Stok Surplus, Jateng Tak Butuh Beras Impor
Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah memastikan mayoritas petani di wilayahnya akan panen pada April 2021. Ketersediaan beras di daerah ini dinyatakan sangat cukup sehingga tidak membutuhkan pasokan impor beras dari negara lain.
Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah memastikan mayoritas petani di wilayahnya akan panen pada April 2021. Ketersediaan beras di daerah ini dinyatakan sangat cukup sehingga tidak membutuhkan pasokan impor beras dari negara lain.
"Saat ini wilayah kita mulai panen, jadi tidak perlu impor beras. Intinya ketersediaan cadangan pangan di Jateng sangat cukup," kata Kepala Dishanpan Jawa Tengah Agus Wariyanto di Semarang, Kamis (25/3).
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Berapa berat Bumi? Menurut NASA, Massa Bumi berkisar 5,9722×1024 kilogram atau sekitar 13,1 septiliun pon.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
Sepanjang Januari-Maret 2021 stok beras yang tersedia di Jateng telah mencapai 2.542.542 ton, padahal jumlah kebutuhan yang ada saat ini sebanyak 1.022.538 ton.
"Realisasi yang terjadi artinya Jateng mengalami surplus cadangan beras sebanyak 1.519.986 ton," ungkapnya.
Pada Januari 2021 sempat terjadi kekurangan stok beras sekitar 120.693 ton. Meski begitu, saat memasuki Februari stoknya mengalami surplus 823.417 ton, di bulan Maret juga surplus 875.093 ton dan pada April nanti diperkirakan juga surplus sebanyak 712.340 ton.
"Kebutuhan masyarakat cadangan beras kita malah surplus sebesar 60 persen. Kita masih bisa mengandalkan panen dari para petani di 28 kabupaten kota penopang kebutuhan beras, seperti di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Purworejo, Wonosobo, Rembang, Pati, Kudus, dan Brebes," tuturnya.
Dalam kondisi saat ini, Dishanpan Jateng berusaha memaksimalkan panen raya dan menstabilkan harga gabah untuk menaikkan kesejahteraan petani. Langkah itu diperlukan karena serapan gabah petani oleh Bulog masih minim, dari target 204.000 ton baru terserap sekitar 22.364 ton, atau 10,96 persen.
"Kita optimalkan menolong petani agar harga gabah tidak jatuh, sehingga nilai tukar petani (NTP) bisa naik, tingkat kesejahteraan petani semakin tinggi, jadi makin sejahtera," ungkap dia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), NTP di Jateng pada bulan Februari lalu mengalami penurunan sekitar 0,6 persen.
Penurunan NTP itu disebabkan indeks harga yang diterima petani turun sekitar 0,20 persen. Sementara itu, indeks harga yang dibayarkan petani naik sekitar 0,41 persen.
Subsektor yang mengalami penurunan NTP antara lain tanaman pangan, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan. Kenaikan terjadi pada sektor hortikultura.
Baca juga:
Ombudsman: Harga Gabah Turun Bukan karena Isu Impor Beras, tapi Pasokan Melimpah
DPR Kecewa Pemerintah Bakal Impor Beras Mendekati Panen Raya
Sekretaris Bulog: Stok Beras Cukup, Mendekati 1 Juta
Pengusaha Penggilingan Padi Sesalkan Rencana Impor Beras saat Panen Raya
Ombudsman Cium 2 Potensi Maladministrasi di Kebijakan Impor 1 Juta Ton Beras