Sudah seminggu kulit sapi busuk beredar di Bandung
Kulit sapi hitam busuk dan belatungan itu bisa terlihat segar karena direndam dulu selama beberapa jam.
Satreskrim Polrestabes Bandung melakukan penggerebekan pabrik pengolahan kulit sapi busuk asal Australia. Pabrik tersebut sudah beroperasi dua minggu. Selama itu pula pabrik tersebut mengedarkannya ke sejumlah pasar tradisional di Bandung.
Pabrik yang berada di Babakan Karees, Kelurahan Mengger, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, dikeluhkan warga belakangan ini. Bau menyengat membuat warga melaporkannya ke Polsek Bandung Kidul.
"Sudah seminggu ini (kulit busuk) dijual ke Pasar Ciroyom dan Pasar Gedebage," kata Dede (42) pekerja, disela-sela penggerebekan, Kamis (29/1).
Penjualan itu dilakukan jumlah yang berbeda setiap harinya. "Saya enggak tahu jumlahnya. Karena saya cuma disuruh mengolah," terangnya menambahkan.
Kulit sapi hitam busuk dan belatungan itu bisa terlihat segar karena direndam dulu selama beberapa jam. Kemudian dikerik hingga bersih. Selanjutnya agar kulit tidak kaku, diinjak-injak hingga melunak.
Dia tak mau menyebut bahan apa saja yang dicampur hingga kulit sapi bisa terlihat segar. "Enggak tahu. Saya cuma disuruh itu saja," katanya berdalih.
Pantauan di lokasi, kulit sapi sebelum dan sesudah diolah jelas berbeda. Kulit impor itu yang belum diolah berwarna hitam pekat dan busuk. Tak sedikit belatung juga keluar dari pori-pori kulit yang gelap itu. Bau tak sedap menyeruak, sedangkan kulit sapi yang sudah diolah terlihat putih dan segar.
Polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Tiga orang satu pemilik dan dua pekerja diamankan untuk dimintai keterangan.
"Kita masih dalami. Yang pasti ini kulit sapi impor dari Australia jumlahnya sebanyak 5 ton," kata Kapolrestabes Bandung Angesta Romano Yoyol di lokasi penggerebekan.
Disinggung omzet penjualan sapi itu juga dia belum mengetahui. "Kita belum tahu. Masih harus didalami," ujarnya. Dia menambahkan kulit sapi ini biasa digunakan sebagai bahan makanan berbahan dasar kulit.