Suami Nekat Tusuk Istri karena Cemburu Korban Menikah Lagi
Rudianto (40) nekat menusuk istrinya, Halima (27) hingga tewas lantaran dipicu api cemburu. Pelaku tidak terima saat mengetahui pasangannya memiliki suami lagi.
Rudianto (40) nekat menusuk istrinya, Halima (27) hingga tewas lantaran dipicu api cemburu. Pelaku tidak terima saat mengetahui pasangannya memiliki suami lagi.
"Latar belakangnya cemburu, karena menurut pelaku si korban memiliki PIL (pria idaman lain)," kata Wakapolresta Denpasar AKBP Benny Pramono di Mapolresta Denpasar, Jumat (18/10).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Kenapa I Nengah Natyanta merantau ke Denpasar? Pria kelahiran asli Sidemen, Karangasem, Bali itu tidak pernah membayangkan dapat mendirikan bisnis yang menjelma menjadi besar saat ini. Nengah hanya seorang anak keluarga petani dan pedagang desa yang bertekad merantau ke Denpasar untuk mengubah nasib.
-
Tarian apa saja yang ditampilkan oleh Kota Denpasar? Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8).
-
Kapan Dewi Khotijah dibunuh? Saat ia sedang salat, para punggawa kerajaan menyerangnya dengan tombak dan keris.
-
Dimana pementasan budaya Kota Denpasar berlangsung? Diadakan di kompleks kawasan bersejarah Kota Tua, Semarang, hadir pada pagelaran budaya tersebut Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa, Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya, serta Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara.
Kronologisnya, pada Senin (14/10), pelaku berangkat dari Probolinggo, Jawa Timur, dengan mengendarai sepeda motor Suzuki Spin DK 5508 XM. Kemudian, Selasa (15/10) sekitar pukul 19.00 WITA sampai di Denpasar, Bali.
Selanjutnya pelaku mencari korban sambil membawa pisau yang dibelinya di Pasar Kebang, Surabaya, Jawa Timur, seharga Rp 45.000. Kemudian pelaku menelepon korban dan mengajaknya ketemu di Pasar Kreneng, Denpasar. Saat bertemu, pelaku dengan korban membahas sosok Wawan yang diduga selingkuhan korban. Keduanya kemudian cekcok, tidak lama kemudian pelaku emosi dengan ucapan korban.
Kemudian, pelaku menuju sepeda motor dan mengambil sebilah pisau yang ada di dalam jok sepeda motor. Tetapi korban berusaha merebut pisau dari tangan pelaku, hingga pelaku mengayunkan pisau ke arah korban tetapi korban menghindar dan lari ke halaman Kampus STISPOL Wira Bhakti di dekat TKP.
"Namun korban terjatuh tertelungkup masih menggunakan helm. Selanjutnya pelaku melakukan penusukan terhadap korban berkali-kali (hingga tewas)," imbuh Benny.
Usai menusuk korban, pelaku melempar pisau di sekitaran TKP. Saat pelaku menghidupkan sepeda motor, tiba-tiba datang masyarakat di sekitar TKP. Kemudian, pelaku diamankan pihak kepolisian Polresta Denpasar.
Dari hasil visum yang dilakukan oleh dokter Rumah Sakit Sanglah Denpasar, terdapat 14 luka tusuk, 3 luka tusukan di punggung, 1 Luka tusuk di dada kanan, 1 luka tusuk di dada kiri, 6 luka tusuk di perut, 2 luka tusuk di paha kiri depan dan 1 luka tusuk di paha kiri belakang.
"Dari hasil autopsi, ada 4 luka yang tembus di sebelah dada kiri, perut kiri hingga tembus ke hati penggantung usus. Penyebab kematian adalah luka tusukan pada perut kiri yang mengenai hati dan menimbulkan pendarahan," jelas Benny.
Benny juga menjelaskan, bahwa korban dan pelaku menikah secara siri. Mereka menikah tahun 2016 dan tinggal di Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Kemudian, sejak 2 bulan yang lalu pisah ranjang.
Selain itu, pelaku yang berasal dari Sampang, Madura, juga bekerja di Bali sebagai buruh proyek. Kemudian, dia mengetahui istrinya menikah lagi bersama seorang bernama Wawan secara siri dan tinggal di Bali. Hal tersebut yang membuat pelaku cemburu dan dendam.
"Pelaku cemburu, bahwa korban menikah lagi. (Mereka) suami istri nikah siri (berjalan) 3 tahun. Dari pernikahan belum ada (anak)," ujar Benny.
Untuk barang bukti yang disita, ialah sebilah pisau stenless dengan panjang 30 sentimeter, sebuah sweter lengan panjang warna coklat muda yang berisikan noda darah korban, satu unit sepeda motor Suzuki Spin warna hitam DK 5508 XM.
Pelaku untuk sementara dijerat dengan pasal Pembunuhan atau Penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia. Yaitu pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun.
Baca juga:
Terlibat Cekcok, Ilham Tewas Ditikam Fauzi
Polisi Masih Dalami Motif Penculikan Disertai Pembunuhan Bangkit Maknutu
31 Adegan Diperagakan dalam Rekonstruksi Pembunuhan PSK Online di Karawang
Pelajar di Bantul Duel Sampai Tewas, Polisi Pakai UU Perlindungan Anak
Jeratan Utang Bikin Gelap Mata Berakibat Petaka
Menyesal Usai Membunuh Istri
Rudianto mengaku menyesal membunuh Istrinya. "Iya saya menyesal (membunuh istrinya). Ternyata, dia menikah lagi sama orang lain," kata Rudianto di Mapolresta Denpasar.
Rudianto mengaku terbakar cemburu karena saat pisah ranjang dia mengetahui bahwa istrinya menikah lagi bersama seorang bernama Wawan asal Jember, Jawa Timur. Hal tersebut, diketahui dari pelaku saat bertanya pada korban.
"Dia bilang sendiri (korban) dan terserah saya, kalau saya mau menikah. Istri saya tidak bilang-bilang, saya dibohongin terus," ungkapnya.
Pelaku mengaku mengenal korban saat bekerja di sebuah proyek bangunan di Bali. Kemudian menikah siri sejak tahun 2016 lalu. Namun pelaku dan korban pisah ranjang selama 2 bulan. Selama berpisah pelaku masih menelepon korban dan sempat mencari korban.
"Dia bilang (ngekos) di Pecatu, saya ke sana tidak ada, dia bilang ada di Jalan Sedap Malam (Denpasar) nomor 18, ternyata saat saya ke sana tidak ada dan bukan tempat ngekosnya," ungkap Rudianto.
Pelaku juga menjelaskan, sebenarnya tidak ada tujuan membunuh Halima tetapi dia ingin membunuh si Wawan. "Tidak ada tujuan (membunuh korban). Tujuan saya sama lakinya (Wawan). Dia Wawan dari Jember," ujar Rudianto.
Sementara Wakapolresta Denpasar AKBP Benny Pramono menyampaikan untuk Wawan masih dilakukan pencarian untuk dimintai keterangan. "Wawan masih kita cari (untuk dimintai keterangan)," kata AKBP Benny.