Survei Indikator: 56,9 Persen Masyarakat Tidak Bersedia Divaksinasi
Persentase tertinggi berikutnya sebesar 16,8 persen beralasan vaksin Covid-19 tidak efektif. Berikutnya merasa badan sehat sehingga tidak membutuhkan vaksin, persentasenya sebesar 12,6 persen.
Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan 56,9 masyarakat Indonesia kurang bersedia atau sangat tidak bersedia melakukan vaksinasi Covid-19. Angka ini jauh lebih tinggi dari persentase masyarakat cukup bersedia melakukan vaksinasi Covid-19 yang hanya 28,6 persen.
Sementara masyarakat yang mengaku sangat bersedia melakukan vaksinasi Covid-19 tercatat 13,9 persen dan tidak tahu apakah akan bersedia melakukan vaksinasi Covid-19 sebesar 0,6 persen.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Apa tujuan dari survei Poltracking Indonesia? Tujuan survei untuk mengukur sejauh mana efektivitas langkah para kandidat dalam meningkatkan elektabilitasnya, serta sejauh mana pengaruh faktor eksternal di luar kandidat dapat mempengaruhi peta elektoral terkini.
-
Kapan Survei Poltracking Indonesia tentang elektabilitas pasangan capres-cawapres dilakukan? Survei ini diselenggarakan Poltracking Indonesia mulai tanggal 29 Oktober hingga 5 November 2023.
-
Bagaimana metode yang digunakan dalam survei Indikator untuk mengukur elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden? Survei dilakukan dengan wawancara responden menggunakan telepon pada 23-24 Desember 2023. Pewawancaranya terlatih dan profesional. Target populasi WNI berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/handphone, sekitar 83 persen dari populasi nasional. Sampel sebanyak 1.217 responden dipilih melalui kombinasi random digital dialling (RDD) (265 responden) dan double sampling (952 responden).
-
Bagaimana metode pengambilan data yang digunakan dalam survei Poltracking Indonesia? Survei dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan data melalui wawancara tatap muka langsung dengan responden terpilih (face to face interview) kepada 1.220 responden, menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling).
-
Siapa yang melakukan survei mengenai dai pilihan netizen? Menurut hasil survei Jayabaya Engine X Dai kondang Gus Miftah menjadi dai pilihan netizen menurut hasil survei Jayabaya Engine X dalam kontekstual perbincangan Ulama dan Dai Pilihan Netizen Indonesia (Mix Base).
"Yang mengatakan kurang bersedia atau sangat tidak bersedia itu lebih besar dibanding yang cukup bersedia," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, Rabu (25/8).
Burhanuddin menyebut, mayoritas masyarakat tidak bersedia divaksin Covid-19 karena 7 alasan. Persentase terbanyak yakni 51,9 persen beralasan mungkin ada efek samping yang tidak aman.
Persentase tertinggi berikutnya sebesar 16,8 persen beralasan vaksin Covid-19 tidak efektif. Berikutnya merasa badan sehat sehingga tidak membutuhkan vaksin, persentasenya sebesar 12,6 persen.
Kemudian beralasan vaksin mungkin tidak halal 3,9 persen, tidak mau membayar untuk mendapatkan vaksin 2,5 persen, sudah banyak yang mendapatkan vaksin sehingga tidak perlu mengikuti vaksinasi 1,9 persen.
Ada juga yang beralasan tidak mau masuk persekongkolan perusahaan farmasi pembuat vaksin sehingga menolak vaksinasi dengan persentase 0,9 persen. Alasan lainnya 22,8 persen dan tidak tahu atau tidak menjawab 1,1 persen.
"Ini masukan yang baik buat pemerintah, sebagian besar mereka yang tidak bersedia karena takut efek samping," tutup Burhanuddin.
Baca juga:
Anggota Komisi IX Cecar Menkes Soal Pejabat Dapat Booster Vaksin Covid-19
Beredar Flyer Vaksinasi Berbayar, Ini Penjelasan SpeedLab
Vaksinasi di Kota Serang Ditargetkan Rampung Desember 2021
Eks Napi Teroris di Makassar Ajak Warga Tak Termakan Hoaks Vaksin
Dokter di Bulukumba Meninggal Usai Divaksin, Dinkes Sebut Ada Riwayat Hipertensi
Efek Samping Vaksin Covid-19 pada Anak, Ketahui Cara Mengatasinya