Tak ada tanda kekerasan di tubuh WN Australia yang gantung diri
"Kami juga menemukan adanya pengeluaran air liur pada mulut korban akibat gantung diri tersebut," ujar dr Ida.
Instalasi Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar melakukan visum terhadap jenazah warga negara (WN) Australia, Rees Gremea Robert (42) yang ditemukan gantung diri di dalam kamar mandi kosnya di Jalan Danau Tempe, Denpasar, Bali.
"Jenazah sudah dilakukan visum dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," kata Kepala Bagian Staf Medis Fungsional (SMF) Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit di Denpasar, Jumat (22/08).
Ia mengatakan, jenazah langsung dibawa ke ruang Instalasi Kamar Jenazah RSUP Sanglah pada Kamis (21/8) pukul 19.55 Wita dan langsung dilakukan pemeriksaan luar pukul 20.37 Wita.
Dari hasil pemeriksaan luar tersebut ditemukan adanya luka lecet pada punggung, jari tangan, luka lecet akibat jeratan kain pada leher menuju arah atas kanan dan kiri.
Kemudian ditemukan adanya tanda-tanda mati lemas, pelebaran pembuluh darah terlihat pada mata korban, dan kuku jari tangan tampak kebiruan akibat kekurangan oksigen atau 'cyanosis'.
"Kami juga menemukan adanya pengeluaran air liur pada mulut korban akibat gantung diri tersebut," ujarnya, seperti diberitakan Antara.
Pihaknya menuturkan bahwa saat jenazah Rees Gremea Robert dibawa ke ruang Instalasi Kamar Jenazah (IKJ) RSUP Sanglah, Denpasar, kondisinya hanya mengenakan pakaian dan celana dalam saja.
"Waktu kematian jenazah kurang dari delapan jam sebelum dilakukan pemeriksaan," ujar Putu Alit.
Sebelumnya, Rees Gremea Robert ditemukan tewas oleh kekasihnya, Lina di dalam kamar mandi kosnya di Jalan Danau Tempe, Denpasar pada Kamis (21/8) malam.
Kekasih korban kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pemilik kos, Ida Ayu Ratna (58) dan kemudian melaporkannya kepada pihak kepolisian.
Saat ini jenazah masih dititipkan di ruang Instalasi Kamar Jenazah RSUP Sanglah Denpasar. "Belum ada permintaan dari pihak kepolisian dan persetujuan dari keluarga korban untuk dilakukan autopsi," ujar Putu Alit.