Stasiun Gambir Kembali Ramai usai Larangan Mudik
"Penerapan protokol kesehatan juga masih ketat di Stasiun Gambir meskipun kebijakan pelarangan mudik lebaran sudah berakhir," ujar dia.
Penumpang Stasiun Gambir terlihat kembali ramai usai berakhirnya kebijakan larangan mudik sejak Senin (17/6) lalu, berdasarkan dari masyarakat yang mengajukan permohonan di loket tes COVID-19.
"Ketika libur lebaran paling tinggi 2.000 pengunjung, namun saat ini penumpang sudah di kisaran 4.000 sampai 5.000," kata Penanggung Jawab Posko GeNose dan Rapid Test Antigen Gambir di Jakarta dilansir Antara, Kamis (10/5).
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan mudik? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
-
Mengapa arus mudik di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Kapan biasanya orang-orang mudik? Mudik merupakan tradisi pulang kampung yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia menjelang Hari Lebaran.
-
Kenapa Gunawan tertinggal rombongan saat mudik? Gunawan (55) itu hendak mudik ke Tangerang dari Ciamis bersama keluarganya menggunakan mobil. Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
Agus mengatakan sesuai kebijakan pemerintah, surat bebas COVID-19 tetap diwajibkan kepada penumpang yang melakukan perjalanan kereta api jarak jauh.
"Penerapan protokol kesehatan juga masih ketat di Stasiun Gambir meskipun kebijakan pelarangan mudik lebaran sudah berakhir," ujar dia.
Agus mengakui banyak warga yang melaksanakan perjalanan saat ini karena penundaan jadwal pulang kampung dengan alasan pelarangan mudik.
"Kemarin (periode larangan mudik) kan memang sulit untuk berpergian karena harus bawa surat izin keluar masuk (SIKM) dan lain sebagainya. Kalau sekarang surat-surat itu tidak diperlukan lagi, hanya calon penumpang wajib untuk ikut rapid test antigen atau GeNose saja," tutur Agus.
Biaya untuk ikut swab test antigen Rp85.000 per orang sedangkan untuk GeNose Rp30.000 per orang, dan operasional posko mulai pukul 07.00 WIB-19.30 WIB setiap hari.
Penumpang yang wajib mengikuti swab test antigen maupun GeNose adalah berusia di atas lima tahun, tambah Agus.
"Untuk test GeNose hari ini di jam 11.30 kurang lebih sudah ada sekitar 500 pengunjung," kata petugas pendaftaran GeNose, Saiful.
Saiful mengatakan bahwa GeNose paling banyak diminati oleh pengunjung karena harganya yang relatif lebih murah.
Penumpang tes GeNose biasanya ramai pada Sabtu dan Minggu bisa mencapai 2.000 pengunjung per harinya. Sedangkan swab test antigen kurang lebih mencapai 1.000 pengunjung per harinya.
"Kalau Genose kadang setiap hari pasti ada yang positif, lalu di anjurkan untuk tes antigen kalau di antigen negatif baru boleh berangkat," ungkap Saiful.
Saiful menambahkan jika ada pengunjung yang dinyatakan positif GeNose akan dianjurkan untuk swab test antigen, jika hasilnya masih positif maka pengunjung tidak diperbolehkan untuk berangkat dan akan di salurkan ke rumah sakit terdekat.
Baca juga:
Pelni Angkut 5.388 Penumpang Usai Larangan Mudik Berakhir
AP I Catat 74.878 Pergerakan Penumpang Saat Larangan Mudik Lebaran 2021
Ketua PAN DPRD Banten Soal Video Liburan di Anyer: Saya Liburannya ke Luar Negeri
Bandara Ngurah Rai Bali Layani 12.896 Penumpang di Masa Larangan Mudik
12 Hari Operasi Ketupat 2021, Polri Tindak 5.597 Kasus Gangguan Kamtibmas