Tak Cuma Bambu Runcing, Ini 10 Senjata Mematikan Para Pejuang Indonesia Zaman Dulu Melawan Penjajah
Senjata yang dipakai para pejuang pun beragam, jauh dari kata modern seperti bangsa barat.
Bangsa Indonesia melakukan perlawanan sengit untuk mempertahankan tanah air.
Tak Cuma Bambu Runcing, Ini 10 Senjata Mematikan Para Pejuang Indonesia Zaman Dulu Melawan Penjajah
Bangsa Eropa datang untuk menjajah Tanah Air pada abah ke 18-19. Mereka sudah mempersenjatai diri dengan senjata-senjata modern.
Rakyat Indonesia tidak tinggal diam. Banyak sejarah mencatat, bangsa Indonesia melakukan perlawanan sengit untuk mempertahankan tanah air.Senjata yang dipakai para pejuang pun beragam, jauh dari kata modern seperti bangsa barat. Pejuang Indonesia memakai senjata-senjata tradisional untuk mengusir penjajah.
Dari sekian banyak senjata, mungkin bambu runcing adalah yang paling populer dikisahkan para nenek moyang kita. Akan tetapi, ternyata senjata perlawanan rakyat di berbagai daerah berbeda-beda.
Berikut senjata-senjata pada masa penjajahan yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Bambu Runcing
Bambu runcing menjadi lambang perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajah. Awalnya, senjata ini digunakan oleh ulama bernama Kiai Subkhi asal Temanggung, bambu runcing dipilih karena kekurangan peralatan perang dalam menghadapi penjajah yang sudah bersenjata modern.
2. Keris
Sebagai simbol budaya Indonesia, Keris juga digunakan dalam melawan penjajah. Salah satu pejuang yang terkenal menggunakan keris adalah Pangeran Diponegoro.
3. Rencong
Rencong, senjata tradisional Aceh ini memainkan peran penting dalam perlawanan terhadap penjajah. Dengan panjang berkisar antara 10 cm hingga 50 cm, rencong tidak hanya berfungsi sebagai senjata, tetapi juga memiliki nilai simbolis seperti kegagahan, kehormatan, dan kebangsawanan.
4. Kurambiak
Senjata tradisional dari Sumatera Barat ini memiliki bentuk unik yang menyerupai kuku macan. Meski tampak eksotis dan berukuran kecil, kurambiak memiliki ketajaman yang luar biasa dan digunakan dalam perlawanan melawan penjajah.
5. Golok
Pada awalnya, perlawanan rakyat bersifat lokal dengan menggunakan senjata tradisional setempat. Salah satunya, Golok menjadi senjata berharga bagi masyarakat Betawi.
6. Belati
Selain senjata-senjata tradisional sebelumnya, belati juga dikenal sebagai senjata yang digunakan oleh masyarakat Indonesia pada masa penjajahan, khususnya di Papua.
Belati ini umumnya terbuat dari tulang burung kasuari, memberikan keunikan tersendiri pada senjata ini. Bagian gagangnya juga dihiasi dengan rumbai-rumbai dari bulu burung kasuari, menandakan ciri khas budaya Papua.
7. Klewang
Digunakan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan ini, memiliki panjang berkisar antara 35 hingga 75 cm. Ukurannya yang relatif tidak terlalu panjang membuatnya cocok sebagai senjata untuk pertarungan jarak dekat. Pada masa perlawanan, klewang menjadi simbol ketangguhan dan keberanian dalam menghadapi penjajah, dan menjadi bagian integral dari perjuangan kemerdekaan.
8. Parang
Senjata yang digunakan oleh Indonesia pada masa penjajahan ini terkenal digunakan oleh pahlawan Kapitan Pattimura. Jenis parang yang sering kali dikaitkan dengan perlawanan ini adalah parang Salawaku.
9. Busur dan Anak Panah
Busur yang digunakan umumnya terbuat dari kayu, sementara talinya dibuat dari rotan yang kuat. Anak panah yang digunakan dalam konteks pertahanan diri dibuat dari kayu, dan ujungnya diberi mata panah yang terbuat dari tulang kangguru yang diruncingkan.
10. Senjata Modern Hasil Rampasan Jepang
Mantan anggota PETA di Surabaya melanjutkan perjuangan dengan merampas senjata dari Jepang. Senjata hasil rampasan dari Jepang ini digunakan untuk mempertahankan kemerdekaan hingga Belanda akhirnya mengakui kemerdekaan Indonesia pada Desember 1949.
merdeka.com