Tak cuma AKBP Brotoseno, Propam Polri juga tangkap perwira inisial D
Divisi Profesi dan Pengawasan (Propam) Polri menangkap AKBP Brotoseno karena terlibat dugaan suap. Perwira menengah (Pamen) Bareskrim Polri itu diduga kuat menerima suap dari pengamanan perkara dugaan korupsi cetak sawah di Ketapang, Kalimantan Barat.
Divisi Profesi dan Pengawasan (Propam) Polri menangkap AKBP Brotoseno karena terlibat dugaan suap. Perwira menengah (Pamen) Bareskrim Polri itu diduga kuat menerima suap dari pengamanan perkara dugaan korupsi cetak sawah di Ketapang, Kalimantan Barat.
Karopenmas Divisi Humas Polri Kombes Pol Rikwanto mengatakan sebelum menangkap Brotoseno, Propam lebih dulu menangkap perwira menengah Polri berinisial D pada Jumat (11/11) lalu di wilayah Jakarta. Setelah diperiksa, barulah Brotoseno diketahui menerima suap sebesar Rp 1,9 miliar untuk mengamankan kasus tersebut.
"D tidak sendiri, tetapi bersama saudara B (Brotoseno), dan anggota Polri juga. Dari pemeriksaan keduanya mereka menerima uang suap sebesar Rp 1,9 miliar," kata Rikwanto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (18/11).
Rikwanto melanjutkan, tak hanya menangkap D dan Brotoseno, Propam juga langsung menyita uang suap Rp 1,9 miliar dari tangan keduanya. Dari keterangan kedua pelaku, uang didapat dari seorang pengacara berinisial HR.
"HR memberikan mandat kepada anak buahnya berinisal LM dan dia (LM) yg memberikan mereka (D dan Broto)," ucap Rikwanto.
Namun, kepada Propam, D dan Brotoseno pun menyebut jika asal muasal uang itu bukan dari HR melainkan dari sala seorang berinisial DI. DI diduga ikut terlibat dalam kasus dugaan korupsi cetak sawah yang tengah disidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.
"Jadi seseorang yang mengaku pengacara, itu yang memberikan sejumlah uang. Untuk memudahkan pemeriksaan terhadap saudara DI," pungkas Rikwanto.
-
Apa yang membuat bocah itu histeris dan melawan polisi? Bukan tanpa alasan bocah tersebut menangis histeris dan ingin memberikan perlawanan. Ternyata, dia tengah mengalami ketakutan. Sebab, sang bocah laki-laki itu diketahui bakal mengikuti acara sunatan massal yang digelar gabungan aparat setempat.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Siapa yang menjadi polisi cepek? Mereka menjalankan peran serupa dengan meminta imbalan finansial dari pengendara sebagai bentuk pengaturan lalu lintas alternatif.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
Baca juga:
Irwasum Polri: AKBP Brotoseno diduga terkait kasus suap Rp 3 M
Kena OTT Rp 3 miliar, AKBP Brotoseno diperiksa Propam
Cerita eks penyidik KPK kekasih Angelina Sondakh kena OTT Rp 3 M
Politikus PDIP sebut AKBP Brotoseno layak dipecat
Polri sebut uang suap buat AKBP Brotoseno berasal dari DI