Sudah dibully Menteri Tedjo dilaporkan ke Bareskrim
Tedjo banyak menuai kecaman. Bukan karena kebijakan, tapi karena pernyataan-pernyataan yang kontroversial.
Belum genap 100 hari menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Tedjo Edhy Pudijatno sudah banyak menuai kecaman. Bukan karena kebijakan, tapi karena pernyataan-pernyataan yang kontroversial.
Sebut saja saat Menteri Tedjo mengeluarkan statement soal rencana Golkar menggelar Munas ke IX di Bali beberapa waktu lalu. Tedjo melarang hal itu karena dikhawatirkan menggangu pariwisata di Bali.
Sontak hal ini pun menuai kecaman khususnya di parlemen. Tedjo dinilai telah melanggar kebebasan berserikat yang diatur dalam UU Parpol. Pernyataan Tedjo karena khawatir Munas Golkar ganggu pariwisata juga dinilai tak nyambung.
Teranyar, dia berkomentar soal kisruh antara KPK vs Polri. Akibat hal ini, mendapat bully habis-habisan di media sosial. Bahkan Tedjo dilaporkan ke polisi oleh masyarakat yang merasa tersinggung.
Berikut cerita Menteri Tedjo yang di bullly hingga dilaporkan ke polisi karena ucapannya, dihimpun merdeka.com, Selasa (27/1):
-
Kapan Jofanka Hendhico meraih Adhi Makayasa? Sermatutar Jofanka Hendhico Arintio berhasil meraih penghargaan Adhi Makayasa Akademi Angkatan Udara (AAU) 2024. Putra kelahiran Bantul, 23 Januari 2002 itu dinobatkan menjadi lulusan terbaik pada acara wisuda di Gedung Sabang Merauke, Jumat (5/7) lalu.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Siapakah Mbah Buyut Modjo? Sosok yang dimakamkan di sini dikenal dengan sebutan Mbah Buyut Modjo. Mengutip Instagram @lovesuroboyo, ia adalah sesepuh yang melakukan babat alas di wilayah Kaliasin, Kota Surabaya.
-
Kapan Theodore Gomgom meraih penghargaan Adhi Makayasa? Brigadir Taruna Theodore Gomgom Octofarrel De Fatima berhasil meraih prestasi gemilang. Ia dinobatkan sebagai peraih Adhi Makayasa Akademi Kepolisian tahun 2024.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Siapa Aipda Purnomo? Purnomo tercatat sebagai anggota kepolisian Polres Lamongan.
Pendukung KPK tak jelas
Tedjo menilai baiknya kisruh Polri dan KPK diselesaikan melalui jalur sesuai dengan konstitusi. Dia tidak setuju dengan gerakan masyarakat yang membela KPK hingga berdemonstrasi.
"Tidak boleh seperti itu, harusnya menenangkan, jangan membakar-bakar massa, mengajak rakyat 'ayo rakyat, kita ini' enggak boleh begitu," kata Tedjo.
"Itu suatu pernyataan sikap yang kekanak-kanakan. Berdiri sendiri, kuuar dia. Dia akan didukung, konstitusi mendukung, bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu. Kontitusi mendukung," lanjut dia.
Pernyataan ini mengundang banyak kritik pedas. Bahkan Tedjo disamakan oleh pesulap lucu Pak Tarno dalam meme yang beredar di media sosial.
Dilaporkan polisi
Delapan advokat yang mengatasnamakan diri sebagai aktivis pemberantasan korupsi melaporkan Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno ke penyidik Bareskrim Mabes Polri, Jakarta. Tedjo dilaporkan terkait ucapannya yang menyebut masyarakat pendukung Komisi Pemberantasan Korupsi 'rakyat tak jelas'.
"Laporin Pak Tedjo, pasal 310 dan 311 KUHP," kata salah satu pelapor Azas Tigor Nainggolan saat mau memberikan laporan di pelataran Bareskrim Mabes Polri, Senin (26/1).
Azas mengatakan, sebagai seorang menteri, Tedjo tak layak berucap demikian. Mewakili masyarakat yang kecewa dengan ucapan politikus NasDem tersebut, Azas menilai ocehan Tedjo menghina masyarakat.
"Kami menganggap Pak Tedjo itu sebagai menteri telah melakukan penghinaan terhadap rakyat Indonesia. Sesuai dengan pernyataan beliau yang mengatakan rakyat indonesia yang di KPK yang mendukung KPK itu rakyat tidak jelas," ucapnya.
Ucapan Tedjo seperti Florence yang hina Jogja
Menurut Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) ini, ucapan Tedjo sama dengan yang dilakukan oleh Mahasiswi S2 UGM Florence Sihombing, yang menghina warga Yogyakarta pada Agustus 2014 silam. Melihat kesamaan itu, maka dia meminta pihak polisi segera menindaklanjuti laporan pihaknya tersebut.
"Jadi, kami akan laporkan itu kepada Bareskrim Mabes Polri agar ditindaklanjuti, tapi kami biarkan polisi yang menentukan pidananya seperti apa. Tapi menurut analisis kami ini sebuah penghinaan sama saja seperti waktu di Yogja polisi sigap langsung," ujarnya.
KontraS: Tedjo politisi tak jelas
Koordinator Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar menyindir balik Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno soal ucapan 'rakyat tidak jelas'. Menurutnya, oknum yang tidak jelas itu adalah politisi, bukan rakyat.
Rakyat, justru punya kejelasan karena membela keadilan. "Rakyat yang enggak jelas ini mendukung KPK. Tidak ada lembaga hukum yang bekerja mewakili kepentingan masyarakat sungguh-sungguh. KPK menunjukkan itu dengan semua perdebatannya, cuma politisi yang enggak jelas, enggak suka dengan KPK, mengkritik KPK dan tidak ada kontribusinya," jelas Haris Azhar di Restoran Eatology, Jakarta, Minggu (25/1).
Haris Azhar pun menilai PDIP sama tidak jelasnya dengan politisi. Dia menuding Partai pendukung Jokowi pun tidak dapat mewakili suara rakyat.
"Hari ini PDIP ternyata mental 11 -12 sama partai lainnya tidak ada partai bisa bekerja mewakili rakyat. Klaim wong cilik tidak terbukti apapun," sambung dia.
Kena Bully di medsos, kata tak jelas diganti Tedjo
Di jejaring sosial Twitter, Menteri Tedjo di-bully habis-habisan. Netizen mengolok-olok Tedjo karena dinilai tak pantas seorang menteri mengucapkan kata 'rakyat tak jelas'.
Bahkan, hingga pukul 13.45 WIB Tedjo masuk dalam trending topic nomor empat di Indonesia. Lucunya, pengguna media sosial mengganti kata 'tak jelas' dengan 'Tedjo'.
"Krn sikap penguasa yg tedjo, rakyat bergerak. Mereka dituduh tedjo oleh Menteri Tedjo. Pdhal akar semua ini ya ketedjoan sikap pemerintah," tulis akun Twitter @PoncoWijaya.
"Duh tv gue antenanya tedjo banget nih, gambarnya renyek," tulis @millyshafiq.
"Ada pepatah "The good man speak well". Dlm kasus Menkopolhukam, dia jelas bkn org baik. Omongan dia menyakiti hati rakyat #Tedjo," ucap @almubarak.
"Udah tahu Tedjo tapi kok diangkat jadi Menteri? :)" tulis @IndraYunadi.