjaan, Bripka Rahmat Efendi dikenal baik di lingkungan tempat tinggal. Dia bahkan dipercaya sebagai Ketua Pokdar Sub Sektor Sukamaju Baru oleh warga sekitar.
Nasib Nahas menimpa Bripka Rahmat Efendi, anggota Samsat Polda Metro Jaya (Samsat PMJ). Dia tewas ditembak sesama anggota polisi yaitu Brigadir Rangga Tianto karena kesal dengan nada bicara korban.
Bripka Rahmat ditembak sebanyak 7 kali tembakan mengenai bagian dada ,leher, paha dan perut sehingga korban meninggal di tempat. Peristiwa ini mengejutkan banyak pihak, terutama keluarga dan anggota Polri. Mereka tak menyangka Bripka Rahmat pergi secepat itu. Bagaimana sebenarnya sosok Bripka Rahmat? Berikut ulasannya:
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
Berintegritas Tinggi dan Disiplin
Selain keluarga, rekan kerja Bripka Rahmat Efendi tak menyangka peristiwa penembakan itu terjadi. Sebab Bripka Rahmat dikenal sosok pribadi yang baik.
Tak hanya itu, dalam pekerjaan Bripka Rahmat dinilai memiliki integritas tinggi dan disiplin. Saat diberikan tugas oleh atasan, Bripka Rahmat selalu menyelesaikannya dengan tepat waktu. Di balik itu, Bripka Rahmat merupakan sosok yang sopan santun.
"Kami dari Subdit Regiden Ditlantas Polda metro Jaya merasa prihatin terhadap Bripka Rahmat. Perlu saya sampaikan beliau salah satu anggota memiliki integritas tinggi, bekerja baik, sopan, diberi pekerjaan bisa selesai artinya luar biasa di kedinasan," kata Kasubdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Sumardji di rumah duka Sukamaju Baru, Tapos Depok, Jumat (26/7).
Ketua Pokdar Sub Sektor Sukamaju Baru
Tak hanya di pekerjaan, Bripka Rahmat Efendi dikenal baik di lingkungan tempat tinggal. Dia bahkan dipercaya sebagai Ketua Pokdar Sub Sektor Sukamaju Baru oleh warga sekitar.
Ketika ada peristiwa apa pun di lingkungannya, warga selalu memberitahu Bripka Rahmat. Sehingga dengan sigap dia memberikan jalan keluar.
"Itu bukan beban pekerjaan yang mudah tetapi susah karena harus meluangkan waktu di sisa pekerjaannya yang harus dijalankan di kepolisian selain itu almarhum juga dikenal aktif di pokdar sehingga ketika ada kejadian di kampung ini selalu aktif diberi tahu warga dan langsung memberikan solusi," kata kata Kasubdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Sumardji di rumah duka Sukamaju Baru, Tapos Depok, Jumat (26/7).
Baik dan Suka Bantu Sesama
Ayah Bripka Rahmat Efendi, Arsan Muhammad Djaelani sangat terpukul saat mengetahui putranya tewas ditembak. Dia tak menyangka Bripka Rahmat pergi secepat itu. Padahal, Brigadir Rahmat merupakan anggota polisi yang bertugas melindungi warga. Kini justru dia telah mengalami peristiwa mengenaskan.
Arsan bercerita bahwa Bripka Rahmat merupakan sosok yang baik. Dia selalu senang membantu sesama. Tak cuma keluarga, Bripka Rahmat bersikap sama kepada masyarakat.
"Selama ini almarhum alhamdulillah sama saudara, kakaknya, baik sekali, sama yang susah dia juga mau membantu," katanya di Sukamaju Baru, Tapos Depok, Jumat (26/7).
Tulang Punggung Keluarga
Bripka Rahmat Efendi merupakan anak ketiga dari 5 bersaudara. Ayah Brigadir Rahmat, Arsan Muhammad Djaelani menyebut jika almarhum tulang punggung keluarga. Dia selalu peduli terhadap keluarga, apalagi kepada orangtua.
"Dia orangnya baik, sama kakak terutama saya sendiri walau istilahnya saya dapat pensiun tapi dia masih bantu juga," katanya di kediaman almarhum, Jumat (26/7).
(mdk/has)