Suasana Rumah Usai Wali Kota Bekasi Dikabarkan Terjaring OTT KPK
Terdapat juga sofa, meja, kipas angin, dan karikatur Rahmat Effendi di teras rumahnya. Pintu utama yang terbuat dari kaca dan dilapisi hordeng juga tertutup rapat. Tak ada satupun keluarga yang ke luar.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dikabarkan terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK, Rabu (5/1) siang. Suasana rumah pribadi Wali Kota Bekasi yang berada di wilayah Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi terbilang sepi.
Di depan rumahnya yang berwarna kuning terdapat satu buah pos keamanan yang hanya terlihat satu orang petugas keamanan. Selain pos keamanan, terdapat juga mobil polisi yang biasa mengawal Wali Kota saat sedang bertugas.
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Petugas Polsek Denpasar Selatan mengamankan sejumlah barang bukti di TKP. Bukti yang diamankan berupa KTP, kartu nikah, dompet warna cokelat, Kartu Indonesia Sehat, kartu vaksin covid, dan kabel catok rambut warna hitam yang dipakai melilit leher korban.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
Terdapat juga sofa, meja, kipas angin, dan karikatur Rahmat Effendi di teras rumahnya. Pintu utama yang terbuat dari kaca dan dilapisi hordeng juga tertutup rapat. Tak ada satupun keluarga yang ke luar.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan menangkap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Kepala daerah itu terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Bekasi bersama pengusaha. Keduanya diperiksa secara insentif dan akan dibawa ke gedung KPK.
Baca juga:
OTT di Bekasi, KPK Dikabarkan Tangkap Wali Kota
KPK Gelar Operasi Tangkap Tangan di Bekasi
Sumber di KPK mengatakan yang ditangkap adalah wali kota. "Wali Kota yang diamankan," kata sumber tersebut kepada Liputan6.com, Rabu (5/1).
Ketua KPK Firli Bahuri tak menampik tim penindakannya mengamankan Rahmat Effendi terkait OTT tersebut. Firli meminta publik untuk bersabar.
"Betul ada tangkap tangan di Bekasi, kita masih bekerja. Tolong bersabar beri waktu untuk kami bekerja," ujar Firli.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron juga tak menampik saat ditanya soal Rahmat Effendi yang ditangkap KPK. "Benar KPK telah melakukan giat tangkap tangan di wilayah Bekasi, Jawa Barat," ujar Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.
Mereka yang diamankan kini tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh tim penindakan KPK. "Kami saat ini sedang memeriksa para pihak untuk membuat terang dugaan tindak pidana korupsi yang sedang kami selidiki," kata Ghufron.
KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka yang diamankan.
"Mohon bersabar pada saatnya nanti kami akan sampaikan setelah proses pemeriksaan selesai," kata Ghufron.
Baca juga:
Eks Pegawai KPK Doakan Si Raja OTT Harun Al Rasyid Jadi Pengganti Artidjo Alkostar
KPK Sebut Ucapan Arteria Dahlan Soal Penegak Hukum Tak Di-OTT Bertentangan dengan UU
Arteria Dahlan Sebut Penegak Hukum Tak Boleh di-OTT, Ini Respons Polri
Mantan Pegawai KPK Ungkap Kenapa OTT Sangat Ditakuti Para Koruptor
Politikus PDIP: Polisi, Hakim, Jaksa Tak Boleh di-OTT, Mereka Simbol Negara