Spanduk "NasDem Akan Gusur Partai Lokal" Terbentang di Aceh, Pengurus: Itu Fitnah
Sejumlah spanduk bernada provokatif dengan tulisan "NasDem untuk Restorasi Indonesia Akan Menggusur Partai Lokal di Aceh" terpasang di kawasan di Aceh Besar. Partai NasDem Aceh membantah telah memasang spanduk itu.
Sejumlah spanduk bernada provokatif dengan tulisan "NasDem untuk Restorasi Indonesia Akan Menggusur Partai Lokal di Aceh" terpasang di kawasan di Aceh Besar. Partai NasDem Aceh membantah telah memasang spanduk itu.
Wakil Ketua Partai NasDem Aceh Muhammad Irfan mengatakan spanduk itu bukan diproduksi atau dipasang partai besutan Surya Paloh tersebut. Dia menuding pemasang spanduk itu telah memfitnah Partai NasDem.
-
Bagaimana pasukan Aceh berhasil mengalahkan pertahanan Kerajaan Deli? Siasat pasukan Aceh saat itu adalah menebar uang emas di sekitar benteng pertahanan lawan. Otomatis, para pasukan penjaga pun saling berebut dan meninggalkan tugas utama, disitulah pasukan Aceh masuk dengan mudah.
-
Kapan Marsose resmi dikerahkan di Aceh? Satuan ini resmi diterjunkan di Aceh pada tahun 1890, tugasnya sama seperti satuan Kepolisian dan terkadang membantu tugas-tugas kemiliteran apabila dibutuhkan.
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Siapa yang ditugaskan oleh Partai Nasdem untuk maju sebagai bakal calon Gubernur NTT? Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem telah menugaskan istri mantan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, Julie Sutrisno Laiskodat untuk maju sebagai bakal calon Gubernur NTT periode 2024-2029.
-
Bagaimana PNM memberdayakan nasabah? PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.
"Ini merupakan sebuah fitnah. (Spanduk) ini tentunya dapat merusak hubungan antarpartai politik di Aceh," katanya dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (27/11).
Irfan menjelaskan, selama ini hubungan Partai NasDem dengan partai-partai nasional dan lokal di Aceh sangat harmonis.
"Kami sangat menyesalkan adanya oknum-oknum yang memprovokasi masyarakat Aceh lewat spanduk tersebut," ujarnya.
Kader Diperintahkan Copot Spanduk
Menurut Irfan, keberadaan spanduk provokatif ini sangat merugikan partai NasDem secara khusus, dan masyarakat Aceh pada umumnya.
"Kami tegaskan, keberadaan spanduk tersebut bisa merusak kedamaian yang selama ini terjalin antarpartai politik di Aceh. Kami meminta kepada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab agar bisa menghentikan provokasinya," tegas Irfan.
Pihaknya telah memerintahkan kader NasDem Aceh untuk mencopot spanduk yang terpasang di jalanan Aceh Besar itu.
"Sudah saya instruksikan juga kepada para kader untuk terus memantau keberadaan spanduk provokatif tersebut dan melaporkannya kepada pimpinan partai," pungkasnya.
(mdk/yan)