Sultan Sebut Pembelajaran Tatap Muka di DIY Kemungkinan Dimulai dari SMA
Sultan enggan mengambil risiko dengan membolehkan mahasiswa dari luar daerah masuk ke DIY. Salah satu pertimbangannya adalah untuk mencegah melonjaknya kasus Covid-19 di DIY.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwana X angkat bicara terkait rencana pembelajaran tatap muka. Untuk daerah yang dipimpinnya, metode itu memungkinkan diterapkan untuk pelajar SMA sederajat.
Sultan menyebut untuk pembelajaran tatap muka di tingkat universitas belum akan dilakukan. Alasannya, mahasiswa di DIY kebanyakan berasal dari luar daerah, sedangkan pelajar SMA didominasi warga setempat.
-
Apa yang dipelajari Amir Hamzah saat di Surakarta? Di sana, Amir banyak sekali mempelajari perihal Sastra Timur dan bahasa, seperti Bahasa Jawa, Sanskerta, hingga Arab.
-
Apa perbuatan bejat yang dilakukan guru tersebut? Perbuatan pelecehan itu dilakukan pelaku pada saat jam pelajaran di lingkungan sekolah. Dia mengimingi-imingi korban dengan uang"Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang," jelasnya.
-
Bagaimana suasana pengajian di Pesantren Mambaul Hikam II yang dihadiri Mutiara Baswedan? "Pas perjalanan ke sini nggak menyangka seramai ini. Orang banyak banget sampai antre. Masya Allah semangatnya luar biasa. Insya Allah saya bisa belajar," kata Tia dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (26/12).
-
Di mana guru tersebut melakukan perbuatan bejatnya? Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas.
-
Kapan guru tersebut melakukan perbuatan bejatnya? Perbuatan pelecehan itu dilakukan pelaku pada saat jam pelajaran di lingkungan sekolah.
-
Kenapa siswa tega membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
"Mahasiswa belum memungkinkan, karena dari luar daerah. Apalagi sekarang luar daerah kan juga baru naik. Jadi belum tentu (dibolehkan pembelajaran tatap muka). Mungkin malah SMA lebih dulu karena jelas orang lokal," ujar Sultan di Kompleks Kantor Gubernur DIY, Jumat (19/3).
Sultan enggan mengambil risiko dengan membolehkan mahasiswa dari luar daerah masuk ke DIY. Salah satu pertimbangannya adalah untuk mencegah melonjaknya kasus Covid-19 di DIY.
"Kita pertimbangkan betul. Jangan malah nanti asal kita terus naik (angka pasien tertular Covid-19), jadi masalah baru," tutur Sultan.
Selain tentang pembelajaran tatap muka, kata Sultan, Pemda DIY tengah mengkaji izin pentas pertunjukan seni dan budaya. Baik pembelajaran tatap muka maupun izin pentas pertunjukan seni dan budaya diharuskan memiliki SOP yang ketat.
"Nanti secara bertahap itu (pembelajaran dan pertunjukan seni) bisa kita atur. Tapi kita tetap harus ikut dari bagian itu, karena lingkungannya kalau memang masih merah, ya kan. Nanti kita keluar dari situ karena merasa hijau pada datang dan merah sendiri nanti, kita tidak bisa mengontrol lagi,"ucap Sultan.
"Lebih baik tetap bagian dari PPKM tapi mungkin untuk kebebasan mungkin bisa kita atur sesuai dengan penurunan (kasus) yang ada," imbuh Sultan.
Baca juga:
Ketua MPR: Kemendikbud Jangan Buru-buru Buka Sekolah, Waspada Harus Dijaga
Belajar Tatap Muka Juli 2021, SMSG Dorong Pemerintah Vaksinasi Orang Tua Siswa
PPKM Mikro Saat ini Izinkan Perkuliahan Tatap Muka
Pemprov DKI Susun Konsep Rencana Sekolah Tatap Muka
DPR Minta Mendikbud Nadiem Siapkan Juknis Pembelajaran Tatap Muka Terbatas