Sugeng Santoso Tato Namanya saat Korban Mutilasi Pingsan
"Setelah dilakban pelaku menato kaki korban, yaitu dengan tulisan 'Sugeng' dan 'Wahyu Yang Didapat Dari Gereja Comboran'. Setelah melakukan penatoan korban ditinggal pergi," kata Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri.
Kasus mutilasi dengan tersangka Sugeng Santoso (49) terbongkar bermula dari tato nama pelakunya di telapak kaki korban. Tato itu ternyata dibuat saat korban dalam kondisi pingsan, sebelum dibunuh dengan cara digorok, kemudian dimutilasi.
"Setelah dilakban pelaku menato kaki korban, yaitu dengan tulisan 'Sugeng' dan 'Wahyu Yang Didapat Dari Gereja Comboran'. Setelah melakukan penatoan korban ditinggal pergi," kata Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri di Mapolres Malang Kota, Senin (20/5).
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan para pemuda menculik Sukarno? Tanggal 16 Agustus, Pukul 03.00 WIB, Para Pemuda Menculik Sukarno di Rumahnya Untuk mengelabui Jepang, Sukarno disuruh mengenakan seragam tentara PETA.
Pelaku kembali ke lokasi pada tengah malam dan menemukan korban dalam kondisi masih hidup. Namun korban menghabisi pada dini hari, yakni 8 Mei, saat lokasi sepi orang.
"Sekitar pukul 01.30 WIB, 8 Mei, pelaku mendatangi korban dan melihat kondisi korban masih kondisi tidur," jelas Asfuri.
Korban dibunuh dengan cara digorok sebelum kemudian jasadnya dibawa ke kamar mandi yang berjarak sekitar 10 meter. Sugeng mengaku melihat korban masih bergerak-gerak usai dihabisi.
"Pelaku melihat tangan dan kaki korban masih bergerak-gerak. Sehingga kemudian diseret ke kamar mandi," kata Asfuri.
Namun begitu dimasukkan di kamar mandi ternyata tidak cukup dan pintu tidak bisa ditutup. Akhirnya pelaku memotong bagian kedua kaki, dan kemudian tangan.
Potongan kaki dan tangan selanjutnya dibawa ke tangga, lokasi ditemukan kemudian. Sedangkan tubuh korban ditinggalkan di toilet dalam kamar mandi dengan posisi ditutupi karung.
"Ada bukti ceceran darah di bawah tangga, yang menandakan bahwa korban pada saat dilakukan pembunuhan masih hidup, sehingga darahnya cukup banyak, termasuk muncrat ke kaos pelaku," pungkasnya.
Selasa (14/5) ditemukan 6 potongan tubuh seorang perempuan di Pasar Besar Lantai II Kota Malang. Dua potongan tangan, dua potongan kaki, dan kepala ditemukan di sekitar tangga. Sementara badan korban ditemukan di kamar mandi.
Baca juga:
Sugeng Santoso Mutilasi Korban Karena Kecewa Hasrat Seksualnya Tak Tersalurkan
Fakta Kekejaman Sugeng Santoso, Pemutilasi Pakai Gunting di Malang
Jejak Pelaku Mutilasi di Malang, Pernah Potong Lidah Pacar & Bakar Rumah Tetangga
Sugeng Santoso Memutilasi Korban di Malang Gunakan Gunting
Wajah Rusak, Wanita Korban Mutilasi di Pasar Besar Malang Sulit Diidentifikasi