Sultan pilih lebarkan jalan ketimbang bangun jalan tol di DIY
Sultan pilih lebarkan jalan ketimbang bangun jalan tol di DIY. Sultan menilai, pembangunan jalan tol lebih banyak menguntungkan pembuat jalan tol dibandingkan masyarakat.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengatakan, pemerintah DIY akan menolak pembangunan jalan tol di wilayahnya. Sultan menilai, pembangunan jalan tol lebih banyak menguntungkan pembuat jalan tol dibandingkan masyarakat.
"Saya tidak setuju adanya jalan tol karena rakyat tidak akan mendapatkan apa-apa, diperlebar silakan tetapi jangan ditol. Tol sing untung ming (menguntungkan) yang membuat tol, tetapi rakyat di sekelilingnya (tak dapat apa-apa) karena jalan ditutup," terang Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini.
Sultan memaparkan, dirinya bukannya tidak membolehkan pembangunan jalan tol tetapi memang di DIY tak memungkinkan untuk dibangun jalan tol. Dan ini, lanjut Sultan, sudah disepakati oleh pemerintah pusat.
"Terbatasnya ruang terbuka di Yogyakarta tidak memungkinkan dibangun jalan bebas hambatan yang tertutup dan tak semua orang bisa masuk. Saya khawatir masyarakat tidak akan dapat apa-apa jika ada jalan tol karena jalannya ditutup," papar Sultan saat menggelar syawalan di Gunungkidul.
Sultan menguraikan, dirinya lebih memilih pelebaran jalan dibandingkan membangun jalan tol. Sultan mencontohkan bahwa 2019 akan dibangun bandara baru di Kulonprogo, untuk memudahkan arus lintas bisa membangun jalan lebar dengan empat jalur dibandingkan jalan tol.
"Kalau di luar jogja silakan. Seperti di Bawen sampai Salatiga karena geografisnya jurang," ulas Sultan.
Dia juga menjabarkan, bahwa pelebaran jalan di DIY seperti jalur Prambanan-Solo bisa dilakukan di atas kalam lama. Pasalnya di kawasan tersebut masih banyak batuan candi yang terpendam.